Chereads / Through The Portal's Eye / Chapter 2 - Dunia Yang berubah

Chapter 2 - Dunia Yang berubah

Hari-hari berlalu setelah Ranz menyadari bahwa dirinya kini bisa berbicara, meskipun kata-kata pertama itu hanya terdengar seperti bisikan dalam kesendirian gua. Namun, meski tak ada yang bisa mendengar, sebuah keinginan baru mulai tumbuh di dalam dirinya. Setelah seratus tahun hidup dalam keheningan, Ranz merasakan dorongan untuk memahami lebih banyak tentang dunia yang telah lama terisolasi darinya.

Pagi itu, udara laut terasa lebih hangat dari biasanya. Ranz duduk di depan guanya, menatap langit yang sedikit lebih cerah. Sesekali, gelombang laut yang besar menggulung dan menghantam tebing-tebing batu yang mengelilingi gua, menciptakan suara seperti gema yang memantul dari jauh. Di atasnya, tampak kilauan cahaya yang muncul kembali, portal itu, yang semakin sering muncul di cakrawala. Sejak pertama kali melihatnya, Ranz merasa ada suatu hubungan tak terjelaskan antara dirinya dan fenomena itu. Seperti sebuah panggilan yang harus dia jawab. Portal-portal itu tidak hanya muncul sekali, melainkan hampir setiap hari, menembus langit dengan cahaya biru yang berkilauan, seolah mengundang Ranz untuk mencari tahu lebih jauh.

Ranz tahu bahwa dia tak bisa tinggal diam. Dia telah cukup lama hidup dalam kesendirian, mendalami dunia yang sederhana, dan merasa sudah waktunya untuk memahami lebih banyak tentang segala sesuatu yang mengelilinginya. Meski dia hanya seekor komodo yang besar dan tua, ada sesuatu dalam dirinya yang mendalam, sebuah naluri yang mengarahkannya untuk bertindak, untuk melangkah keluar dari tempat perlindungannya dan memulai pencarian.

Sambil berpikir, Ranz melangkah keluar dari gua, menyentuh pasir basah yang lembut di dekat pantai. Dengan cakarnya yang tajam, dia melangkah menuju laut, menikmati sensasi dingin yang meresap ke kulitnya. Dunia ini, meskipun sudah dia kenal dengan baik, kini terasa berbeda—lebih besar dan penuh dengan teka-teki yang menunggu untuk dipecahkan. Laut yang luas tampak seperti lautan yang tak berujung, dengan langit yang berwarna biru terang, jauh lebih luas dari yang pernah Ranz bayangkan.

Di sekelilingnya, alam masih terasa tenang. Angin berhembus pelan, dan suara gelombang laut yang menenangkan menyentuh telinganya. Tapi di dalam hatinya, Ranz merasa ketenangan itu hanyalah kesunyian yang menyelimuti sesuatu yang jauh lebih besar. Apa yang menyebabkan portal-portal itu muncul? Apa yang harus dia lakukan dengan kemampuan baru yang diberikan kepadanya—kemampuan untuk berbicara? Mengapa tiba-tiba dunia ini dipenuhi dengan cahaya aneh dan portal-portal misterius?

Saat dia berjalan lebih jauh ke dalam laut, perasaan itu semakin kuat. Portal-portal itu semakin sering muncul, dan mereka tidak hanya ada di satu tempat. Mereka tersebar di seluruh dunia, seolah-olah mengubah segala sesuatu yang ada di sekitar Ranz. Rasa ingin tahu yang besar meliputi dirinya. Apa yang menyebabkan fenomena ini? Mengapa hanya dia yang merasa panggilan ini begitu mendalam? Sepertinya ada sesuatu yang lebih besar yang mengikat dirinya dengan portal-portal itu, sesuatu yang lebih besar daripada apa pun yang bisa dijelaskan oleh logika.

