Chereads / Gods Reincarnation: Eternal Cultivator / Chapter 64 - Bab 64 – Rahasia yang Tersembunyi di Perpustakaan Langit

Chapter 64 - Bab 64 – Rahasia yang Tersembunyi di Perpustakaan Langit

Perjalanan menuju Kota Jiuyang berlangsung tanpa gangguan setelah kemunculan sosok misterius berjubah hitam. Namun, bayangan ancaman yang ia tinggalkan terus menghantui pikiran Shen Wei.

Siapa dia? Bagaimana dia tahu tentang kebangkitan Makhluk Kuno? Dan yang paling penting—mengapa dia muncul di hadapan mereka?

Setelah melewati lembah berkabut dan sungai berbatu, akhirnya Shen Wei dan murid-muridnya tiba di Kota Jiuyang. Kota ini adalah pusat ilmu pengetahuan dan sejarah dunia kultivasi, dengan Perpustakaan Langit sebagai tempat penyimpanan semua catatan kuno yang berharga.

Saat mereka memasuki gerbang kota, bangunan-bangunan megah dengan atap berlapis emas menyambut mereka. Udara di sini dipenuhi aroma tinta dan kertas tua, menandakan bahwa tempat ini memang pusat ilmu pengetahuan.

Mei Er memandang sekeliling dengan takjub. "Ini pertama kalinya aku ke Kota Jiuyang… tempat ini luar biasa."

Yu Lan tersenyum kecil. "Tidak hanya indah, tetapi juga tempat berkumpulnya para cendekiawan dan kultivator yang mencari pengetahuan."

Chen Guang menatap lurus ke depan. "Tapi kita tidak datang untuk berwisata. Kita harus menemukan jawaban."

Shen Wei mengangguk. "Ayo, kita langsung menuju Perpustakaan Langit."

Bangunan Perpustakaan Langit berdiri megah di tengah kota, dikelilingi oleh tembok tinggi dengan ukiran simbol-simbol kuno. Begitu mereka mendekati pintu masuk, seorang pria tua dengan jubah panjang menyambut mereka.

"Mencari ilmu, atau mencari kebenaran?" tanyanya dengan suara tenang.

Shen Wei menatap pria itu dengan hormat. "Kami mencari catatan tentang Makhluk Kuno dan segel mereka."

Pria itu mengamati mereka sesaat sebelum mengangguk. "Ikutlah denganku."

Mereka dibawa ke dalam perpustakaan, tempat rak-rak raksasa menjulang hingga ke langit-langit. Cahaya lentera kuning redup menerangi lorong-lorong yang penuh dengan gulungan kitab dan teks kuno.

Pria tua itu berhenti di depan rak tertentu dan mengambil sebuah kitab dengan sampul hitam yang sudah mulai rapuh.

"Ini adalah Kitab Segel Kuno, salah satu dari sedikit teks yang membahas tentang para Makhluk Kuno dan bagaimana mereka dikurung."

Shen Wei menerima kitab itu dengan hati-hati, lalu membukanya.

Saat matanya menyusuri barisan tulisan kuno di halaman pertama, hatinya mulai berdegup kencang.

'Segel para Makhluk Kuno bukan hanya ditanam di tanah, tetapi juga dalam jiwa manusia yang dipilih sebagai penjaga keseimbangan dunia. Jika jiwa para penjaga hancur atau pengaruh mereka melemah, segel akan retak, dan Makhluk Kuno akan bangkit kembali.'

Shen Wei mengerutkan dahi. "Jadi segel ini tidak hanya bersifat fisik… tetapi juga berhubungan dengan jiwa?"

Pria tua itu mengangguk. "Benar. Sepanjang sejarah, para penjaga segel selalu ada. Mereka bukanlah orang biasa, melainkan individu dengan takdir khusus yang terikat dengan segel."

Chen Guang melipat tangannya. "Kalau begitu, siapa penjaga segel saat ini?"

Pria tua itu menatap Shen Wei dalam-dalam. "Kau."

Ruangan tiba-tiba terasa lebih sunyi.

Mei Er membelalakkan mata. "Apa?"

Yu Lan menatap Shen Wei, mencoba memahami apa yang baru saja dikatakan.

Shen Wei sendiri terdiam. Dalam hatinya, dia sudah memiliki firasat tentang hal ini sejak awal, tetapi mendengarnya secara langsung tetap membuatnya terkejut.

Pria tua itu melanjutkan, "Kau bukan hanya pelindung dunia ini, Shen Wei. Kau adalah bagian dari segel itu sendiri. Setiap kali kau bertarung dan menggunakan kekuatanmu, segel itu semakin melemah."

