Kelahiran seorang Blacksmith muda dengan Lencana level 5, seperti Lucky, segera menjadi berita yang menggemparkan di seluruh kerajaan Ronelia. Berita tersebut menyebar seperti api di padang rumput, menarik perhatian para pengrajin, pedagang, dan bahkan bangsawan. Banyak yang datang untuk melihat langsung bakat luar biasa Lucky dan merasakan hasil karyanya.
Namun, di balik kegembiraan itu, ada satu pihak yang tidak senang dengan perhatian yang diterima Lucky—toko dagang HongFeng. Toko ini telah lama dianggap sebagai pemimpin di industri Blacksmith di Ronelia, dan kehadiran Lucky, yang dengan cepat mendapatkan reputasi sebagai Blacksmith berbakat, membuat mereka merasa terancam.
Pemilik toko HongFeng, seorang Blacksmith berpengalaman yang dikenal dengan sifatnya yang ambisius dan cerdik, mulai merencanakan langkah-langkah untuk mengatasi situasi ini. Ia merasa bahwa keberhasilan Lucky dapat merusak reputasi dan pasar mereka yang telah dibangun selama bertahun-tahun. "Kami tidak bisa membiarkan seorang pemula merusak usaha kami," ujarnya kepada para karyawan dan pengrajin di tokonya. "Kita harus menunjukkan bahwa HongFeng adalah yang terbaik."
Dalam upaya untuk meredakan ancaman yang dirasakan, HongFeng berencana untuk meluncurkan serangkaian produk baru dengan kualitas dan desain yang jauh lebih baik, berharap dapat menarik pelanggan kembali dan mempertahankan posisi mereka. Selain itu, mereka juga mempertimbangkan untuk menyebarkan rumor negatif tentang Lucky, berharap dapat merusak reputasinya sebelum ia bisa menuai sukses lebih lanjut.
Namun, Lucky, yang tidak menyadari rencana licik itu, terus fokus pada tujuannya untuk membuka tokonya dan melayani masyarakat dengan hasil kerjanya. Dia bertekad untuk tetap rendah hati dan bekerja keras, sambil belajar dari setiap pengalaman yang ada. Dengan dukungan teman-temannya seperti Hendric dan Kalan, Lucky yakin bahwa bakat dan dedikasinya akan membawanya menuju kesuksesan yang sebenarnya, terlepas dari rintangan yang mungkin muncul di sepanjang jalan.
Di tengah perjalanan pulang, Lucky dan Hendric merasa tenang saat melangkah melalui hutan Enhorien. Namun, ketenangan itu segera terganggu ketika mereka mendapati diri mereka dihadang oleh Hong Tian, Manajer Toko Dagang HongFeng. Dengan aura yang menakutkan, Hong Tian, yang berada di tingkat Kultivasi Warrior bintang 8, menatap mereka dengan tatapan tajam.
"Jadi, ini dia si Blacksmith muda yang begitu terkenal," ujar Hong Tian dengan nada mengejek. "Kau benar-benar berpikir bisa mengganggu posisi kami di industri ini? Kami tidak akan membiarkan itu terjadi."
Hendric, yang berdiri di samping Lucky, segera bersiap. "Kami tidak mencari masalah, Hong Tian. Kami hanya ingin pulang," ujarnya, dengan nada tegas namun tenang. Namun, Hong Tian tidak berniat untuk mundur.
Tanpa peringatan, Hong Tian melancarkan serangan pertama, mengeluarkan serangan energi yang kuat dari tangannya. Hendric segera bergerak, menghindar dan membalas dengan serangan dari senjatanya. Pertukaran serangan pun terjadi dengan cepat, suara dentingan logam dan ledakan energi memenuhi udara.
Lucky menyaksikan pertarungan itu dengan cermat, merasa cemas tetapi juga ingin membantu. Meskipun dia bukan seorang pejuang, dia tahu bahwa dia tidak bisa hanya berdiri diam. Dia mengambil palunya, bersiap untuk memberikan dukungan jika dibutuhkan.
Hendric menunjukkan keterampilan bertarung yang luar biasa, tetapi Hong Tian yang berpengalaman semakin agresif. "Kau mungkin bisa mengalahkan beberapa pejuang biasa, tetapi melawan seseorang di tingkatku adalah hal yang berbeda," ejek Hong Tian sambil melancarkan serangan bertubi-tubi.
