Chereads / Doctor Z / Chapter 13 - Sergej Bojan

Chapter 13 - Sergej Bojan

(Dokter Zelena dan Dokter Zein kini sedang bertatap muka dengan Bos Gareng)

"Cepat katakan, ada apa kau memanggilku?!", kata Dokter Zelena membentak Bos Gareng.

Mendengar Dokter Zelena yang tanpa basa basi dan langsung mengatakan inti pokok permasalahannya, membuat Bos Gareng sedikit terkejut.

"Hei nona cantik, tenanglah. Jangan terlalu galak begitu", kata Bos Gareng sambil tersenyum.

"Aku tidak punya banyak waktu!! Kau mengganggu waktuku saja. Jika kau memanggilku hanya karena urusan waktu itu, aku pasti akan bertanggung jawab. Aku akan pastikan bahwa kau tidak akan membayar sepeser pun di RS ini", kata Dokter Zelena tegas.

Dokter Zein yang mendengar Dokter Zelena berkata seperti itu, juga sedikit terkejut.

'Wow, perempuan ini tegas juga ya?', kata Dokter Zein dalam hati dan cukup mengagumi ketegasannya.

"Nona cantik, tenanglah. Apa aku terlihat seperti orang yang kekurangan uang?", kata Bos Gareng bertanya lagi lalu melanjutkan.

"Aku beri kau dua penawaran. Penawaran pertama. Kau jadi kekasihku, maka semua yang kau lakukan padaku akan aku anggap selesai", kata Bos Gareng.

"Penawaran kedua. Kau tidurlah denganku selama sebulan tiap malam. Kau tidak perlu menjadi kekasihku, hanya melayaniku saja. Itu juga sudah ku anggap selesai. Selain itu, kau juga akan kuberi uang setiap kali melayaniku. Seratus juta per malam. Bagaimana? Apa kau tertarik?", kata Bos Gareng yang tersenyum lebar. Bos Gareng sudah sangat yakin jika dokter wanita cantik ini pasti tidak akan keberatan dan bahkan akan langsung mengiyakannya.

"Memangnya kau pantas?!", kata Dokter Zein tiba-tiba ikut dalam pembicaraan itu.

Mendengar dokter pria tampan di sebelah Dokter Zelena yang tiba-tiba berbicara padanya, muka Bos Gareng menjadi suram kemudian berkata.

"Hei.. Apa maksudmu anak muda?", tanya Bos Gareng tidak senang.

"Aku tidak bermaksud apa-apa. Tapi sebaiknya kau memegang cermin sekarang. Cobalah lihat dirimu sendiri. Kau itu kurus kerempeng seperti tengkorak hidup. Sedangkan Dokter Zelena itu tinggi, langsing tapi berisi dan juga... sangat cantik. Selain itu, satu hal yang ingin ku katakan padamu adalah... Kau ini... Sangat jelek", kata Dokter Zein tersenyum jijik sambil mengeluarkan jurus ceplas-ceplosnya.

Mendengar bos nya dihina seperti itu, anak buah Bos Gareng tidak marah, justru mereka semua malah langsung bermuka merah karena tidak kuat menahan tawanya.

Terutama pria yang bertopi cowboy itu.

Akhirnya pria bertopi cowboy itu langsung berjalan keluar dari ruang rawat inap itu dan dia dengan tanpa dosa melepas semuanya.

Pria bertopi cowboy itu saat ini sedang tertawa terbahak-bahak mengingat kembali perkataan Dokter Zein.

Dokter Zelena pun tidak bisa menahan tawanya. Tapi tetap memasang ekspresi wajah yang serius.

Tidak kuat, akhirnya Dokter Zelena juga menampakkan raut merah di pipinya. Raut merah yang menandakan bahwa dia sedang menahan tawanya. Juga merasa malu karena Dokter Zein tadi mengatakan bahwa dirinya sangat cantik.

'Ahh.. seperti melayang di udara rasanya dipuji seperti itu', pikir Dokter Zelena membayangkan kesenangan itu bersama Dokter Zein.

Bos Gareng saat mendengar hujatan dari Dokter Zein dan juga melihat anak buahnya yang tidak membela tapi justru malah menertawakannya, bukan main marahnya Bos Gareng ini. Segera dia berkata.

"Kalian semua diam.. tidak usah ikut tertawa!!!. Hei, anak muda!! Jaga bicaramu!!, apa kau tidak tau siapa aku?!", kata Bos Gareng seperti sedang menunjukkan identitasnya.

"Kamu ya kamu. Setahuku kau cuma pria kurus kerempeng jelek yang hidup. Pantas saja kau dipanggil Gareng. Kalau identitas lainmu, aku tidak peduli", kata Dokter Zein berbicara dengan santai.

Kini, anak buah Bos Gareng semuanya keluar dari ruangan rawat inap dan tertawa terbahak-bahak di luar. Mereka tertawa geli bahkan sampai meneteskan air mata.

Dokter Zelena pun juga tertawa hingga merasa sakit perutnya. Dokter Zein ini ternyata sedikit gila dan mempunyai selera humor yang tinggi, pikirnya.

"Bagus, bagus.. Kau tahu hei bocah, nama asliku adalah Andy Arjito, putra tunggal dari Dony Arjito, pejabat kota ini", kata Bos Gareng yang akhirnya menunjukkan siapa identitasnya.

