Chapter 2 - Bab 2

Aldy berjalan di jalan utama kota, memandang sekelilingnya. Ia sedang mencari informasi tentang keluarga Wijaya.

"Tapi, aku tidak tahu di mana aku harus mencari," katanya pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba, ia mendengar suara yang familiar. "Hai, Aldy!"

Aldy berpaling dan melihat Luna, putri keluarga Wijaya, berjalan menuju ke arahnya.

"Hai, Luna," katanya, mencoba untuk tersenyum.

Luna berhenti di depannya dan memandangnya dengan mata yang indah. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanyanya.

Aldy merasa sedikit tidak nyaman. "Aku hanya sedang berjalan-jalan," katanya.

Luna tersenyum. "Aku juga sedang berjalan-jalan. Maukah kamu bergabung denganku?"

Aldy merasa sedikit ragu-ragu. Tapi, ia juga merasa ingin tahu lebih banyak tentang Luna.

"Baiklah," katanya, tersenyum.

Luna tersenyum kembali dan mereka berdua mulai berjalan bersama.

"Jadi, apa yang kamu lakukan sekarang?" tanya Luna.

Aldy merasa sedikit tidak nyaman. "Aku hanya sedang mencari informasi tentang keluarga Wijaya," katanya.

Luna memandangnya dengan mata yang indah. "Apa yang kamu ingin tahu tentang keluarga Wijaya?" tanyanya.

Aldy merasa sedikit ragu-ragu. Tapi, ia juga merasa ingin tahu lebih banyak tentang Luna.

"Aku hanya ingin tahu tentang bisnis mereka," katanya.

Luna tersenyum. "Aku bisa memberitahu kamu tentang bisnis mereka," katanya.

Aldy merasa sedikit lega. "Terima kasih, Luna," katanya.

Luna tersenyum kembali dan mereka berdua mulai berjalan bersama, berbicara tentang bisnis keluarga Wijaya.

Luna tersenyum kembali dan mereka berdua mulai berjalan bersama, berbicara tentang bisnis keluarga Wijaya.

"Aku tidak tahu apa yang kamu ingin tahu tentang bisnis kami," kata Luna. "Tapi aku bisa memberitahu kamu tentang beberapa hal."

Aldy merasa sedikit lega. "Terima kasih, Luna," katanya. "Aku ingin tahu tentang bisnis keluarga Wijaya."

Luna tersenyum. "Baiklah," katanya. "Bisnis keluarga Wijaya adalah bisnis yang sangat besar. Kami memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di bidang industri, keuangan, dan properti."

Aldy merasa sedikit terkesan. "Wah, itu sangat besar," katanya.

Luna tersenyum. "Ya, bisnis keluarga Wijaya sangat besar," katanya. "Tapi kami juga memiliki beberapa tantangan yang harus kami hadapi."

Aldy merasa sedikit penasaran. "Apa tantangan yang kamu hadapi?" tanyanya.

Luna tersenyum. "Kami memiliki beberapa pesaing yang sangat kuat," katanya. "Mereka ingin menghancurkan bisnis kami."

Aldy merasa sedikit terkesan. "Wah, itu sangat serius," katanya.

Luna tersenyum. "Ya, itu sangat serius," katanya. "Tapi kami tidak akan menyerah. Kami akan terus berjuang untuk mempertahankan bisnis kami."

Aldy merasa sedikit menghargai Luna. "Kamu sangat kuat," katanya.

Luna tersenyum. "Terima kasih," katanya. "Aku hanya ingin mempertahankan bisnis keluarga Wijaya."

Aldy merasa sedikit lega. "Aku mengerti," katanya.

Mereka berdua terus berjalan dan berbicara tentang bisnis keluarga Wijaya. Aldy merasa sedikit lebih mengerti tentang bisnis mereka.

Setelah beberapa jam berjalan, mereka berdua memutuskan untuk berhenti di sebuah kafe. Mereka duduk di sebuah meja dan memesan beberapa minuman.

Luna tersenyum. "Aku senang bisa berbicara dengan kamu," katanya.

Aldy merasa sedikit senang. "Aku juga senang," katanya.

