Suasana sekolah hari ini sangat berbeda dengan biasanya,bahkan hari inì lebih menantang dari sebelumnya.
Galang dan nathan berada disekolah tepat waktu.
Saat bell telah dibunyikan,wali kelas mereka masuk kelas tepat waktu untuk memberi informasi,jika galang akan dipindahkan ke ruangan kelas lain yaitu C.
Tentu saja galang terkejut saat mendengarnnya .
Terpaksa galang menurutinya dan pergi menuju kelas yang dimaksud.
Saat ia menemukannya,suasana sangat tidak baik baik saja,kelas itu seperti kelas buangan yang berisi anak anak nakal.
Galang tampak ragu untuk masuk tetapi seorang guru bernama pak darmawan menghampiri galang dan mengajaknya untuk masuk.
Semuanya langsung hening saat galang masuk,mereka sepertinya canggung dan tidak suka dengan kedatangan galang.
Tanpa berbasa basi galang memperkenalkan namanya"nama gue valentinó galang hilari,panggil aja galang.semoga kalian nerima gue disini"
Semuanya saling bertukar pandang.galang terlihat santai dan tak berpikir apa apa tentang alasan yang khusus mengapa ia dipindah kan dikelas buangan seperti ini.
Santainya galang berjalan pelan menuju tempat duduk yang telah ditetapkan.
Berlanjut saat istirahat,seperti biasa galang hanya bisa tidur dikelas.
Satu kelas tak ada yang
memperdulikanya,tetapi beberapa gadis terlihat memandanginya dengan tatapan mempesona"cowok itu ganteng ganteng tapi pelor hehe"ujar salah satu dari mereka.
Tiba tiba suara pukulan meja terdengar keras diseberang sana.
Beberapa pelajar mengganggu salah satu dari mereka yang sedang fokus untuk belajar anak itu bernama Franky.
Mendengar suara itu serentak galang terbangun dan langsung berdiri mengahampiri mereka lalu berkata"woii bisa diam gak??!!"
Tentu saja semua yang ada disana terkejut karena galang berani membentak.
Salah satu dari mereka bernama bernaldo menantang galang dengan mengejek"jangan sok jagoan lo,kalo gak mau berakhir kayak dia!!"
Salah satu pemuda menimpali"bernald,lo jangan main main sama dia....."
Tak lanjut berbicara,nathan mengejutkan mereka semua saat memanggil nama galang dengan lantang,bahkan ia terkejut semua mata tertuju padanya lalu berkata"sorry"
Galang menghampiri nathan dan mereka bersama sama bertemu malta dan gabri dikantin.
Saat berada disana terlihat suasananya sangat ramai dan sedikit berisik.
Nathan dan malta saling berbincang bincang kecuali galang dan gabri yang agak canggung.
Nathan menimpali"oh ya,lang tadi dikelas lo kenapa??"
Galang pun sadar dari lamunannya pun menjawab"mereka melakukan perundungan"
"Lah kok bisa??"tanya nathan sambil membuka tutup botol air.
"Selama gue sekolah,gue gak pernah tuh lihat langsung,apalagi soal perundungan"
Malta mendengar dengan serius lalu bergumam"Sekolah ini udah gak beres".
Mereka semua saling bertukar pandang.
Waktupun berjalan dengan cepat ,jam istirahat juga sudah berakhir,mereka memutuskan untuk kembali ke kelas masing masing.
Beralih saat Malamnya saat makan malam bersama,suasananya begitu hangat.
Mereka saling bercanda dan tertawa bersama sambil menikmati kenikmatan hidangannya.
"Oh iyah pah,gimana kalo nathan kerja paruh waktu aja,aku gak mau menyusahkan papah dan bang rendra"timpal nathan yang memecah suasana.
Rendra dan galang saling bertukar pandang,ayahnya terdiam dan merespon dengan senyuman kecil lalu berkata"nate,kamu itu sekarang anak papah,saya juga tidak berharap apapun dari kamu,jadi kamu fokus saja sekolah kamu,jangan pikir yang aneh aneh yah???!"
Nathan tersenyum kearah ayahnya.
