Eve~
"Saya sudah selesai, Bu," Agnes mengumumkan.
"Terima kasih," gumamku. "Saya suka," entah kenapa aku memaksakan antusiasme.
Namun aku bisa merasakan kebingungan darinya karena aku belum melihat ke cermin, dan dia memperhatikan.
"Baiklah." Dia membungkuk sebelum berjalan keluar dari pintu.
Aku menghela nafas lega ketika pintu tertutup di belakangnya. Saya melirik ke cermin tapi kemudian mengalihkan pandangan lagi, jantungku berdebar.
Aku menutup mata dan mencoba menenangkan saraf yang marah saat aku berdiri. Aku menundukkan kepala memandangi gaun zamrud itu, kain sutranya membalut tubuhku di tempat yang tepat, keanggunannya sedikit pun tidak mengurangi badai kegelisahan yang berputar di dalam diriku. Leher gaun yang rendah, kilauan bahan itu—semua itu dimaksudkan untuk membuatku terlihat kuat, mempesona, tapi yang kurasakan hanya terbuka. Jari-jariku menyapu kain halus itu saat aku melangkah di ruangan, berusaha menstabilkan sarafku. Gala Bulan. Dan Hades.
