Helanie:
"Hey, hey, awas langkahmu, kakak," Maximus datang tepat waktu, mengenakan setelan hitam sambil menahan kakaknya, yang terlihat begitu malu-malu saat mencoba memperbaiki posturnya.
"Karpet ini—" dia mendesis, menundukkan kepalanya tapi melirikku dengan mata samping.
"Apakah dia memeriksa kamu?" Aku tidak tahu Jenny memperhatikan kami.
"Aku sakit semalam, jadi mungkin itu sebabnya," aku mengangkat bahu, mengalihkan pandangan ke Sydney dan Salem. Mereka sama sekali tidak terlihat senang. Dan para teman sekelas memberi mereka waktu yang sulit—mungkin karena itu satu-satunya waktu mereka bisa membalas dendam pada "saudari jahat."
Norman pergi dan bergabung dengan Kaye, sementara Maximus berbalik, dan matanya tertuju padaku. Seperti yang telah dia klaim sebelumnya, dia benar-benar tidak tahu malu. Bahkan dia tersenyum sambil berjalan mendekati kami.
"Jenny, apakah kamu menyuruh mereka berdua menyajikanmu makanan pembuka?" dia bertanya padanya, sambil menunjuk ke Salem.