Setelah berjam-jam berenang, Ranz kembali ke guanya. Kali ini, dia tak hanya membawa rasa penasaran, tetapi juga sebuah pemahaman baru tentang dirinya. Dia tahu bahwa dunia yang ia kenal selama ini akan segera berubah, dan dia harus siap menghadapi perubahan itu. Tidak hanya perubahan dunia luar yang mengganggu ketenangannya, tetapi perubahan dalam dirinya sendiri. Kemampuan untuk berbicara yang tiba-tiba muncul membuat Ranz menyadari bahwa dia lebih dari sekadar komodo biasa. Ada sesuatu dalam dirinya yang tak terungkapkan—sesuatu yang membuatnya berbeda dari komodo lainnya, dan mungkin juga dari makhluk lain yang ada di dunia ini.

Di dalam gua, Ranz mulai meluaskan tempat tinggalnya. Dengan cakarnya yang sudah sangat tajam, dia menggali batu dan merobohkan sebagian dinding gua untuk memberikan lebih banyak ruang. Setiap gerakan yang dia buat terasa lebih penuh kekuatan, dan dunia di luar sana tampak semakin terhubung dengan dirinya. Ranz merasa bahwa saatnya telah tiba—untuk lebih dari sekadar bertahan hidup. Dia harus melangkah ke dunia yang lebih luas, dunia yang dipenuhi dengan portal yang penuh misteri. Dunia yang sepertinya tidak lagi seperti dunia yang dulu dia kenal.

Gua tempat tinggalnya kini semakin besar, dan Ranz merasakan bahwa tempat itu mulai lebih terasa seperti rumah. Namun, meskipun gua itu terasa nyaman, dia tahu bahwa tempat ini bukanlah tujuan akhirnya. Ada sesuatu yang lebih besar yang menunggunya di luar sana. Portal-portal itu mengingatkannya pada hal itu setiap kali dia melihatnya, seperti sebuah dorongan untuk melangkah keluar dan mengeksplorasi dunia yang lebih luas.

Namun, meskipun Ranz merasakan kekuatan baru dalam dirinya, dia tetap merasa bahwa banyak yang belum dia pahami. Dunia ini, portal-portal yang datang tanpa pemberitahuan, serta kekuatan misterius yang membangkitkan perubahan—semuanya terasa seperti bagian dari takdir yang lebih besar. Tanpa tahu bagaimana, dia merasa dirinya adalah bagian dari perubahan ini, sebuah bagian dari misteri yang harus terungkap. Apakah dunia yang dia kenal akan hancur atau berkembang karena portal-portal itu? Ataukah dia adalah kunci untuk membuka jalan menuju dunia yang baru?

Ranz berbaring di bagian gua yang baru dia perluas, memandangi lubang kecil yang mengarah ke permukaan. Dalam sekejap, dia tertidur, tetapi di dalam tidurnya, dia merasakan sebuah mimpi yang asing. Mimpi itu penuh dengan gambar-gambar portal yang terbuka lebar, dan di dalamnya, berbagai dunia tampak bersatu, berputar dalam satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ranz terbangun dengan rasa cemas yang tidak bisa dia jelaskan. Mimpi itu begitu nyata, seperti sebuah pesan yang ingin disampaikan kepadanya. Tetapi pesan itu tidak jelas, seolah-olah dunia dan masa depannya sedang berada dalam cengkeraman sesuatu yang lebih besar.

Saat dia terbangun, Ranz tahu satu hal pasti: perjalanan ini baru saja dimulai. Dunia yang ia kenal akan segera terbuka dengan cara yang tak terduga, dan dia harus siap menghadapinya. Meskipun dia tidak tahu apa yang akan terjadi, dia merasakan kekuatan yang semakin besar dalam dirinya, seiring dengan munculnya portal-portal yang menantang realitas yang ada. Ranz tahu bahwa langkah pertamanya adalah mengungkapkan misteri itu, mengeksplorasi dunia yang terbentang luas di depannya.