Chereads / Gods Reincarnation: Eternal Cultivator / Chapter 65 - Bab 63 – Bayangan di Balik Kebangkitan

Chapter 65 - Bab 63 – Bayangan di Balik Kebangkitan

Shen Wei berdiri di atas sisa-sisa tubuh Makhluk Kuno yang kini hanya berupa debu bercahaya yang menghilang tertiup angin. Hatinya masih gelisah.

"Senior, kau terlihat khawatir," ujar Mei Er sambil menghampirinya.

Shen Wei menghela napas, matanya tetap tertuju pada bekas pertempuran tadi. "Ini bukan sekadar kebangkitan satu makhluk. Aku bisa merasakan ada sesuatu yang lebih besar yang sedang bergerak di balik semua ini."

Yu Lan mengangguk setuju. "Makhluk Kuno seharusnya sudah tersegel selama ribuan tahun. Jika mereka bisa bangkit… berarti ada seseorang atau sesuatu yang telah membuka segelnya."

Chen Guang menghunus pedangnya dan menyarungkan kembali dengan ekspresi serius. "Siapapun yang melakukannya pasti memiliki kekuatan yang luar biasa. Tidak mungkin segel kuno bisa dipatahkan begitu saja."

Shen Wei merasakan angin berembus dingin di sekeliling mereka. Dia menutup matanya, mencoba mencari petunjuk dari energi di sekitar tempat itu. Aura sisa-sisa Makhluk Kuno masih berdenyut lemah, tetapi ada sesuatu yang lain yang menarik perhatiannya—jejak energi yang berbeda dari yang dia rasakan sebelumnya.

Energi yang terasa licik, penuh niat jahat, dan jauh lebih tua dari apapun yang pernah dia temui.

"Aku harus menyelidiki lebih dalam," kata Shen Wei akhirnya. "Kita tidak bisa hanya menunggu ancaman berikutnya muncul."

Mei Er menelan ludah. "Kemana kita harus pergi, Senior?"

Shen Wei membuka matanya, menatap murid-muridnya satu per satu. "Kita akan pergi ke Perpustakaan Langit di Kota Jiuyang. Jika ada catatan tentang Makhluk Kuno dan segel mereka, tempat itu pasti menyimpannya."

Chen Guang mengangguk. "Perjalanan ke Kota Jiuyang akan memakan waktu dua hari jika kita bergerak cepat."

Yu Lan menatap ke arah langit yang mulai meredup. "Kalau begitu, kita harus segera berangkat sebelum sesuatu yang lebih buruk terjadi."

Tanpa membuang waktu, mereka segera bergerak.

Malam tiba, dan mereka masih dalam perjalanan melewati hutan yang gelap. Udara terasa lebih berat dari biasanya, seolah-olah sesuatu mengintai mereka dari balik pepohonan.

Mei Er sesekali menoleh ke belakang. "Senior, aku merasa seperti ada yang mengawasi kita…"

Shen Wei memperlambat langkahnya. Dia juga merasakan hal yang sama.

Tiba-tiba, suara geraman rendah terdengar dari balik semak-semak. Beberapa pasang mata merah menyala di kegelapan.

Yu Lan mencabut pedangnya. "Siap-siap!"

Dalam hitungan detik, sosok-sosok berbulu hitam melompat keluar dari bayangan. Makhluk-makhluk itu memiliki tubuh mirip serigala tetapi lebih besar, dengan taring tajam yang meneteskan cairan hitam beracun.

"Serigala Bayangan!" seru Chen Guang. "Makhluk-makhluk ini biasanya hanya berkeliaran di hutan terkutuk, kenapa mereka ada di sini?"

Shen Wei mengayunkan pedangnya, menebas salah satu serigala yang menyerangnya dari samping. "Seseorang pasti mengarahkan mereka ke sini!"

Mei Er dan Yu Lan bergerak bersamaan, bertarung dengan teknik pedang mereka untuk menghalau kawanan serigala yang terus bermunculan dari kegelapan.

Shen Wei mengerutkan dahi. "Jumlah mereka terlalu banyak, kita harus mencari sumber kendali mereka!"

Dia menajamkan indranya, mencari siapa yang mengendalikan kawanan ini. Tak jauh dari sana, dia melihat sosok berjubah hitam berdiri di atas salah satu cabang pohon, mengawasi mereka.

Shen Wei langsung melesat ke arahnya. "Kau dalangnya!"

Sosok itu tersenyum tipis dan melompat turun dari pohon. Wajahnya tertutup topeng emas, dan auranya dipenuhi dengan energi gelap yang menyeramkan.

"Shen Wei, akhirnya kita bertemu," katanya dengan suara berat.

Shen Wei mempersempit matanya. "Siapa kau?"

Orang itu tertawa kecil. "Kau tidak perlu tahu namaku. Yang perlu kau tahu adalah bahwa kebangkitan Makhluk Kuno baru saja dimulai."

Shen Wei tidak menunggu lebih lama. Dia menyerang dengan kecepatan tinggi, tetapi orang itu menghindar dengan mudah, seolah sudah memperkirakan gerakannya.

"Menarik… Tapi kau masih belum siap menghadapi kegelapan sejati," kata orang itu sebelum mengayunkan tangannya.

Gelombang energi hitam meledak ke arah Shen Wei, memaksanya untuk mundur.

Yu Lan dan Chen Guang bergegas menghampiri Shen Wei. "Senior, siapa dia?"

Shen Wei menatap tajam ke arah sosok berjubah itu. "Seseorang yang tahu lebih banyak dari yang seharusnya."

Mei Er menyiapkan teknik pedangnya. "Apa yang dia inginkan?"

Orang itu tersenyum. "Aku hanya ingin melihat seberapa jauh kau bisa melangkah sebelum kehancuran datang menelan semuanya."

Setelah itu, sosoknya menghilang dalam kegelapan, meninggalkan Shen Wei dan murid-muridnya dengan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Shen Wei mengepalkan tangannya. "Kita harus tiba di Kota Jiuyang secepatnya. Ancaman ini jauh lebih besar dari yang kita bayangkan."

Dengan tekad baru, mereka melanjutkan perjalanan ke Perpustakaan Langit, tempat yang mungkin menyimpan jawaban atas kebangkitan Makhluk Kuno.

---

Bersambung ke Bab 64…