Chereads / Musim Semi di Balik Pintu Kelas / Chapter 2 - Kontrak Rahasia

Chapter 2 - Kontrak Rahasia

Setelah insiden di ruang seni, Haruto merasa hidupnya akan kembali normal. Namun, keesokan paginya, Himari tiba-tiba berdiri di depan mejanya, tatapan serius menghiasi wajahnya.

"Haruto-kun, kita perlu bicara," katanya, suaranya rendah tapi tegas.

Haruto mengangkat alis. "Tentang apa? Jangan bilang soal cat itu..."

"Ya. Dan juga sesuatu yang lain."

Sebelum Haruto sempat menjawab, Himari menarik lengan bajunya dan membawanya keluar kelas. Beberapa teman sekelas mereka mulai berbisik-bisik melihat gadis populer sekolah membawa anak laki-laki biasa seperti Haruto.

Di lorong yang sepi, Himari melepaskan tangannya, lalu menarik napas dalam-dalam.

"Aku tidak mau menyulitkanmu," katanya, suaranya lebih lembut sekarang. "Tapi aku butuh bantuanmu."

"Bantuan apa lagi? Aku sudah bantu bersihin cat, kan?" Haruto mengerutkan kening.

Himari mengalihkan pandangannya. Untuk pertama kalinya, Haruto melihat sisi rapuh gadis itu. Pipinya memerah, dan dia tampak gugup.

"Haruto-kun," katanya pelan. "Aku ingin kamu berpura-pura menjadi pacarku."

Kata-kata itu menggantung di udara. Haruto hanya menatapnya, seolah-olah tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

"...Apa?"

"Ini hanya sementara!" Himari buru-buru menambahkan. "Ada... situasi tertentu. Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang, tapi tolong. Aku akan melakukan apa saja sebagai gantinya."

Haruto memiringkan kepalanya, menatap Himari dengan ekspresi bingung. "Jadi, kamu mau aku pura-pura jadi pacar kamu, tapi aku nggak boleh tahu alasannya?"

Himari menggigit bibir bawahnya, tampak ragu. "Aku akan memberitahumu nanti. Tapi untuk sekarang, bisakah kamu percaya padaku?"

Haruto menghela napas panjang. "Kedengarannya merepotkan... Tapi aku nggak punya alasan untuk bilang tidak. Baiklah, aku setuju."

Ekspresi Himari langsung berubah. Ada campuran kelegaan dan kebahagiaan di wajahnya, meskipun ia mencoba menyembunyikannya.

"Terima kasih, Haruto-kun," katanya sambil membungkuk sedikit.

Namun, sebelum mereka kembali ke kelas, Himari berbalik sekali lagi. "Oh, satu lagi."

"Apa lagi?" Haruto mengangkat alis.

"Kalau ada yang bertanya, katakan saja kita sudah lama saling menyukai," katanya dengan nada datar, seolah-olah itu hal yang biasa.

Haruto tersenyum kecil, lalu tertawa kecil. "Kamu benar-benar mengatur semuanya, ya?"

"Anggap saja ini bagian dari kontrak," jawab Himari dengan sedikit senyum di bibirnya.