Chereads / System Koplak / Chapter 19 - Bab 19

Chapter 19 - Bab 19

Tawa Hong Tian menggema di hutan, suaranya penuh dengan penghinaan. "Hahaha! Hanya seorang Warrior bintang 3. Kau benar-benar bermimpi akan mengalahkanku! Baiklah, hari ini aku akan mengirim kalian berdua ke neraka!" ucapnya, dengan senyum sinis yang menunjukkan kepercayaan dirinya yang melampaui batas.

Melihat situasi yang semakin memburuk, Lucky menyadari bahwa ini adalah saat yang tepat untuk mengeluarkan kartu as-nya. Dia tahu bahwa mereka tidak bisa mengandalkan kekuatan biasa lagi untuk menghadapi Hong Tian yang begitu kuat. Ketika Hong Tian mulai mendekat, Lucky mengeluarkan senjata yang sangat dia banggakan — DeathGun, senjata yang baru saja dia buat dengan penuh usaha dan dedikasi.

Ini adalah waktu yang tepat untuk mencoba hasil karyaku, gumam Lucky dalam hati, matanya berkilau dengan semangat dan tekad. Dia merasa campur aduk antara ketakutan dan harapan, tetapi dia tahu bahwa dia harus bertindak sekarang atau selamanya kehilangan kesempatan untuk menyelamatkan teman-temannya.

Dengan DeathGun di tangannya, Lucky mengambil posisi yang tepat. Senjata itu terlihat mengesankan, dengan desain yang unik dan aura mengerikan yang menyertainya. Dia merasa kekuatan di dalamnya, seolah-olah senjata itu hidup dan siap untuk bertempur.

"Hong Tian! Aku tidak akan membiarkanmu melukai Hendric lebih jauh!" teriak Lucky, mengarahkan DeathGun ke arah Hong Tian dengan percaya diri. "Ini adalah senjata terkuatku, dan aku akan menggunakannya untuk melindungi teman-temanku!"

Hong Tian terhenti sejenak, terkejut melihat senjata yang tidak biasa itu. "Apa itu? Kau pikir senjata itu bisa mengalahkanku?" ejeknya, tetapi ada sedikit keraguan di matanya.

Lucky tidak membuang waktu. Dia menarik pelatuk DeathGun, dan sebuah ledakan energi yang luar biasa keluar dari senjatanya, meluncur ke arah Hong Tian dengan kecepatan tinggi. Energi yang dikeluarkan dari senjata itu sangat kuat, menciptakan cahaya yang menyilaukan dan suara menggelegar saat meluncur ke targetnya.

Dengan keberanian dan harapan yang menyala di dalam hatinya, Lucky berharap bahwa senjata ini dapat mengubah arah pertarungan dan memberi mereka kesempatan untuk bertahan hidup. Saat DeathGun meluncur, semua yang ada di hutan terdiam, menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Peluru dari DeathGun meluncur dengan kecepatan luar biasa dan, mengejutkan semua orang, berhasil menembus armor emas Hong Tian. Dengan suara dentingan yang keras, peluru itu menghantam tubuhnya, meninggalkan luka yang cukup dalam. Hong Tian terkejut, matanya membelalak tidak percaya. "Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Aku terluka oleh Warrior bintang 3!" geramnya, suaranya penuh dengan kemarahan dan kebingungan.

Rasa sakit yang menyengat membuatnya tertegun sejenak, dan dia tidak bisa mempercayai kenyataan bahwa Lucky, yang dianggapnya lemah, bisa melukai dirinya. Aura sombong yang biasanya mengelilingi Hong Tian mulai memudar, digantikan oleh rasa ketidakpastian. Dia menyadari bahwa Lucky dan Hendric tidak bisa dianggap remeh.

Lucky, melihat efek dari serangannya, merasakan semangatnya meningkat. "Aku tidak akan membiarkanmu mengganggu kami lagi, Hong Tian!" teriaknya, bersiap untuk serangan berikutnya. Dia tahu bahwa ini adalah kesempatan untuk membalikkan keadaan dan menunjukkan bahwa mereka tidak akan menyerah begitu saja.

Dengan kemarahan yang membara, Hong Tian mulai mengumpulkan energinya, bertekad untuk membalas serangan itu. "Kau akan membayar untuk ini, Lucky! Aku akan menghancurkan mu dan temanmu!" teriaknya, merasakan amarah mengalir dalam dirinya.

Hong Tian, dipenuhi kemarahan dan rasa sakit, melancarkan serangan tinju yang sangat kuat ke arah Lucky. Dengan kecepatan dan kekuatan yang mengesankan, tinjunya melesat cepat, siap menghancurkan lawannya. "Aku akan menghabisimu!" teriaknya, menggeram dengan penuh dendam.

Namun, Lucky tidak tinggal diam. Dia tahu bahwa ini adalah saat yang krusial. Dengan keberanian yang berkobar, dia bersiap untuk menembakkan pelurunya kembali. Saat tinju Hong Tian mendekat, Lucky menarik pelatuk DeathGun dengan cepat.

"Duarr!" suara ledakan terjadi dengan keras, menciptakan gelombang energi yang mengguncang tanah di sekitar mereka. Peluru dari DeathGun meluncur keluar dengan kecepatan tinggi, bertabrakan dengan tinju Hong Tian dalam momen dramatis.

