Norman:
"Emmet, bertemulah dengannya sekali saja." Langkahku panjang saat mengejar kakakku melintasi koridor terbuka menuju tempat perlindungannya.
Dia baru saja kembali dari akademi sementara aku baru saja kembali dari kantor setelah bertahan dalam rapat dua jam. Mama terus menghubungi ponselku, memohon padaku untuk meyakinkan Emmet agar menemuinya.
"Setidaknya temui Demi dan Davon," kataku. Saat nama mereka terucap dari bibirku, kakakku berhenti dan berbalik menghadapku. Angin meniup mantel dan rambutnya, membuatnya terlihat semakin intens.
"Mengapa? Aku tidak suka anak-anak, dan aku tidak suka berada di sekitar mereka. Mereka berisik dan terlalu banyak bertanya," katanya, suaranya penuh dengan penghinaan. Setiap kali nama mereka disebut, sikap Emmet memburuk.
Aku tidak mengerti mengapa, tetapi dia selalu terlihat tidak nyaman saat mereka disebutkan.
