(Pertanyaan)
Tapi nikmati saja dunia terkadang aneh dan ... memang tidak sesuai dengan jalurnya.
"Bagaimana harimu menyenangkan?" Merlin menatapku dengan wajah yang lembut, seperti kakek-kakek yang sangat ramah.
"ya..tidak terlalu, Dengar ya...aku bingung sekali dengan ini, tiba-tiba sekali aku harus ke hutan dengan tanpa penjelasan jelas dan harus menelusuri hutan dengan peta, oke..baiklah ada 'peta'...tapi apa tujuanmu sebenarnya?" Aku menatap Merlin dengan wajah yang kesal, jujur saja aku bingung mau kesal atau tidak tapi yang jelas aku tidak suka hal yang tidak pasti.
Serius aku benci ketidakpastian suatu hal, jadi aku akan mencari hal itu sampai menjadi pasti.
"kau sangat berbeda dengan Theo ya" Merlin mengubah topik pembicaraan dengan membahas tentang Theo.
"hey..jangan mengalihkan pembicaraan" aku menatapnya dengan wajah kesal.
"iya...singkat, kau adalah keturunanku dan kau harus mengalahkan musuhku" Merlin akhirnya menjawab pertanyaanku.
"tunggu musuhmu?, baiklah...kau berharap aku menyelesaikan masalah pribadimu sekarang?" Aku menatap Merlin.
Aku, oke..tenanglah. jadi aku harus menyelesaikan masalah pribadi Merlin?, artinya musuhnya ini pastilah orang orang yang sangat kuat...aku enggak akan menanggap orang itu lemah, apa lagi ini musuh Merlin!.
"iya..karena kau keturunanku, aku tidak seperti 'dia' yang memiliki kekuatan yang sangat kuat membuat dirinya bisa bertahan di multivers mana pun" Merlin menjelaskan.
Baiklah...musuh Merlin yang kuat sampe memiliki kekuatan seperti itu siapa?, aku saja tidak tau apa yang akan menghajarku nanti. Sepertinya aku tidak berhasil menghentikan orang 'itu'.
"tunggu 'dia'?, kau tidak tahu namanya?" Tanyaku sambil melipat kedua tanganku di dadaku dengan wajah yang serius.
Aku harus mengidentifikasi orang itu, jadi butuh informasi yang benar dan tidak ada kesalah.
"lebih baik kau cari tahu sendiri" Merlin berbicara di ikuti dengan retakkan dimensi yang terbuka dengan hamparan gelap, sepertinya aku akan pergi ke dimensi lain yang tidak berhubingan dengan dimensi ini, atau sesuatu?.
"tidak..aku ingin jawaban itu sekarang tanpa ada penghalang. Tidak ada kalimat 'kau cari tahu sendiri' tidak ada kalimat itu sekarang di kamusku" serius aku kesal, karena harus memutar kesana-kesini hanya untuk mendapatkan yang aku inginkan, sama saja seperti teori fisika yang benar-benar baru....menguji hal baru memang butuh waktu tapi ini sebuah pertanyaan dan dia menghindarinya?.
"maaf Xavier..kau harus cari tahu sendiri" Merlin tidak mau memberi tahu apapun.
"oh..sekarang aku sendirian?, baiklah...aku ikuti permainanmu" aku berjalan masuk ke retakan dimensi itu pergi ke sebuah peresaan kuno, sepertinya abad ke-6.
Dari estetika bangunannya menjelaskan kalo aku berada di abat ke-6 dengan cara trangsaksi mereka yang masih di jaman itu, ya...mata uang logam masih ada yang barter ternyata. Aku melihat para penduduk yang menggunakan pakaian pada zaman itu.
Aku tidak bohong mereka menggunakan pakaian yang sangat indah, desain yang simpet tapi indah.
Aku berjalan dan tiba-tiba sejali ada anak kecil berjalan menembus diriku tanpa terjatuh. Baiklah...aku adalah roh?Arwah? harusnya seperti itu, tapi yang pasti harusnya waktu di sini dengan dunia nyata tidak terhubung sama sekali dengan ini.
Harusnya retakan dimensi itu sama seperti Wormhole cara kerjanya, tapi...ada perbedaan harusnya, Karena aku berpindah menggunakan alam bahwa sadarku jadi aku bisa melakukan apapun di sini dan tidak akan merusak timeline waktu yang berjalan.