Shen Wei mengepalkan tangannya. "Jadi… apakah ini berarti semakin aku bertarung, semakin besar kemungkinan Makhluk Kuno bangkit?"

Pria tua itu menghela napas. "Itulah dilema yang harus kau hadapi."

Saat Shen Wei dan murid-muridnya masih merenungkan informasi ini, suara langkah kaki terdengar di luar lorong perpustakaan.

Mei Er langsung waspada. "Seseorang mendekat."

Pintu kayu berat terbuka, dan seorang pria bertubuh tinggi dengan pakaian hitam memasuki ruangan. Matanya berwarna keemasan, dan aura yang dipancarkannya membuat udara di sekitarnya bergetar.

Shen Wei langsung mengenali energi yang terpancar darinya—energi yang sama dengan sosok berjubah hitam yang mereka temui sebelumnya.

"Sepertinya kau sudah menemukan jawabanmu, Shen Wei," kata pria itu dengan senyum dingin.

Chen Guang mencabut pedangnya. "Siapa kau?"

Pria itu melangkah lebih dekat, tanpa sedikit pun rasa takut. "Namaku Mo Zhen, salah satu dari mereka yang memahami keseimbangan sejati dunia ini."

Shen Wei menatapnya tajam. "Keseimbangan? Jika kau benar-benar memahami keseimbangan, maka kau tidak akan membiarkan Makhluk Kuno bangkit."

Mo Zhen tertawa kecil. "Kau salah, Shen Wei. Keseimbangan bukan hanya tentang menjaga segel tetap utuh. Keseimbangan sejati adalah membiarkan kekuatan lama dan baru bertarung satu sama lain, hingga dunia menemukan titik stabilitasnya sendiri."

Yu Lan mengepalkan tangannya. "Itu bukan keseimbangan. Itu kehancuran."

Mo Zhen mengangkat bahunya. "Kau bisa menyebutnya begitu jika kau mau. Tapi pada akhirnya, dunia akan berubah, dan kalian harus memutuskan apakah akan bertahan atau jatuh."

Tanpa peringatan, Mo Zhen mengangkat tangannya. Dari udara, muncul simbol-simbol kuno yang bercahaya merah darah.

Shen Wei langsung bergerak. "Mundur!"

Tiba-tiba, ruangan perpustakaan bergetar hebat. Buku-buku berjatuhan dari rak-rak tinggi, dan energi gelap menyebar ke seluruh tempat.

Mei Er berusaha menahan gelombang energi yang mengarah padanya, tetapi tekanan yang ditimbulkan sangat besar.

Chen Guang menebas ke depan dengan pedangnya, tetapi serangannya seolah-olah menembus udara kosong.

Yu Lan menciptakan penghalang pelindung, tetapi retakan mulai muncul di permukaannya.

Shen Wei tahu bahwa ini bukan pertempuran biasa. Mo Zhen bukan hanya seorang kultivator kuat—dia juga seseorang yang memahami rahasia dunia lebih dalam daripada kebanyakan orang.

Jika mereka bertarung di dalam perpustakaan ini, mereka bisa menghancurkan semua kitab kuno yang ada.

Shen Wei menggertakkan giginya. "Kita tidak bisa bertarung di sini."

Mo Zhen menyeringai. "Terlalu lambat untuk melarikan diri."

Dalam satu gerakan, dia mengangkat tangannya lebih tinggi. Simbol-simbol merah darah di udara berputar semakin cepat, membentuk formasi aneh.

Shen Wei merasakan sesuatu yang mengerikan akan terjadi.

Namun sebelum Mo Zhen sempat menyelesaikan mantranya, suara lain menggema di ruangan.

"Cukup."

Seketika, seluruh energi gelap menghilang, dan Mo Zhen mundur selangkah.

Dari dalam lorong perpustakaan, seorang lelaki tua berjubah biru muncul. Tatapannya penuh wibawa, dan auranya menggetarkan ruangan.

Mo Zhen mendengus. "Hm. Jadi akhirnya kau muncul juga."

Shen Wei menatap pria tua itu. "Siapa kau?"

Lelaki itu tersenyum tipis. "Aku adalah Pengelola Perpustakaan Langit, dan sudah waktunya kita berbicara tentang kebenaran yang sebenarnya."

Shen Wei mengepalkan tangannya. Dia tahu… rahasia terbesar dunia ini akhirnya akan terungkap.

Bersambung ke Bab 65…