Chereads / Di Balik Purnama Yang Sunyi / Chapter 19 - Bab 19 : Kemenangan Yang Di Raih

Chapter 19 - Bab 19 : Kemenangan Yang Di Raih

Setelah beberapa jam yang penuh dengan ketegangan, dengan tekad yang membara di dalam dada, mereka akhirnya menghubungi pihak berwenang yang benar-benar dapat dipercaya. Semua bukti yang mereka kumpulkan, dokumen, rekaman, dan informasi penting lainnya, dikirimkan ke tangan seorang pejabat tinggi yang sudah mereka kenal sebagai informan yang bekerja diam-diam melawan kejahatan Adrian selama ini.

Sellena, yang duduk di pojok ruangan sementara Dika dan Arya berbicara dengan pihak berwajib, tidak bisa menahan perasaan lega yang sedikit demi sedikit menggantikan ketegangan di dadanya.

"Ini dia," kata Dika, berbicara untuk memecah keheningan. "Kita sudah menghubungkan orang-orang yang bisa menghentikan semuanya."

Arya yang masih dengan ekspresi serius, akhirnya tersenyum tipis. "Sekarang, tinggal menunggu. Adrian akan menghadapi jalan buntu."

Sellena menatap luar jendela, melihat langit yang mulai terang. Purnama yang pernah menjadi saksi banyaknya kesulitan mereka, kini tampak lebih terang, memberi sedikit rasa tenang yang menyenangkan.

-----

Titik Puncak

Beberapa minggu telah berlalu, dan aksi Adrian pun mulai terguncang. Semua bukti yang berhasil dibocorkan ke media, melalui perantara yang mereka percayai, membuat gempar di seluruh kota. Kepolisian internasional pun turun tangan, menahan banyak orang yang terlibat dalam jaringan kejahatannya. Di saat yang sama, pihak yang mendukung Adrian satu persatu mulai menjauh. Kekaisarannya juga runtuh, perlahan namun pasti.

Namun, meskipun begitu, ancaman akan balas dendam masih menghantui mereka. Hari-hari berlalu dengan banyak kecemasan, dan banyak sekali pelajaran yang dipetik di sepanjang perjalanan itu. Arya memutuskan untuk lebih membuka diri kepada orang-orang yang ia percayai. Dika, meskipun selalu merasa terjebak, akhirnya merasa tenang, mengetahui bahwa tindakannya membantu membawa keadilan bagi banyak orang.

Adrian dan semua anak buahnya, dijatuhi hukuman mati, karena telah melakukan kejahatan yang sangat fatal.

------

Kelegaan yang Dirasakan Sellena

Suatu pagi di sebuah taman kota, Sellena duduk di bangku kayu, menyandarkan tubuhnya dengan nyaman. Ia mendengar suara langkah kaki yang akrab mendekat. Tatapan matanya mengarah pada sosok yang datang. Itu adalah Arya.

"Sudah lama kita tidak duduk seperti ini, hanya menikmati kedamaian," ujar Arya, menyadari ketenangan yang ada di sekeliling mereka.

Sellena tersenyum. "Ya, kita akhirnya berhasil. Semua pengorbanan kita tidak sia-sia."

"Benar," kata Arya, duduk di sampingnya. "Meskipun banyak yang harus dibayar dengan harga yang sangat tinggi, ini adalah saatnya bagi kita untuk mulai memikirkan masa depan kita."

Sellena menatap langit, di mana matahari kini bersinar lebih terang dari sebelumnya. "Aku masih merasa aneh. Setelah semua yang terjadi, aku merasa hidupku baru saja dimulai, meskipun jalan ini begitu panjang."

"Tak ada perjalanan yang mudah," jawab Arya dengan lembut. "Namun, jika kau bertahan hingga akhir, sesuatu yang indah selalu menunggu di sana."

Keduanya tersenyum begitu bahagia.

------

Kehidupan Baru

Beberapa bulan kemudian, kehidupan mereka berubah drastis. Sellena dan Arya melanjutkan perjuangan mereka, bekerja bersama untuk membantu banyak orang yang terjerat oleh kejahatan yang sama. Mereka membuka sebuah lembaga non-profit untuk menyebarkan informasi yang lebih transparan dan mendukung korban kejahatan lainnya.

Sellena merasa jauh lebih kuat dari yang sebelumnya. Keberaniannya untuk melawan ketidakadilan membawanya menjadi wanita yang lebih tegar, dan peranannya dalam mengungkap konspirasi besar telah mengubah jalan hidupnya.

Dika memutuskan untuk tinggal lebih lama di kota, membantu lembaga itu untuk mendalami dunia digital dan berusaha mendekati kesempatannya dalam membangun kembali kehidupan yang lebih baik. Semua ketiganya sering mengadakan pertemuan, merancang masa depan yang lebih aman dan penuh harapan untuk banyak orang.

------

Cinta yang Tertunda

Ketika semuanya terasa lebih tenang, dan dunia mereka yang dulu penuh dengan ancaman, rahasia, dan kebohongan telah terbuka, Sellena menyadari sesuatu yang selalu menghantuinya di hati, perasaan untuk Nolan. Pria yang selalu ia cintai, meskipun kepergiannya meninggalkan luka dalam, akhirnya bisa ia terima dalam hatinya.

"Nolan," ucap Sellena dengan pelan di suatu malam sepi, menatap bintang-bintang di langit, "Terima kasih karena kamu telah mengajarkan aku banyak hal. Aku takkan pernah lupa padamu."

Meskipun ada banyak patah hati, di penghujung perjalanan, Sellena bisa menemukan kedamaian di dalam dirinya. Arya yang kini selalu mendukung, menjadi teman sejati yang membuatnya semakin yakin bahwa ia akan selalu punya orang-orang yang akan menghargainya.

Dan seperti yang selalu dijanjikan dalam doanya, mereka semua berhasil, dan mereka memulai perjalanan hidup baru dengan kebebasan dan kedamaian yang lebih pasti, menghadap masa depan yang penuh harapan—tanpa kebohongan, tanpa bayangan gelap.

---

Dalam kesunyian senja, di bawah langit yang pelan-pelan meredup, Sellena berdiri di sebuah balkon, memandang ke arah horizon yang tak terbatas. Hari ini, semuanya berubah. Purnama senja yang dulu hanya menjadi saksi segala kesulitan, kini bersinar terang, sebuah simbol bahwa perjuangan panjangnya tidak sia-sia.

Dibalik semua ujian itu, ia menemukan dirinya lebih kuat, lebih bijaksana, dan siap menatap setiap tantangan baru. Tidak ada lagi yang mengendalikan takdirnya, dan itu adalah kebebasan yang paling berharga.

Dengan senyum tipis, Sellena berkata pelan, "Semua ini telah berakhir dengan cara yang indah. "Nolan bahagia di sana ya, semuanya sudah selesai, restui langkah saya selanjutnya."

Dan di bawah sinar purnama senja, mereka berdiri, siap menghadap dunia yang lebih cerah, menatap masa depan yang penuh kebahagiaan dan harapan.