**************
BAB 162
~POV Zara~
Aku menggelengkan kepala, menolak untuk membiarkannya menguasai pikiranku untuk saat ini. Saat aku ingin berurusan dengannya, aku bisa meminta bantuan kakakku.
Sebaliknya, aku berkonsentrasi pada suara derap pelan dari dapur di bawah. Salju pasti sedang merencanakan sesuatu, dan pikiran itu membawa sedikit hiburan.
Beberapa saat kemudian, pintu berderit terbuka lagi. Salju masuk dengan sebuah baki di tangan, senyuman miring di wajahnya.
Baki itu berisi piring telur orak-arik, roti bakar, dan daging asap yang tampak sedikit terbakar. Sebuah vas kecil dengan satu, bunga daisy yang bengkok melengkapi susunan tersebut.
Dengan gaya, dia meletakkan baki di meja di samping tempat tidur dan berkata, "Sarapan siap, nyonya Zara."
Aku mengangkat alis, berusaha menahan tawa. "Apakah daging asapnya menyinggung Anda, atau ini hanya sentuhan spesial Anda?"