Pada saat yang sama, Adrian sedang bahagia menikmati nasi lemon, sementara Alia sedang membuat keributan di rumah.
"Saya tidak mau, saya tidak mau. Saya tidak mau punya adik. Saya hanya ingin Ayah memanjakan saya. Ayah, apakah kamu tidak mencintai saya lagi? Ayah adalah satu-satunya yang saya punya. Ayah tidak bisa meninggalkan saya dan memanjakan orang lain."
Tangisan anak yang baru berusia beberapa tahun sangat menyayat hati.
Matanya yang penuh dengan air mata bengkak karena menangis. Namun, RK tetap acuh tak acuh dan membiarkan dia melanjutkan tantrumnya.
Dalam keadaan normal, bagaimana dia bisa tega membiarkan dia meneteskan air mata?
Kamar putri yang pink dan cantik berantakan. Semua yang ada di sekitar dirusak oleh Alia. Boneka-boneka di lemari bawah biasanya ia sayangi, namun saat itu, semuanya dilemparkan ke kaki RK.
Pria itu sangat mengerutkan dahi dan tidak bisa tidak bertanya perlahan, "Apakah kamu sudah puas?"
