Tak pernah aku bayangkan, musim yang ku dambakan datang untuk membantuku mekar dengan indah malah menjadi awal mula kehancuran hidup yang tak pernah aku sangka. Rasa tercekik, rasa tercela, rasa marah yang tidak bisa aku hilangkan meskipun musim musim telah berlalu, bulan demi bulan tahun demi tahun sudah aku lalui. Sudah coba ku bukakan pintu maaf dan mencoba mengiklaskan segalanya...tetapi. Tidak! aku tidak bisa. Amarah ini tidak bisa aku lupakan, harus terbalaskan harus tersampaikan pada nya!
Ucap Helenina dalam hati kecilnya sambil memandang ke arah jendela kereta api yang terus melaju melewati hamparan pemandangan.
"Aku tidak akan pernah melupakannya, kau yang sekarang hidup dengan tenang setelah menginjak-injak kan harga diriku. Kita lihat sejauh mana kau bisa menikmati hidup mu itu, dasar bajingan!" - Helenina Dealova Louis