Baiklah aku akan ke Merlin, mencari tahu jawabanku sendiri, Lagi pula tidak ada cara lain. Aku berjalan ke suatu tempat serius aku tidak tahu mau kemana setidaknya beri aku arah tujuan agar aku bisa ke tempat Merlin.
Tiba-tiba saja Retakan dimensi di bawahku.
"eh..!!, Aghhh!!!" teriakan ku terjatuh tepat di taman kerajaan Arthur.
"Aaaa..serius sakit sekali, aku ini arwah kan harusnya tidak merasakan sakit, kenapa bisa merasakan sakit sih?, fantasi yang aneh" Aku merasa aneh dengan kejadian ini, Serius siapa yang merasa aneh dengan ini, Arwah harusnya tidak terkait dengan gravitasi itu sendiri.
"Merlin, gimana dengan muridmu...?" aku mendengar suara pria berbicara, Aku langsung mendekati jendela melihat Merlin dan Arthur yang sedang berbicara.
"Muridku?, oh..maksudmu adalah adikmu?...iya dia sangat hebat" Merlin berbicara dengan suara yang lembut dan sangat tegas.
"memang Morgan le Fay adalah adik yang hebat dan tanggung sama sepertiku" Arthur sombong dengan tawanya yang sangat garing, serius dia pembuat jokes yang aneh tapi nyata. Tapi serius baru kalo ini Arthur yang agung di lihat sebagai pria yang humoris berbeda dengan cerita yang mengatakan Arthur adalah orang yang cerdas, berwibawa dan tegas.
"haha...baiklah, tapi sangat meningkat Morgana baru 3 hari belajar sihir dan menggunakan sihir dengan kuat" Merlin memuji orang yang bernama 'Morgana', Jika tebakanku benar apa ada masalah keluarga di sini, Semoga saja iya.
"iya benar Morgana adalah adikku yang kuat" Arthur menjawab. Waw..di sini Arthur sangat muda sekali sekitar 17 tahun sepertinya.
"Kau tahu, Ramalan mengatakan jika kau yang akan menjadi Raja" Merlin membuat topik pembicaraan yang sepertinya membuat Arthur berpikir.
Oh..jangan bilang ini masalah tentang tahta, kebiasaan manusia menginginkan posisi menjadi raja, kekuasaan...atau pun menjadi segalanya di dunia ini. Jeleknya manusia adalah itu menginginkan hal yang berlebihan sampai melakukan hal yang tidak diinginkan. dan dari obrolan mereka aku tahu kemana arahnya ini.
Kemungkinan Morgana ingin menjadi Raja tapi Ramalan mengatakan jika hanya Arthur yang bisa menarik pedang itu, Pedang Excalibur yang memilih rajanya untuk melindungi desanya.
Aku melihat Raja Winter yang masih berkuasa di abad ini, seharusnya itu Raja ke berapa ya... aku sangat kurang di sejarah dan seharusnya dia adalah Raja ke-17 Eric Winter si ahli Strategi harusnya aku menyebut namanya dengan benar, Kerajaan Winter yang di kenal sebagai kerajaan yang sangat jahat dulunya.
Aku belum pernah bertemu dengan para Kerajaan Winter bisa di aku pastikan, karena Winter sangat tertutup. Banyak orang mengatakan jika Wilayah keluarga Winter itu sangat dingin, aku pernah berpapasan dengan bocah Winter yang seumuran denganku dia sangat dingin.
Enggak ada ekspresi sama sekali, pas ada orang menangis saja dia juga tidak menangis.
Tapi aku pernah liat dia sendirian sambil memegang sebuah bros tatapannya kosong seperti tidak ada kehidupan.
"Aku tahu, tapi belum pasti kan...aku ingin Morgana saja yang memimpin" Arthur menyerahkan tahta raja pada Adiknya itu. Sangat baik sekali menyerahkan tahta itu sulit bagi orang yang selalu memikirkan harta dari apapun.
Bukan aku mengomentari dengan kasar tapi kalian yang hanya memikirkan harta sampai korupsi atau menjual diri....kalian bukan manusia, kalian sampah yang merusak warga sekitar, maaf tapi itu fakta.
"kau serius?, kau tahu yang memilih itu Excalibur kan?" Merlin bertanya berusaha agar Arthur tidak melakukan tindakan yang tidak seharusnya.