"Dulu, dunia ini pernah terasa begitu damai, setidaknya bagi diriku yang hidup disebuah desa kecil nan sederhana. Kami hidup berdampingan dengan ras lain, tanpa perlu memikirkan siapa yang lebih kuat atau siapa yang berhak atas tanah ini. Namun, semua itu berubah ketika perang datang tanpa peringatan.

Aku masih bisa mendengar jerit kesakitan, melihat api yang melahap rumah kami, dan merasakan dinginnya kehilangan. Kehidupan yang kukira takkan pernah berubah hancur dalam sekejap. Dari abu kehancuran itu, aku menyadari satu hal---dunia ini membutuhkan lebih dari sekedar keberanian. Dunia ini butuh perdamaian, yang selama ini hanya menjadi ilusi ditengah konflik tanpa akhir.

Kini, aku berjanji pada diriku sendiri. Aku tak ingin ada lagi anak anak yang kehilangan orang tuanya, atau desa desa yang luluh lantak seperti tempatku dulu. Aku akan mengubah dunia ini, jika perang adalah musuh terbesar dunia, maka aku akan menjadi tameng pertama yang berdiri melawannya".

Itulah masa lalu kelam dari Kael yang menempanya menjadi pejuang perdamaian yang tangguh. Kehidupannya telah berubah selamanya sejak hari itu, ketika desa kecilnya yang penuh kedamaian dihancurkan dalam sekejap.

Kini, ditengah dunia yang terus dilanda perang, dia berjalan dengan tekad yang lebih kuat daripada sebelumnya. Tak ada tempat lagi yang benar benar aman. Dunia ini telah dipenuhi oleh ketakutan, kebencian, dan ketidakpercayaan antar ras. Namun, Kael tau bahwa hanya dengan berdiri teguh pada tujuannya, perdamaian bukanlah hal yang mustahil.

Perjalanan panjangnya baru saja dimulai, dan diluar sana, bayang-bayang dari masa lalu yang tak terungkap masih mengintai, menunggu saat yang tepat untuk mengungkapkan kebenaran yang selama ini tersembunyi.