Setelah berjalan beberapa langkah, Aryan menemukan sebuah lorong sempit yang berkelok-kelok ke dalam. Jejak langkahnya mulai menghilang di atas batuan yang licin. Setiap kali dia mengulurkan tangannya untuk meraih sesuatu, semuanya tampak kabur dan tak bisa dijadikan pegangan. Dia tahu bahwa sesuatu yang misterius sedang terjadi di tempat itu. Suara gemerincing dari jauh membuat bulu kuduknya merinding. Dia berhenti sejenak, mendengarkan lebih seksama. Suara itu bukan hanya dari alam, tetapi ada jejak langkah lain yang bersahutan. Seperti seseorang atau sesuatu yang mengikuti jejaknya di kegelapan. Aryan mengatupkan bibirnya rapat-rapat, mencoba menenangkan diri sambil melanjutkan perjalanan. Namun, dalam hatinya, dia mulai merasakan bahwa goa ini menyimpan lebih dari sekadar keheningan.