"Iyah nate,denger apa yang dikatakan papah"Timpal rendra
Galang pun mencairkan suasana dengan langsung menambahkan"jangan banyak drama lo nate"
Rendra tersenyum lalu menimpali" mungkin karena dia kebanyakan nonton sinetron kali"
Semuanya tertawa,ayahnya tersenyum melihat kebersamaan antara ketiga anaknya .
Setelah selesai makan malam,galang menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar nathan.
Saat ia memulai untuk tidur tiba tiba suara bising dari kamar nathan mengganggu moodnya.
Galang berusaha tidur tetapi terganggu dengan situasinya.Dengan kesal galang keluar kamar dan menggedor pintu kamar nathan.
Nathan membuka secelah saja lalu bertanya"kenapa ?!"
Dengan kekesalan galang mendorong pintunya lalu berhasil masuk.ia melihat komputer yang menyala dan musik yang diputar begitu keras hampir membuat gendang telinganya pecah.
"Lo ngapain sih putar musik malam malam??!"tanya galang sambil menatap nathan dengan wajah penuh amarah.
"Suka suka gue lah,kamar gue juga"jawab nathan dengan lantang.
Tiba tiba pandangan galang tertuju pada sebuah komputer yang menyala lalu berkata"lo main ps??! Gue ikut yah?!"
Nathan menjawab"hmmm"
Galang pun langsung memainkannya dan nathan begitu pasrah dengan tingkah galang.
Ditengah permainannya,galang berhenti lalu membuka notifikasi dihandphonenya.
Notifikasi itu berisi pesan dari malta"lang,nathan lagi sama lo??"
Galang membalas"iyah,emangnya kenapa???"
Malta menjawab"gak,cuman nanya doang"
Galang melihat pesan itu lalu melirik kearah nathan yang serius dengan permainannya lalu bertanya"lo baperin anak orang yah????"
"Baperin siapa??"nathan berbalik menanya
"Malta"jawab galang lalu menunjukkan isi chat mereka.
Nathan melihatnya lalu menimpali"palingan cuman nanya doang,tapi kayaknya dia suka deh sama gue,secara gue sangat tampan"
Galang langsung tertawa jijik lalu berkata"halah gak usah kepedean brother"
Tanpa berkata apa-apa, nathan hanya mengacungkan jari tengahnya sebagai balasan."
Setelah menghabiskan waktu bermain ps,galang kembali kekamarnya sendiri tapi sebelum itu galang memberi pesan kepada nathan untuk tidak membuat kebisingan,karena itu akan sangat mengganggunya. nathan meresponnya dan berkata jika ia juga ingin segera tidur karena besok mereka harus bersekolah.
Setelah itu dikamar galang masih belum bisa tidur karena masih memikirkan keanehan disekolahnya.
"Kematian stevie"
"Melihat murid berantem malah gak melerai atau memberi hukuman sama sekali"
"seseorang bunuh diri disekolah"
"Kelas buangan""pembulian?"
Pikiran itu selalu mengahantuinya dan membuatnya untuk semakin mencari tahu tentang apa yang terjadi.
"Kayaknya gue harus usut dari akarnya dulu deh"gumam galang
Rencana mulai ia susun dengan rapi bahkan dipirannya masih tentang hal itu membuatnya sedikit frustasi.tak lama Terdengar suara ketokan dari luar pintu.galang pun membuka pintu itu dan ternyata itu adalah rendra.
"Lang,Lo tadi latihan sama Dewa???"kata rendra yang mengejutkan galang.
"Gak,dia sibuk bang"jawab galang dengan kesal
"Sibuk apa??"tanya rendra lagi
"Gak tau,lo tanya aja sama dia"jawab galang dengan nada kesal
"Jangan jangan dia gabung lagi sama geng geng gak jelas itu"ujar rendra dengan nada sedikit kesal
Galang serentak menutup pintu kamar yang membuat rendra terkejut langsung memasang muka masamnya.
"Jangan sampe bang rendra tahu soal itu,dihabisin tu bang dewa"gumam galang sambil melangkah pelan menuju ranjangnya"banyangin aja kalau gue gabung sama gangster,pasti gue udah mati ditangan abang gue sendiri"
Setelah itu galang pun memutuskan untuk tidur meskipun terpaksa tetapi galang berhasil dan kemudian terlelap