**************
BAB 73
~POV Salju~
"Kamu adalah pejuang paling gagah yang aku tahu. Kamu tidak membutuhkannya, dan begitu juga Badai. Dia memiliki kita—dia memiliki Salju. Anak itu akan menjadi alpha hebat karena kamu, bukan karena pengecut yang terlalu takut pada keluargamu."
Aku merasakan simpul yang mengencang di dadaku saat aku memperhatikan mereka. Kata-kata Tempest lebih menyakitkan dari yang aku duga, dan aku tahu dia benar.
Badai memiliki segalanya yang dia butuhkan—dia punya kita semua—tetapi melihat Aira, melihat kedalaman rasa sakitnya, aku mengerti mengapa dia kesulitan untuk melepaskan.
Aku mendesah, hendak pergi, memberi mereka privasi saat suara Tempest tiba-tiba memanggil. "Salju!"
Aku berhenti, mengutuk dalam hati sebelum berbalik menghadapi mereka. Dengan bahu tegak, aku tersenyum pada mereka.
Mata keduanya terpaku ke arahku. Ekspresi Tempest tegas, sementara wajah Aira yang berlumuran air mata menunjukkan campuran malu dan kerentanan.