Helanie:
"Apa yang sedang kamu lakukan? Kamu udah gila atau apa?" Saya teriak kepadanya dengan suara yang tercekik melalui telepon sambil Lamar berdiri di belakang saya, menunggu saya untuk menghadapinya.
Saya langsung meneleponnya setelah dia pergi.
"Yeah, nggak masalah, Helanie. Kamu boleh pakai sisir rambutku. Aku mau keluar diam-diam dengan Gavin untuk sebuah transisi. Sampai jumpa nanti," katanya. Keraguan di suaranya, saat dia berpura-pura tidak melakukan kesalahan apa pun saat berada di dekat Gavin, membuat saya menggelengkan kepala dengan keras pada dirinya.
Begitu dia menutup panggilan, saya sadar bahwa dia sangat malu sampai tidak bisa menghadap saya. Tapi pria di belakang saya tidak tahu malu. Dia berdiri tegak, matanya menatap ke arah saya saat saya berbalik menghadapinya.
"Mau makan? Sudah mulai dingin," katanya seolah-olah dia tidak tertangkap basah membenamkan lidahnya ke tenggorokan teman saya. Berapa kali lagi harus saya menangkap mereka bersama?