"Oh, jadi kau anak Dony Arjito?!", kata Dokter Zein mengangguk.

"Benar.. sekarang kau takut kan, sudah terlambat bocah, ha ha ha", kata Bos Gareng tertawa

"Apa aku bilang takut padamu? Yang ku tahu si Dony brengsek itu hanyalah seorang pejabat korup di kota ini", kata Dokter Zein blak-blakan.

"Mungkin sebentar lagi juga akan ditangkap polisi", kata Dokter Zein melanjutkan ucapannya.

Mendengar ayahnya disebut brengsek oleh Dokter Zein dan akan segera ditangkap oleh pihak kepolisian, murkalah Bos Gareng.

"Bajingan... Kau sudah keterlaluan hei bocah. Hei kalian semua yang ada di luar!! Apa kalian sudah puas menertawakanku hah?! Semuanya masuk, hajar bocah sialan ini!!", kata Bos Gareng berteriak memanggil anak buahnya.

Mendengar Bos Gareng berteriak memanggil mereka, spontan anak buah Bos Gareng langsung masuk dan mengepung Dokter Zein dan juga Dokter Zelena.

"Hajar bocah sialan itu sampai mati, dan tangkap wanita ini untukku!!", perintah Bos Gareng.

"Siap boss!!!", kata anak buah Bos Gareng serempak. Mereka kemudian mengepung Dokter Zein. Dokter Zelena yang melihatnya pun spontan berdiri di sebelah Dokter Zein dan akan bersiap melawan mereka.

"Hei nona cantik tidak usah mempedulikan dia, kau di sini saja bersamaku", kata Bos Gareng kepada Dokter Zelena.

"Diam kau kerempeng. Tentu saja aku harus membantunya. Dia kan pacarku!!", kata Dokter Zelena membantah.

Mendengar dirinya juga dipanggil kerempeng, apalagi oleh seorang wanita cantik, sontak Bos Gareng penuh dengan rasa kemurkaan. Dan setelah itu berkata.

"Tampar wanita jalang ini 10 kali dan telanjangi dia..!!!", perintah Bos Gareng.

"Siaapppp..!!", kata anak buah Bos Gareng serempak.

Anak buah Bos Gareng pun selanjutnya berhamburan dari segala arah hendak mengeroyoki Dokter Zein dan Dokter Zelena.

Mereka sudah melayangkan tinjuan maut dan diarahkan kepada kepala milik kedua dokter itu. Sebelum tinju mereka sampai, mendadak terdengar suara teredam.

Deppp.. Deppp.. Deppp.. Deppp.. Deppp

Tampak seorang laki-laki tinggi, tegap dan kekar, berambut kecoklatan dan sedikit acak-acakan serta mempunyai brewok tebal, tiba-tiba masuk ruangan dan menembak dengan sebuah pistol yang sudah diberi peredam.

Lima kali tembakan dan lima kali pula tubuh ke lima anak buah Bos Gareng tersungkur di lantai. Tembakan itu mengarah tepat ke kaki lima anak buah Bos Gareng.

Sebelum anak buah Bos Gareng berteriak kesakitan, laki-laki berbrewok tebal itu memukul hidung kelima anak buah Bos Gareng. Semuanya pingsan dalam waktu 5 detik saja.

Anehnya dari lelaki itu adalah dia melakukan semua itu dengan tersenyum. Wajahnya terlihat seperti orang yang sangat ceria. Murah senyum adalah ciri khas dari lelaki ini.

Dia adalah Sergej Bojan, 46 tahun, mantan pasukan militer elite dari Negara Rusia, yang kini diam-diam menjaga Dokter Zein dari segala mara bahaya.

Dengan murah senyumnya, tidak ada yang akan menyangka bahwa dia adalah salah satu mantan pasukan elite Negara Rusia yang sangat berbahaya.

«Эй, босс, Как вы?»

("Hai bos, apa kabar?"), kata Sergej tersenyum bahagia.

«Сергей? Приятно познакомиться? У меня очень хорошие новости»

("Sergej? Apa kabar? Kabarku sangat baik"), kata Dokter Zein membalas sambil tersenyum.

«Это здорово. Наконец-то мой пистолет заряжен»

("Itu bagus, akhirnya pistolku bisa makan juga, haha"), kata Sergej yang tertawa bahagia.

«Установи немедленно!!»

("Bereskan segera"), kata Dokter Zein.

"подземный"

("Dimengerti"), kata Sergej yang langsung mengikat kelima anak buah Bos Gareng, kemudian mengangkat dan melempar tubuh mereka itu keluar lewat jendela RS Derisa.

Di bawah sudah ada truk sampah yang menunggu. Untung saja tidak ada orang atau sekuriti yang melihatnya. Setelah berpamitan, Sergej secepat kilat pergi mengendarai truk sampah itu.

Bos Gareng yang melihat aksi tak terduga itu, sangat terkejut dan ketakutan setengah mati. Begitu juga dengan Dokter Zelena yang merasa takjub.

Dokter Zelena baru tahu jika Dokter Zein menguasai Bahasa Rusia. Sesaat Dokter Zelena menatap lekat Dokter Zein, dan berkata dalam hati, 'Kekasihku ini sepertinya bukan orang biasa', pikirnya.

==========================