**************
BAB 155
~ POV Zara ~
Aku duduk di sana, merasakan berat dari pengungkapan Zade menindihku seperti selimut tebal. Setiap kata yang dia ucapkan terasa seperti sepotong teka-teki yang tak kusadari keberadaannya tiba-tiba terpasang di tempatnya.
"Kamu bilang," suaraku lembut namun bergetar dengan ketidakpercayaan, "bahwa semua yang kukira aku tahu... tidak nyata? Bahwa orang tua ku, orang-orang yang membesarkan ku, bukanlah keluarga ku yang sebenarnya?"
Pandangan Zade menjadi lembut saat dia maju, bertumpu lengan di atas lututnya. "Mereka nyata dalam arti mereka telah mencintaimu dan membesarkanmu. Tapi akarmu, Zara... identitasmu yang sejati, ada di Pak Cakar Emas. Pak kita. Keluarga kita."
Katanya menetap di benakku, memantik kenangan yang telah kubur lama—fragmen tawa di bawah pohon yang menjulang, suara hangat menyanyikan lagu pengantar tidur yang tak dikenal, rasa tangan dalam genggamanku saat kita berlari melewati hamparan kehijauan yang tak berujung.