Helanie:
"Gavin—," Lucy bangun dan dengan tenang mencubit lengan baju Gavin, berusaha mengingatkannya agar mereka tidak terlalu jauh dalam menghadapi para pengganggu itu.
Mereka bahkan telah merebut piringnya.
"Ah! Dasi itu pasanganmu?" Aku memperhatikan name tag di kemeja lelaki itu: Arlo James. Rambut coklatnya gayanya begitu sempurna sehingga seseorang mungkin menyangka dia salah satu dari orang baik.
"Dia jelek banget, bro." Begitu dia bilang begitu, aku melihat kepercayaan diri Lucy goyah. Dia melihat sekeliling, dan cukup aneh, matanya langsung tertuju pada Jenny, yang sedang duduk dengan beberapa murid acak dari kelasku. Jenny sepertinya tidak menertawakannya atau apapun, tapi tangan Lucy mengepal.
"Berani banget kamu! Dia bukan untukmu! Jadi tidak masalah bagaimana kamu melihatnya," Gavin berteriak, mencengkeram kerah senior. Saat itulah bisikan mulai terdengar, dan desahan terhembus di udara.
