"Hamil?" Faith bertanya sambil mengerutkan hidungnya. Sulit untuk memastikan apakah dia terkejut, jijik, atau mungkin bahkan senang, tetapi juga reaksinya lebih baik dari yang diharapkan.
"Kamu berhasil dapatkan keuntungan seperti itu saja?" Faith bertanya dan berlari menghampiriku untuk memeluk sementara Luna masih tampak bingung di wajahnya dan mencoba memproses segala yang terjadi. "Saya tidak tahu kalau kalian dekat seperti itu."
Dekat? Meskipun saya mulai terbiasa dengan ide menjadi orang tua bersama, kami masih memiliki jalan panjang sebelum benar-benar dekat. "Jelas mereka tidak dekat, bayinya adalah kesalahan." Luna tiba-tiba berkata dan menciptakan suasana canggung di ruang tamu.
