Melihat kecantikan di bawahku yang terus-menerus terengah dan memerah, aku tahu dia sedang terangsang.
Meskipun aku tidak ingin melanjutkan pijatan saat itu, mungkin dia akan memintaku untuk melakukannya.
"Mmm… Ah!"
Jariku bergerak masuk dan keluar dari celah itu, berganti-ganti kecepatan, kadang cepat, kadang lambat.
Dengan gerakanku, dia melepaskan gelombang suara erangan yang benar-benar memabukkan.
Terutama saat jariku tidak sengaja menyentuh titik sensitifnya, dia tiba-tiba mengencangkan kakinya, tangannya menekan erat pergelangan tanganku, menjebak tanganku di dalam.
Saat itu, dia tampak menyadari sesuatu, tiba-tiba membuka matanya, dan berkata dengan nafas terengah-engah, "Xu Tian, tidak… jangan lagi, aku… aku merasa sangat tidak nyaman."
"Apakah begitu? Kalau begitu, aku akan berhenti."
Mengatakan itu, aku langsung menarik tanganku.
Dalam sekejap, aku dengan jelas melihat sedikit kekecewaan di wajahnya.
