Chereads / Hukuman Terakhir / Chapter 10 - Pertarungan yang Tak Terlupakan

Chapter 10 - Pertarungan yang Tak Terlupakan

Elijah telah bertarung dengan segenap kekuatan yang tersisa dalam dirinya. Rasa sakit, kelelahan, dan ketakutan tak mampu menahan tekadnya. Namun, seiring berjalannya waktu, ia merasakan bahwa dunia di sekitarnya mulai menjadi semakin kabur, semakin gelap. Suara desiran angin yang sebelumnya tampak menenangkan kini terdengar seperti geraman maut yang semakin mendekat.

Di hadapannya, dua humanoid yang tersisa menghalangi jalannya. William, dengan senyum dingin yang menyeringai, bergerak dengan sempurna tidak ada celah, tidak ada ruang untuk menyerah. Kecepatan mereka seperti makhluk lain dari dunia yang berbeda. Setiap kali Elijah berusaha menyerang, mereka hanya menghindar dengan mudah, seolah sudah mengetahui setiap gerakan yang akan ia lakukan.

Elijah merasa tubuhnya semakin lemah. Setiap napas terasa semakin berat. Ia terjatuh, lututnya menyentuh tanah dingin hutan yang basah. Tombak yang ia pegang terasa berat, seolah dunia menahan setiap gerakan yang ia buat. Namun, meskipun tubuhnya telah hampir menyerah, semangatnya tetap menyala. Ia harus bertahan. Untuk Caleb. Untuk Anabel. Untuk dirinya.

Tapi, itu tidak cukup.

William mendekat dengan langkah pelan, matanya yang merah menyala penuh dengan kebencian dan kesenangan. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku, Elijah? Kau takkan pernah menang." Suara William terdengar datar, tapi penuh dengan tekanan, seperti suara angin yang memecah keheningan malam.

Elijah berusaha bangkit, tetapi tubuhnya tidak lagi mengikuti kehendaknya. Posisinya lemah, ia bisa merasakan kekuatan hidupnya perlahan menghilang. Dan saat itu, ia sadar. Tidak ada jalan keluar. Tidak ada kemenangan yang akan datang.

William mengulurkan tangan, menatapnya dengan tatapan penuh penghinaan. "Sudah selesai, Elijah. Tapi jangan khawatir... kau akan menjadi bagian dari kami."

Tiba-tiba, semua terasa sunyi. Waktu berhenti sesaat ketika William mengulurkan tangannya dan menyentuh tubuh Elijah. Suara itu datang dari dalam tubuhnya, rasa sakit yang begitu mendalam dan menembus ke dalam jiwanya. Ia merasa sesuatu yang asing, sesuatu yang lebih besar dari rasa sakit fisik. Seperti tubuhnya sedang direbut dari dalam.

Sebuah kekuatan luar biasa menyatu dengan dirinya. Elijah merasa seperti terhisap dalam kegelapan, seolah-olah dirinya bukan lagi manusia. Sesuatu yang asing, yang lebih kuat, mulai mengisi ruang dalam dirinya. Semua yang ia perjuangkan, semua yang ia percayai, perlahan hancur, terbawa oleh kekuatan humanoid yang menyatu dengannya.

Dalam detik-detik terakhirnya, Elijah hanya bisa menatap kosong pada wajah William yang tersenyum lebar, penuh kemenangan. Namun, ada sesuatu yang tak terduga terjadi.

Sebelum Elijah sepenuhnya jatuh, matanya menyala dengan kilatan terakhir. Ia mengerahkan sisa-sisa tenaga yang ada untuk satu hal terakhir menyerang. Dengan kekuatan yang tersisa, tombak yang ia pegang terbang, menembus udara dengan kecepatan yang luar biasa. Tombak itu tepat mengenai tubuh William, dan sesaat sebelum Elijah kehilangan kesadaran, ia melihat tubuh humanoid itu terhuyung mundur, berdarah.

Namun, itu tidak cukup. William tidak jatuh. Dengan senyum yang semakin lebar, ia menatap tubuh Elijah yang kini terkulai lemas. "Tidak ada yang bisa mengalahkan kami, Elijah," katanya dengan suara yang hampir tak terdengar.

Elijah terjatuh, dan pandangannya mulai kabur. Ia tahu bahwa perjuangannya telah berakhir. Namun, sebelum matanya tertutup selamanya, ia mendengar suara dari kejauhan. Suara yang tidak mungkin ia dengar suara lain, bukan William. Suara itu datang dari hutan yang gelap, suara seperti... seribu langkah kaki.

Sebuah pertanyaan muncul di benaknya, "Apa yang sebenarnya mereka inginkan?"

Saat matanya tertutup dan dunia menjadi gelap, tubuh Elijah menghilang dalam kegelapan hutan yang pekat.

Beberapa saat setelah Elijah jatuh, humanoid yang tersisa, yang pernah dikenal sebagai William, berdiri dengan tenang di atas tubuhnya yang tak bernyawa. Namun, ada perubahan yang sangat besar. Tubuh humanoid itu bergetar, dan sesuatu yang lebih besar dari sebelumnya mulai terjadi.

William, yang sebelumnya hanya dapat meniru manusia, kini benar-benar berevolusi menjadi sesuatu yang lebih. Sesuatu yang lebih kuat, lebih cerdas lebih menakutkan. Dalam tubuhnya yang terbungkus teknologi yang sangat maju, ia merasa sesuatu yang aneh: Keinginan yang kuat untuk melanjutkan permainan ini. Mereka telah menguasai dunia ini, dan kini, mereka akan menguasai lebih banyak lagi. Mereka bukan hanya manusia yang diperbaiki mereka adalah masa depan itu sendiri.

Tiba-tiba, William membuka matanya, dan sebuah senyum yang mengerikan kembali muncul di wajahnya. "Permainan baru dimulai."

Sementara itu, di luar hutan, seorang pengamat yang tidak dikenal mulai mengamati dengan seksama, mendengarkan cerita yang belum sepenuhnya terungkap. Dan saat itulah suara bisikan halus terdengar, "Mereka tidak akan berhenti. Apa yang telah terjadi... adalah awal dari sesuatu yang lebih besar."