**************
BAB 191
~POV Zara~
Aku berpaling menyaksikan saat Aira dan Tempest muncul, fitur-fitur identik mereka menonjol di bawah cahaya ruang dansa. Keanggunan Aira terpancar dalam gaun zamrud mengalirnya, sementara ansambel merah menyala Tempest mencerminkan semangatnya yang ganas.
Saat mereka turun, Koda menyempurnakan posturnya, sikapnya berubah halus. Matanya terkunci pada Aira dan aku melihat kerinduan dan kegugupan yang melintas di wajahnya. Itu hanya sekejap, namun aku menangkapnya sebelum dia mengendalikan diri, membungkuk untuk menyapa mereka.
"Lady Aira. Lady Tempest," ucap Koda, nadanya tetap namun tidak sepenuhnya menyembunyikan retakan dalam ketenangannya.
"Beta Koda," balas Aira dengan sopan.
Namun, Tempest mengangkat alisnya, tatapan tajamnya menembus fasad yang cermat dibuatnya. "Senang bertemu Anda lagi, Beta." Nadanya sedikit bersarkasme.
Koda ragu sebelum mengangguk. "Kesenangannya milik saya."