Chereads / Doctor Z / Chapter 30 - Pertama Kali Donor Darah

Chapter 30 - Pertama Kali Donor Darah

"Bu Polisi.. Anda adalah orang nya. Anda mempunyai golongan darah yang sama dengan Dokter Zein. Anda adalah penyelamat kami!!", kata Dokter Zelena yang berteriak kegirangan.

Pernyataan dari Dokter Zelena sungguh sangat mengejutkan semua orang di dalam Ruang ICU.

Mereka semua sekarang setidak nya sedikit mempunyai harapan. Tergantung apakah Kapten Lenny akan setuju atau tidak.

Sementara itu, Kapten Lenny yang mendengar bahwa golongan darah nya sama dengan dokter yang bahkan tidak dikenal nya, dan juga membayangkan harus melakukan donor darah, seketika tubuh nya merinding dan langsung berkeringat dingin.

Bukan karena lain hal, karena memang sejak kecil, Kapten Lenny sangat trauma dengan jarum suntik.

Pernah juga Kapten Lenny saat masih SMA, dia terkena sakit yang cukup parah dan mengharuskan nya untuk di infus.

Perawat yang akan menusukkan jarum infus itu bahkan di tendang nya hingga terjungkal cukup jauh. Hingga pada akhir nya Kapten Lenny terpaksa harus di pegangi lima orang petugas medis.

Mengingat betapa memalukan nya saat itu, Kapten Lenny sudah bersumpah untuk tidak akan sakit lagi selama hidup nya.

Dan dia juga tidak akan lagi mengunjungi Rumah Sakit kecuali jika ada keluarga nya yang sakit atau memang dalam urusan investigasi sebuah kasus.

Melihat Kapten Lenny yang masih saja diam dan tidak berkata apa-apa, Pak Widodo memutuskan untuk mencoba berbicara dengan nya di ruangan lain, tepat nya di sebelah Ruang ICU ini.

===========================

(Saat ini di Kota Belgrade, Serbia)

"Јесте ли сигурни да сте га нашли?"

("Kau yakin sudah menemukan nya?"), kata seorang pemimpin kepada bawahan nya.

"Тако је, господине... Он је сада у Индонезији"

("Benar tuan, dia sekarang di Indonesia"), kata bawahan itu membalas.

"У Индонезији? Шта он ради у Индонезији?"

("Di Indonesia? Sedang apa dia di Indonesia?"), tanya pemimpin itu lagi.

"Филзев је Индонежанин, господине"

("Filzev orang Indonesia, tuan"), jawab bawahan nya lagi.

"занимљиво.. тако је занимљиво"

("Menarik... Ini sangat menarik"), kata pimpinan itu kemudian lanjut berkata.

"Обавештавајте ме ако има нових вести"

("Tetap kabari aku jika ada hal baru"), kata pemimpin itu lagi, lalu bawahan nya hanya mengangguk dan pergi dari tempat itu.

"Филзев!!! Сад је време да кренемо, пази... Хахаха"

("Filzev!!! Sekarang sudah saat nya kami bergerak. Hahaha"), kata pemimpin itu dengan tawa yang menyeramkan.

==========================

(Kembali ke RS Derisa)

"Jadi seperti itulah Kapten Lenny", kata Pak Widodo sambil menghela nafas.

Pak Widodo terpaksa mengatakan bahwa Dokter Zein mungkin terlibat dalam kasus pembantaian massal di Rumah Dony Arjito.

Karena beberapa hari sebelum kasus itu terjadi, Pak Widodo meminta bantuan kepada Dokter Zein, dan Dokter Zein hanya berkata santai dan akan menyelesaikan semua nya.

"Begitukah?", kata Kapten Lenny yang cukup terkejut dengan pengakuan Pak Widodo.

Jika benar, maka memang Dokter Zein harus di selamatkan bagaimana pun cara nya. Kunci dari kasus ini mungkin ada pada Dokter Zein itu.

Meskipun belum tentu juga bahwa Dokter Zein terlibat, tapi untuk saat ini, hanya Dokter Zein lah orang yang pantas di curigai. Jika sadar nanti, Kapten Lenny akan melakukan beberapa investigasi khusus terhadap Dokter Zein ini.

Maka dengan berat hati dan masih sedikit takut karena jarum suntik, Kapten Lenny akhir nya setuju untuk mendonorkan darah nya.

"Baiklah Pak Widodo, saya akan membantu Dokter Zein. Jika bukan karena mungkin dia terlibat dalam kasus ini, aku tidak akan menolong nya!", kata Kapten Lenny pasrah dengan nasib nya.

Mungkin bagi Kapten Lenny saat ini adalah lebih baik dia terkena tembakan peluru dari pada harus menusuk tubuh nya dengan jarum.

Pak Widodo dan Kapten Lenny pun akhir nya bergegas menuju ke Ruang ICU untuk mengabarkan bahwa Kapten Lenny telah setuju untuk mendonorkan darah nya.

Betapa senang 'para wanita' Dokter Zein ini mendengar kabar bahagia itu. Bahkan Melati pun menangis sesenggukan.

