Sudut Pandang Ryan -
Aku tidak tahu kapan terakhir aku tidur seenyak ini. Aku terbangun hampir setengah jam yang lalu, tetapi karena Aadhya masih tidur, aku tidak berani bergeser sedikitpun. Aku tidak akan mengatakan bahwa tidur dengannya seperti ini bukan siksaan karena pertama, kaosnya yang dia sebut 'nyaman' ternyata tidak terlalu nyaman bagiku karena terlalu besar di tubuh mungilnya. Kaos itu terus bergeser ke atas dengan setiap gerakan kecil, yang menggangguku lebih dari yang kukatakan langsung padanya. Kedua, karena lukanya, aku tidak dapat memeluknya dengan erat untuk membuatnya berhenti bergerak, dan jika dia terus bergerak begitu, aku khawatir dia akan melukai dirinya sendiri.
Seseorang mengetuk pintu, dan Aadhya bergeming dalam tidurnya, tetapi aku mengelus perutnya lembut sampai dia kembali tidur. Setelah satu menit, Shira masuk ke kamar, dan dia sudah tertawa lebar di wajahnya.
