Hari-hari berlalu dengan cepat Galang dan Nathan memulai permainan mereka dengan serapi mungkin. Paginya Galang dan nathan berangkat ke sekolah bersama mereka berusaha untuk melupakan kejadian kemarin.
"Galang, gue masih nggak ngerti sama sekolah kita" ucap Nathan sambil berjalan menuju parkiran mobil
Galang hanya terdiam dan langsung masuk mobilnya disusul oleh Nathan.
Saat di perjalanan menuju sekolah tiba-tiba ban mobil mereka pecah.
"Tai!" ucap Nathan serentak menepuk setir mobilnya.
" gue udah chat bang Rendra, kita lari aja" Timpal Galang sambil menyimpan handphonenya.
" Lu gila ya??" omel Nathan dengan nada kesal
" lu ikut apa enggak??? Kalau enggak ya udah!" jawab Galang yang langsung keluar dan menutup pintu mobil dengan keras.
Nathan hanya menatapnya dengan muka penuh terpaksa" woii tunggu!!"
Nathan terpaksa keluar dan menyusul Galang. Mereka berdua terus berlari bersama hingga sampai di depan gerbang sekolah.
" pak Bukain dong, kita cuma terlambat 5 menit doang" omel Galang dengan nada frustasi
Nathan pun sampai dengan suara terengah-engah" Lang Lo udah gila ya?? Mending tadi sama taksi aja supaya gak terlambat"
" Siapa yang suruh lo ikut??" tanya Galang dengan tatapan tajam" Lagian nggak jauh juga kok"
" Apa lu bilang nggak jauh?? Gila!" ujar Nathan dengan memasang muka kesalnya.
Pak satpam Yang sedari tadi hanya menonton pertengkaran mereka akhirnya membuka suara" pemandangan apa ini??pagi pagi udah ribut aja!!"
Keduanya berbalik ke arah Pak satpam dan memasang muka amarah serta serentak berkata" buka gerbangnya sekarang!!!"
Pak satpam dengan rasa terpaksa membuka karena sedikit kasihan dengan kedua bocah itu.
Beralih saat jam istirahat Galang memutuskan untuk menuju ruang guru sendirian.ia menerobos masuk dan berhasil menemukan berkas-berkas dan data diri danendra,Kirene dan Arjuna, tapi pandangannya beralih ke sebuah data siswa yang tergeletak di atas sebuah meja yaitu data diri milik gabri. Dengan Sigap Galang langsung mengambil berkas-berkas itu lalu pergi dari ruangan itu sebelum seseorang masuk.
Waktu pun berlalu Galang mengajak gabri ke sebuah taman untuk berbincang bersama.
" Lu kenal Stevie kan??" tanya Galang secara tiba-tiba yang membuat gabri terkejut.
" Apa maksud lo??" tanya gabri dengan gugup.
" Oh ya gue temuin ini! Data diri lo" potong Galang sambil menunjukkan berkas tersebut kepada gabri
" lo dapat dari mana??" tanya gabri sambil menatap mata Galang dengan teliti
" nggak usah cari tahu gue dapat ini dari mana" Timpal Galang" lu anak Jenderal Kusuma kan??"
Gabri hanya mengangguk.
" sekarang lu jawab gue,lo ada hubungan apa sama Stevie??" tanya Galang sambil menunjukkan foto antara Stevie dan gabri.
" gue teman dekatnya di sekolah ini." jawab gabri" karena dia gue di bully!!! Kalau dia nggak ikut campur soal rahasia sekolah ini ,semua ini nggak akan pernah terjadi"
Gabri menambahkan" Menurut lo wajar nggak sih kalau cowok membuly cewek Dengan kekerasan??? Gue dibully karena gue temen dekatnya Stevie!!!"
Galang menimpali" yah emang gak wajar.tapi Berarti lu kuncinya!!! mereka bully lo karena tanpa disadari lo udah tahu semuanya dan mereka ngancem lo itu supaya lo nggak akan melaporkan mereka ke kantor kepolisian!!?benarkan??"
Gabri hanya terdiam dan menggigit bibirnya.
"Sial!!"gumam galang
Di sisi lain Nathan dikepung oleh kelompok arka disebuah kantin sekolah.
"Apa ini?!"gumam nathan
"Woi!!!!"Teriak seseorang dari mereka yaitu arka si ketua cari masalah.
Mendengar teriakan itu membuat kirene menghentikan langkahnya lalu menuju kerumunan itu.
Sementara itu ditaman Galang dan gabri dikejutkan oleh Malta yang datang dengan terburu-buru berkata jika Nathan sedang dalam bahaya.
Perkataan malta membuat Galang khawatir dan segera pergi meninggalkan mereka.