Hendric berusaha keras untuk tetap bertahan, menggunakan strategi dan kecepatan untuk menghindari serangan fatal. Dia tahu bahwa situasi ini tidak mudah, tetapi dia bertekad untuk melindungi Lucky dan tidak membiarkan Hong Tian mendapatkan keunggulan.
"Lucky, tetap di belakangku!" seru Hendric, berusaha menjaga jarak antara Lucky dan Hong Tian.
Dengan keberanian yang membara, Hendric mengeluarkan Kapak Harimau-nya, dan aura api bintang 5 menyelimuti dirinya, memberikan kekuatan dan semangat yang luar biasa. Api membakar dengan intensitas yang tinggi, menciptakan suasana yang menggetarkan di sekelilingnya. Dia tahu bahwa serangan ini adalah harapannya untuk mengubah arah pertarungan.
Sementara itu, Hong Tian juga bersiap, mengencangkan tinju besinya yang bersinar dengan energi. "Kau berpikir serangan itu akan mengalahkanku? Aku sudah menghadapi banyak pejuang, dan aku tidak akan jatuh begitu saja!" teriaknya, menyiapkan diri untuk menangkis serangan Hendric.
"Ini adalah serangan terkuatku!" seru Hendric, menegaskan tekadnya. "Jika serangan ini tidak berhasil, maka semuanya akan berakhir!" Dengan semangat yang menyala-nyala, dia mengayunkan Kapak Harimau, memusatkan semua energi dan kekuatannya dalam satu serangan menentukan yang dia sebut Tiger Flame Destroyer.
Kapak itu meluncur dengan kecepatan mengesankan, disertai oleh gelombang api yang meluap, menciptakan jalur yang menyala di udara. Serangan itu menuju tepat ke arah Hong Tian, siap menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi.
Sementara itu, Hong Tian tidak tinggal diam. Dia mengumpulkan energi ke dalam tinju besinya, bersiap untuk melakukan serangan balik yang kuat. "Kau tidak akan bisa mengalahkanku dengan serangan itu!" teriaknya, mempersiapkan diri untuk menangkis serangan Hendric.
Kedua serangan bertabrakan dengan suara menggelegar, menciptakan gelombang energi yang mengguncang hutan di sekeliling mereka. Api dan energi bersatu, menghasilkan cahaya yang menyilaukan dan suara dentingan yang menggema.
Lucky menahan napas, merasakan ketegangan di udara. Dia tahu bahwa nasib mereka bergantung pada hasil dari pertarungan ini. Apakah Hendric dapat mengatasi Hong Tian, atau apakah mereka akan terjebak dalam konflik yang lebih besar?
Saat debu-debu mulai menghilang, pemandangan yang terlihat sangat mengejutkan. Hendric tergeletak di tanah, terluka parah, darah mengalir dari sudut mulutnya. Dengan napas yang berat, dia berjuang untuk tetap sadar, merasakan rasa sakit yang menyengat di seluruh tubuhnya. Dia tahu bahwa pertempuran ini telah mengambil semua kekuatannya.
Di sisi lain, Hong Tian tertawa dengan sombong, menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi. Armor emasnya bersinar, menandakan bahwa dia menggunakan artefak level 3 yang memberinya perlindungan dan kekuatan luar biasa. Matanya yang tajam menatap Hendric, dan dia bersiap untuk memberikan serangan terakhir yang bisa mengakhiri segalanya.
Melihat kondisi Hendric yang sangat kritis, Lucky tahu bahwa dia tidak bisa tinggal diam. Dengan cepat, dia meraih Dual Cross Hammer dari cincin ruangnya, bersiap untuk melindungi temannya. "Tidak!" teriak Lucky, berlari ke arah Hendric, bertekad untuk menghentikan serangan Hong Tian.
Ketika Hong Tian melancarkan serangan terakhirnya, Lucky mengayunkan Dual Cross Hammer dengan sekuat tenaga untuk menghalau serangan itu. Dampak bentrokan antara serangan Hong Tian dan palu Lucky menciptakan gelombang energi yang sangat kuat, membuat tanah bergetar dan pohon-pohon di sekitar mereka bergoyang.
Meskipun Lucky berhasil menghentikan serangan Hong Tian, kekuatan dari serangan itu sangat besar sehingga Lucky terpukul mundur beberapa meter, terjatuh ke tanah. Rasa sakit menyebar di seluruh tubuhnya, tetapi semangatnya tidak pudar. Dia tahu bahwa dia harus melindungi Hendric, tidak peduli apa pun yang terjadi.