"Kamu tahu, Athena, ketika aku melihat pesanmu beberapa jam yang lalu, bahwa kamu ingin bertemu denganku pada waktu ini, aku tidak percaya. Kamu tidak mengizinkan pertemuan di pagi hari. Bagimu, itu merupakan suatu penghujatan. Apa yang berubah?"
Athena tertawa, berdiri dari tempat duduknya dan memberi Zane pelukan sambil tertawa. "Kamu lagi-lebihkan lagi, Zane. Selamat pagi. Bagaimana malammu?"
Zane mengerucutkan bibir. "Aku tidak yakin. Aku bangun pagi ini sudah ada masalah. Perusahaan Ewan hampir bangkrut, dan kemudian tiba-tiba, semuanya cerah dan jernih. Kamu ada hubungannya dengan ini? Ayahku berpikir kamu yang melakukannya."
Athena menyesap jus jeruknya yang kedua.
Ewan telah pergi tiga puluh menit yang lalu, setelah dia mengatakan bahwa dia sedang menunggu klien.
Dia sengaja tidak menyebutkan Zane, mengetahui itu akan memicu laki-laki tersebut.
Sekarang, dia tidak mengerti mengapa dia melakukan itu.
