Chereads / Gods Reincarnation: Eternal Cultivator / Chapter 63 - Bab 62 – Kebangkitan Makhluk Kuno

Chapter 63 - Bab 62 – Kebangkitan Makhluk Kuno

Setelah mendapatkan Sisa Cahaya, Shen Wei dan murid-muridnya meninggalkan Kuil Batu Abadi dengan hati yang lebih mantap. Cahaya dari benda suci itu berdenyut perlahan di dalam wadah kristal yang dibawa Shen Wei, seolah memiliki kesadaran sendiri.

Mereka menuruni lereng gunung dengan penuh kewaspadaan. Meskipun berhasil melewati ujian Penjaga Kuil, Shen Wei merasa bahwa ancaman yang lebih besar telah menunggu mereka.

Mei Er yang berjalan di sampingnya tampak termenung. "Senior," katanya pelan.

Shen Wei menoleh. "Apa?"

Mei Er menggenggam erat gagang pedangnya. "Apakah ini benar-benar sudah cukup untuk melindungi dunia? Aku merasa… seperti masih ada sesuatu yang lebih besar yang mengancam di balik semua ini."

Shen Wei tersenyum tipis. "Aku juga merasakannya."

Yu Lan yang berjalan di belakang mereka menambahkan, "Sisa Cahaya ini memang kuat, tapi jika ada sesuatu yang mampu mengganggu keseimbangan dunia, maka itu bukan ancaman biasa."

Chen Guang mengangguk. "Dan jika kita berpikir logis, ada kemungkinan seseorang atau sesuatu yang berusaha membangkitkan kekuatan yang lebih tua dari peradaban kita."

Shen Wei mengangguk. "Kita harus menyelidiki lebih dalam. Aku tidak ingin dunia ini kembali jatuh dalam kekacauan."

Saat mereka terus berjalan, tanah di bawah kaki mereka tiba-tiba bergetar. Burung-burung yang sebelumnya bertengger di pepohonan beterbangan ketakutan, dan suara gemuruh terdengar dari kejauhan.

Mei Er menegang. "Apa itu?"

Shen Wei menajamkan indranya. Dia merasakan gelombang energi yang aneh—kuno dan asing, berbeda dari energi spiritual biasa.

"Ini… bukan energi dari dunia ini," gumamnya.

Tiba-tiba, dari dalam hutan yang mereka lewati, muncul bayangan besar. Sebuah sosok dengan tubuh raksasa yang tampak seperti terbuat dari batu purba dan akar pohon merangkak keluar dari tanah. Matanya bersinar merah, penuh kebencian dan kemarahan.

"Apa itu…?" tanya Yu Lan dengan suara bergetar.

Shen Wei mengernyit. "Makhluk Kuno…"

Makhluk itu mengeluarkan suara geraman yang dalam, menyebabkan tanah di sekitar mereka retak. Udara terasa lebih berat, seolah gravitasi bertambah.

"Jadi legenda itu benar," ujar Chen Guang. "Makhluk Kuno memang masih ada… dan segel mereka mulai melemah!"

Makhluk itu mengangkat lengannya yang besar, kemudian menghantamkan tinjunya ke tanah. Gelombang kejut yang luar biasa menyebar ke segala arah, membuat Shen Wei dan murid-muridnya harus melompat menghindar.

Shen Wei mencabut pedangnya. "Bersiaplah! Ini bukan musuh biasa!"

Mei Er mengangkat pedangnya, meskipun tangannya sedikit gemetar. "Senior, kita bisa mengalahkannya, kan?"

Shen Wei menatap makhluk itu dengan mata tajam. "Kita harus mencoba."

Makhluk itu mengeluarkan raungan, lalu mulai menyerang mereka dengan pukulan-pukulan dahsyat yang mampu menghancurkan batu besar dalam sekejap.

Shen Wei melesat ke depan, pedangnya bersinar dengan energi keemasan. Dia mengayunkan Tebasan Surya Abadi, menciptakan gelombang energi yang menebas lengan makhluk itu.

Namun, luka yang terbentuk segera menutup kembali, seolah-olah makhluk itu memiliki daya regenerasi yang luar biasa.

"Tidak mungkin…" gumam Yu Lan. "Bahkan serangan Senior tidak bisa melukainya!"

Chen Guang menghunus pedangnya dan mencoba menyerang kaki makhluk itu, tetapi serangannya hanya memantul seperti menebas baja.

Shen Wei segera memahami situasinya. "Serangan fisik tidak akan berguna! Kita butuh strategi lain!"

Mei Er menggigit bibirnya. "Bagaimana dengan energi ilahi?"

Shen Wei berpikir sejenak. "Mungkin itu bisa berhasil…"

Dia memegang wadah kristal berisi Sisa Cahaya dan mulai menyalurkan energinya ke dalam pedangnya. Pedang itu mulai bersinar lebih terang, mengeluarkan getaran yang bahkan membuat udara di sekitar mereka beriak.

Makhluk itu tampak terpengaruh oleh cahaya tersebut. Raungannya terdengar lebih tajam, seperti sedang kesakitan.

Shen Wei tidak ragu lagi. Dengan kecepatan luar biasa, dia melompat ke udara dan menebaskan pedangnya langsung ke dada makhluk itu.

"Tebasan Cahaya Abadi!"

Cahaya keemasan menyelimuti seluruh tubuh makhluk itu, membuatnya bergetar hebat. Perlahan, tubuhnya mulai retak, dan dari dalamnya, muncul percikan cahaya kuno yang segera menghilang ke udara.

Makhluk itu mengeluarkan geraman terakhir sebelum akhirnya runtuh menjadi debu.

Hening.

Mei Er terengah-engah. "Kita… berhasil?"

Shen Wei menurunkan pedangnya. "Untuk sekarang, iya. Tapi ini baru permulaan."

Yu Lan menatap debu yang tersisa. "Jika satu Makhluk Kuno bisa bangkit, itu berarti masih ada yang lain."

Shen Wei mengangguk. "Dan kita harus mencari tahu siapa atau apa yang menyebabkan ini."

Mereka semua saling bertatapan, menyadari bahwa ancaman yang mereka hadapi kali ini jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan.

Dunia telah berubah. Dan pertarungan mereka baru saja dimulai.

Bersambung ke Bab 63…