Chereads / second breath / Chapter 6 - Rahasia keluarga Argent

Chapter 6 - Rahasia keluarga Argent

Malam telah larut ketika Lys masih duduk di dalam ruangan rahasia Perpustakaan Arcanis. Buku Chronicle of Argent terbuka di hadapannya, dan setiap kata yang ia baca seolah membawa gambaran yang membingungkan sekaligus menegangkan.

"Ayah tidak pernah memberitahuku semua ini," pikir Lys, meskipun dia tahu ini bukan pertama kalinya orang dewasa menyembunyikan kebenaran dari anak-anak mereka.

Penjaga Arsip berdiri di sudut ruangan, memperhatikannya dengan sorot mata tenang namun waspada. "Semakin dalam kau membaca, semakin banyak pertanyaan yang akan muncul," katanya.

Lys menatap lelaki tua itu. "Mengapa keluarga Argent diberikan kekuatan Arcaeon? Apa tujuannya?"

Penjaga Arsip menarik napas panjang. "Garis keturunan Argent dipilih oleh Dewi Cahaya untuk menjadi penyeimbang dalam pertempuran melawan Kegelapan yang abadi. Tapi sejarah mencatat bahwa kekuatan itu pernah digunakan untuk kehancuran, bukan penyelamatan."

Lys tertegun. "Apa maksudmu?"

Penjaga Arsip mendekati meja, tangannya yang gemetar menunjuk salah satu halaman di buku itu. "Baca ini."

Lys memfokuskan matanya pada halaman tersebut. Teks itu menceritakan tentang salah satu leluhur Argent, seorang bernama Luthar Argent, yang memanfaatkan kekuatan Arcaeon untuk memperbudak suku-suku kecil demi membangun kerajaannya sendiri.

"Tidak semua anggota keluarga Argent berjalan di jalan yang benar," kata Penjaga Arsip. "Luthar adalah contoh nyata bagaimana kekuatan besar bisa merusak hati yang lemah."

Namun, di sisi lain, ada kisah tentang seorang wanita bernama Selene Argent, yang mengorbankan hidupnya untuk menghentikan monster raksasa yang hampir menghancurkan Daratan Misteri.

"Leluhurmu adalah pahlawan sekaligus ancaman," lanjut Penjaga Arsip. "Dan kini giliranmu. Apakah kau akan menjadi cahaya yang melindungi, atau bayangan yang menghancurkan?"

Lys menatap buku itu dalam diam. Pikirannya penuh dengan pertanyaan yang belum terjawab. Tapi satu hal yang ia sadari: beban nama Argent bukanlah sesuatu yang ringan.