Saat ini, barulah Dokter Zelena, Zara dan Heendon mengetahui bahwa Melati juga mempunyai perasaan terpendam kepada Dokter Zein.

Tapi mereka tidak bisa melarang Melati, karena rasa cinta memang tidak bisa di larang.

Tidak ada Undang-undang nya sampai kapan pun dan dari zaman apapun bahwa tidak boleh mempunyai rasa cinta kepada orang lain meskipun orang itu sudah memiliki kekasih atau bahkan sudah berumah tangga.

Yang tidak diperbolehkan adalah merusak hubungan orang lain, seperti menjadi pelakor atau pebinor. Simple saja.

Kamar penunggu keluarga pasien ICU kini berubah menjadi laboratorium dadakan.

Rencana nya, Kapten Lenny akan di ambil darah nya di tempat itu. Sebelum Kapten Lenny melakukan donor darah, Zelena menyuruh nya beristirahat sekitar 10-15 menit terlebih dahulu.

Kemudian Zelena memberikan Kapten Lenny makanan-makanan sehat dan bergizi juga mengaharuskan Kapten Lenny untuk memperbanyak meminum air, jus buah-buahan, dan juga susu.

Setelah itu, untuk persiapan awal sebelum melakukan donor darah, Dokter Zelena menimbang berat badan Kapten Lenny.

Angka menunjukkan 60 kg. Normal. Zelena kemudian mengecek tekanan darah Kapten Lenny. Angka menunjukkan 110/80 mmHg. Itu juga normal.

Kemudian setelah nya Zelena sendiri yang melakukan finger prick (menusuk ujung jari dengan jarum) sebagai keperluan untuk sampel darah guna mengetes kadar hemoglobin.

Sampel itu cepat-cepat dibawa nya sendiri ke laboratorium untuk di periksa oleh petugas laboratorium.

Dan beberapa waktu kemudian sampel darah menunjukkan angka 15g/dl. Itu pun juga normal. Kesimpulan nya Kapten Lenny saat ini sudah sangat siap untuk melakukan donor darah.

Dokter Zelena memanggil salah seorang petugas laboratorium dan seorang perawat jaga yang lain dan menyuruh mereka berdua untuk bekerja sama dalam mengambil darah dari Kapten Lenny.

Karena baru pertama kali melakukan donor darah, Dokter Zelena menyuruh petugas laboratorium itu untuk mengambil darah Kapten Lenny di batas minimum saja, yaitu 350 ml. Petugas laboratorium itu pun menuruti permintaan Dokter Zelena.

Petugas itu kemudian menyiapkan jarum steril khusus untuk donor darah. Kapten Lenny sudah sangat takut melihat jarum itu, terlihat sudah seperti terkena trauma selama bertahun-tahun.

Kapten Lenny meminta Dokter Zelena untuk menemani nya. Kapten Lenny bahkan sampai memegang erat telapak tangan Dokter Zelena karena begitu ketakutan nya.

Dokter Zelena sebenar nya ingin tertawa, jika bukan karena Kapten Lenny adalah satu-satu nya harapan, mungkin saat ini Dokter Zelena sudah tertawa terbahak-bahak sambil mengolok-olok Kapten Lenny.

Setelah selesai mensterilkan jarum donor, petugas laboratorium kemudian membersihkan lengan Kapten Lenny. Kapten Lenny menutup mata nya karena terlalu takut. Kapten Lenny sudah pasrah. Dan setelah itu..

Cussss

Jarum suntik di suntikkan ke pembuluh darah vena di lengan Kapten Lenny. Semua nya baik-baik saja. Darah Kapten Lenny sangat lancar keluar. Sekitar 15 menit kemudian, donor darah pun selesai.

Kapten Lenny bahkan masih menutup mata nya ketika petugas laboratorium dengan di bantu seorang perawat itu, sudah selesai mengambil darah dan akan berjalan meninggalkan ruangan itu. Dokter Zelena pun jadi terheran-heran.

"Bu Lenny, sudah..", kata Dokter Zelena kepada Kapten Lenny.

Kapten Lenny kemudian membuka mata nya dan berkata.

"Maksudmu? Kapan di tusuk?", tanya Kapten Lenny kebingungan.

"Darahmu sudah diambil, donor sudah selesai", kata Dokter Zelena yang bersiap-siap untuk keluar ruangan.

"Apa?!. Kenapa aku tidak merasakan sakit? Seperti tidak pernah di tusuk saja", kata Kapten Lenny yang masih kebingungan.

Dokter Zelena hanya memutar kedua bola mata nya dan kemudian pergi meninggalkan ruangan itu.

"Hei.. hei.. Dokter, tunggu aku!", kata Kapten Lenny yang segera bergegas menyusul Dokter Zelena.

'Tidak sakit sama sekali. Sial. Apa selama ini aku yang terlalu berlebihan karena takut dengan jarum suntik?!', kata Kapten Lenny berpikir dalam hati.

Kapten Lenny tidak merasakan rasa sakit setelah di ambil darah nya. Yang ada, dia hanya merasa begitu lemas saat sudah selesai mendonorkan darah nya. Itu adalah hal yang normal untuk seorang pendonor darah.

=====================