Mereka berdua terus berbicara dan tertawa. Aldy merasa sedikit lebih nyaman dengan Luna.

Setelah beberapa jam berbicara, mereka berdua memutuskan untuk berpisah. Aldy merasa sedikit sedih.

"Terima kasih atas hari ini," katanya pada Luna.

Luna tersenyum. "Sama-sama," katanya. "Aku senang bisa berbicara dengan kamu."

Aldy merasa sedikit lega. "Aku juga senang," katanya.

Mereka berdua berpisah dan Aldy kembali ke rumahnya. Ia merasa sedikit lebih mengerti tentang bisnis keluarga Wijaya.

Tapi, ia juga merasa sedikit ragu-ragu. Apakah ia benar-benar ingin membalas dendam terhadap keluarga Wijaya?

Aldy tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia hanya tahu bahwa ia harus memikirkan tentang hal itu dengan lebih serius.

Dan sekarang, Aldy harus memutuskan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Apakah ia akan membalas dendam terhadap keluarga Wijaya, atau apakah ia akan memilih jalan yang lain?

Aldy tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi, ia yakin bahwa ia akan melakukan apa yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Dan sekarang, Aldy harus menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah ia akan berhasil membalas dendam terhadap keluarga Wijaya, atau apakah ia akan gagal?

Aldy tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi, ia yakin bahwa ia akan melakukan apa yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Aldy tidak bisa tidak memikirkan tentang Luna setelah pertemuan mereka yang kedua. Ia merasa sedikit terkesan dengan gadis itu dan ingin tahu lebih banyak tentangnya.

Beberapa hari kemudian, Aldy menerima pesan dari Luna lagi. "Hai, Aldy. Aku ingin bertemu dengan kamu lagi. Apakah kamu bisa bertemu dengan aku di taman yang sama seperti yang lalu?"

Aldy merasa sedikit senang. "Tentu saja, aku bisa bertemu dengan kamu," katanya melalui pesan.

Mereka berdua bertemu di taman yang sama seperti yang lalu. Luna terlihat lebih cantik dari sebelumnya, dengan rambutnya yang panjang dan mata yang indah.

"Aku senang bisa bertemu dengan kamu lagi," kata Luna, tersenyum.

Aldy merasa sedikit senang. "Aku juga senang," katanya.

Mereka berdua duduk di sebuah bangku dan berbicara tentang berbagai hal. Mereka berbicara tentang hobi mereka, impian mereka, dan rencana mereka untuk masa depan.

Aldy merasa sedikit lebih nyaman dengan Luna. Ia merasa seperti telah mengenalnya selama bertahun-tahun.

Setelah beberapa jam berbicara, mereka berdua memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar taman. Mereka berjalan-jalan dan menikmati pemandangan yang indah.

Aldy merasa sedikit lebih bahagia. Ia merasa seperti telah menemukan seseorang yang benar-benar mengerti dirinya.

Tapi, ia juga merasa sedikit ragu-ragu. Apakah ia benar-benar ingin membalas dendam terhadap keluarga Wijaya?

Aldy tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia hanya tahu bahwa ia harus memikirkan tentang hal itu dengan lebih serius.

Dan sekarang, Aldy harus memutuskan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Apakah ia akan membalas dendam terhadap keluarga Wijaya, atau apakah ia akan memilih jalan yang lain?

Aldy tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi, ia yakin bahwa ia akan melakukan apa yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Aldy berjalan-jalan dengan Luna di sekitar taman, menikmati pemandangan yang indah. Ia merasa sedikit lebih bahagia, tapi ia juga merasa sedikit ragu-ragu.

Tapi, ia tidak bisa tidak memikirkan tentang Luna. Ia merasa sedikit terkesan dengan gadis itu dan ingin tahu lebih banyak tentangnya.

Dan sekarang, Aldy harus memutuskan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Apakah ia akan membalas dendam terhadap keluarga Wijaya, atau apakah ia akan memilih jalan yang lain?

Aldy tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi, ia yakin bahwa ia akan melakukan apa yang terbaik untuk dirinya sendiri.