Kembali saat di kantin Nathan mencoba membela dirinya dengan berkata"kalian disuruh sama Berandal itu kan??" ejek Nathan . Ejekan tersebut membuat geng Arka semakin memanas dan ingin langsung memukul Nathan.sebelum pukulannya mendarat dipipinya ,Tak lama Galang sampai tepat waktu dan berkata dengan nada tegas"jangan sentuh dia!!kalau gak mau rahang kalian patah!!!"
Mereka semua tersenyum sinis.
"Cukup!!"Teriakan gadis itu memecah ketegangan,komplotan arka memandangi gadis itu lalu mereka meningalkan kantin seakan akan mereka takut dengannya.
Gadis itu ternyata kirene seorang siswi yang dihormati disekolah itu sama seperti arjuna dan danendra yang memiliki pengaruh besar.
Kirene menghampiri nathan untuk meminta maaf tapi sebelum itu nathan langsung mengulurkan tangannya untuk berkenalan namun galang memantaunya dari kejauhan lalu memanggil"nathan!!"sambil memberikan kode kepada nathan untuk pergi dari tempat itu.
Nathan paham dengan situasi dan menyusul galang untuk pergi.
Saat sedang berjalan nathan sangat kecewa karena tidak sempat berkenalan dengan kirene "gue gak sempat tanya namanya"
Potong galang"namanya kirene!!Ingat misi kita???"
Galang juga menambahkan"oh iyahh lo mau ikut gue boxing sore ini???"
"Mau mau"jawab nathan dengan bersemangat
Tanpa disadari Kirena memandangi mereka berdua yang berjalan menjauh.
Situasi hari ini lebih tegang dari sebelumnya,apalagi gabri menjadi saksi sementara untuk mengusut tuntas misteri itu.
Galang masih memiliki strategi lain untuk mengungkapkan misteri tentang kematian stevie terutama sekolahnya saat ini.
Sorenya galang dan nathan berada disuatu tempat yang merupakan tempat dimana galang melatih boxing.
Tempat itu lumayan kumuh karena sudah bertahun tahun dipertahankan oleh supriadi.galang juga sudah mengikutinya saat ia masih kecil dan baru baru ini juga Galang memenangkan laga MMA berkat pelatihnya pak supriadi.
"Pak tempat ini gak direnovasi??"tanya nathan yang sedang mengambil sebatang rokok.
Galang melihatnya dengan tatapan kesal lalu menimpali"kalo mau latihan Jangan rokok bego!!!kebiasaan"sambil merebut rokok milik nathan lalu membuangnya ketempat sampah.
Nathan hanya bisa mengalah.
Pak supriadi mengalihkan perhatian mereka dengan berkata"galang, si nathan mau latihan???"
Galang melirik kearah nathan lalu menjawab"iya pak"
"Yang bener aja???"tanya pak supriadi meyakinkan.
Nathan langsung berdiri dengan sigap"iya dong pak,ayo mulai latihan"
Galang menatap nathan penuh harapan lalu menepuk bahu nathan dan berkata"jangan malu-maluin"
Nathan langsung meresponnya dengan wajah kesal lalu menepuk kepala galang dengan keras.
"Heh jangan kurang ajar yah,gue 5 bulan lebih tua dari loh"omel galang
Latihan mereka pun berlangsung cepat,dimulai dengan latihan dasar menyerang menahan dan menghindar.
Nathan sangat bersemangat apalagi pak supriadi langsung yang mengajarinya.
Sedangkan galang berlatih ditepi,dimana para senior memulai pemanasan sebelum latihan .
Dari kejauhan salah satu senior yang menjadi pelatih baru galang yaitu anak pak supriadi sekaligus sahabat rendra kakak galang bernama Dewa mengagetkan galang karena bertanya soal keadaan sekolahnya"lang,sekolah lo aman aman aja kan??kalo terjadi sesuatu kabarin gue"
Galang berbalik dan merespon dengan santainya"Emangnya kenapa bang??"
"Salah satu siswa disana punya koneksi dengan pejabat besar,ceo dan yang lebih parah adalah gangster..."
Galang terkejut saat mendengarnya lalu memotong pembicaraan"apa???pejabat??ceo??gangster???kalau gue boleh tahu nama gengnya apa??"
"KRANAL!!"musuh besar geng gue "jawab Dewa dengan berbisik
Galang terkejut jika sekolah itu juga punya koneksi dengan beberapa petinggi dan yang menarik perhatiannya adalah sebutan gangster"KRANAL"yaitu musuh besar Geng "SONIKERS".Galang mendapat informasi baru yang mengejutkan itu dan menjadikan pentunjuk sementara untuknya.