Dampak antara peluru dan tinju menciptakan cahaya yang menyilaukan dan suara menggelegar, membuat semua yang ada di sekitar terhenyak. Energi dari kedua serangan itu saling bertabrakan, menciptakan gelombang kejut yang terasa hingga jauh.

Hong Tian terhuyung mundur, tidak hanya karena peluru Lucky, tetapi juga karena kekuatan serangannya sendiri yang terhambat. Rasa sakit di lukanya kembali terasa, dan dia menyadari bahwa Lucky bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh.

Di sisi lain, Lucky merasakan adrenalin mengalir dalam dirinya. Dia tahu bahwa dia harus memanfaatkan momentum ini. "Aku tidak akan membiarkanmu menang, Hong Tian! Ini adalah awal dari akhir untukmu!" teriaknya, bersiap untuk melanjutkan serangan.

Dengan tekad yang bulat, Lucky mengangkat DeathGun-nya sekali lagi. "Ini adalah peluru terakhirku!" ucapnya dengan suara tegas, mengarahkan senjatanya ke arah dada Hong Tian. Dia tahu bahwa ini adalah momen penentu, kesempatan untuk mengubah arah pertarungan.

Sementara itu, Hong Tian, merasakan ancaman yang serius, segera memasang pertahanan terkuatnya. Aura kekuatan mengelilinginya, armor yang biasanya kokoh kini diperkuat dengan energi gelap, berharap bisa menahan serangan terakhir Lucky. "Kau tidak akan bisa mengalahkanku dengan mudah!" teriaknya, menegaskan niatnya untuk bertahan.

Kedua pejuang itu saling menatap, waktu seolah terhenti sejenak sebelum serangan terjadi. Lucky menarik napas dalam-dalam, mengumpulkan semua keberaniannya, dan kemudian menarik pelatuk DeathGun. "Dapatkan!" serunya, saat peluru melesat dengan kecepatan luar biasa.

Peluru itu menembus udara, meninggalkan jejak cahaya di belakangnya saat meluncur menuju Hong Tian. Dalam sekejap, peluru itu menghantam pertahanan Hong Tian dengan kekuatan yang dahsyat. Ledakan energi terjadi saat peluru bertabrakan dengan armor yang diperkuat, menciptakan gelombang kejut yang mengguncang seluruh area.

Hong Tian merasakan tekanan dari serangan itu, dan meskipun dia berusaha keras untuk bertahan, kekuatan peluru Lucky lebih besar dari yang dia perkirakan. Armor terkuatnya mulai retak, dan rasa sakit menyengat di dadanya saat peluru itu menembus pertahanannya.

"Aaaaarrgh!" teriak Hong Tian, merasakan dampak dari serangan itu. Dalam momen itu, semua kebanggaan dan keangkuhannya mulai runtuh. Lucky, melihat kesempatan itu, merasakan harapan yang membara. Dia tahu bahwa ini mungkin adalah kunci untuk mengakhiri pertarungan tersebut.

Dengan keberanian dan keyakinan, Lucky bersiap untuk langkah selanjutnya, berharap bahwa serangannya akan cukup untuk mengalahkan Hong Tian dan melindungi teman-temannya.

Meskipun Lucky telah melancarkan serangan yang sangat kuat, Hong Tian masih berdiri, terluka parah tetapi belum mati. Ekspresi wajahnya menunjukkan kemarahan dan kebencian yang mendalam. "Bajingan! Kau telah memaksaku ke dalam kondisi seperti ini. Jangan pernah berpikir kau bisa keluar hidup-hidup!" teriak Hong Tian, suaranya bergemuruh penuh amarah.

Dalam keadaan yang kritis, dia meraih pil berwarna merah yang dipegangnya. Tanpa ragu, dia menelannya. Seketika, energi luar biasa mengalir ke dalam tubuhnya, dan kekuatannya melesat pesat, mencapai batas maksimum. Aura gelap dan mengerikan mengelilinginya, seolah-olah seluruh kekuatan jahat dunia berkumpul di sekitarnya.

Lucky terkejut melihat perubahan yang terjadi pada Hong Tian. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya, merasakan ketegangan yang semakin menguat. Dia tahu bahwa Hong Tian telah mengambil langkah berbahaya, dan ini bisa menjadi titik balik yang mengerikan dalam pertarungan.

Dengan kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya, Hong Tian tersenyum sinis. "Kau terlalu percaya diri, Lucky. Sekarang, aku akan menunjukkan kepada mu kekuatan sejati!" Dia maju dengan cepat, tinjunya bersinar dengan energi yang mengerikan, siap untuk melancarkan serangan balasan yang menghancurkan.

Lucky menyadari bahwa dia harus bersiap untuk menghadapi serangan yang lebih kuat dari sebelumnya. "Aku tidak akan menyerah!" serunya, bersiap untuk menggunakan semua kekuatannya dalam pertarungan ini. Dia tahu bahwa ini adalah saat yang menentukan, dan tidak ada cara untuk mundur.

Pertarungan antara keduanya kini berada di tepi kegelapan, dengan kedua pejuang siap untuk melawan dengan segenap kekuatan mereka. Keduanya tahu bahwa hanya satu yang akan keluar sebagai pemenang, dan keputusan akhir akan ditentukan dalam beberapa detik ke depan.