Chapter 42 - Tak tahu malu

"Saya rasa itu bukan ide yang bagus," kata Lin Yi. "Kamu membelikan saya setelan jas kemarin, dan piyama hari ini. Anda membuat saya merasa buruk."

Ji Qingyan menutup mulutnya saat dia terkekeh. "Kamu terlalu kikir. Saya yang membeli itu untuk diri sendiri agar saya punya sesuatu untuk dipakai di tempatmu. Saya tidak ingin memakai milikmu lagi. Itu tidak nyaman sama sekali."

"Uh... Oke, saya memang terlalu berpikir."

Ji Qingyan keluar dari mobil, tetapi tidak lupa mengingatkan Lin Yi,

"Saya tidak akan mengirim pesan lagi karena saya akan berangkat kerja. Jemput saya jam tiga sore. Hari ini ulang tahun Kakek, jadi saya tidak bisa terlambat."

"Oke, sampai jumpa nanti."

Lin Yi melihat jam tangannya saat Ji Qingyan pergi. Sudah lewat setengah jam dari jam delapan.

Jika dia pergi ke dermaga sekarang, dia tidak akan punya waktu untuk kencan butanya.

Ring, Ring, Ring...

Telepon Lin Yi berdering.

"Wang."

"Yi, saya dengar kamu berdua punya janji?"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS