Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Assassin Who Was Killed By His Master

🇮🇩Miyuku_karin
--
chs / week
--
NOT RATINGS
861
Views
Synopsis
Kenalin aku adalah Myoma Akari, kalian bisa panggil aku Akari. aku adalah anak yatim piatu. suatu hari kejadian besar menimpaku, kejadian apakah itu? Nantikan ceritaku disini yaa Alo ini novel pertama Miu, jadi maklum ya kalo jelek◝(⑅•ᴗ•⑅)◜..°♡ YANG GA SUKA YA GAUSA BACA YAA!! kalo ada yang salah bisa komen baik².Lop u All
VIEW MORE

Chapter 1 - Regret

Author Pov :

Di sebuah kapal bajak laut yang sedang berlayar, sekumpulan budak dikurung di dalam sel tahanan. Mereka adalah anak-anak dari pantai asuhan yang diambil oleh ketua bajak laut untuk dijual secara ilegal.

Salah satu budak 𝗂tu bernama Myoma Akari. Akari adalah anak yatim piatu, ibunya meninggal dunia karena penyakit kronis dan ayahnya terbunuh dikala menjalankan tugasnya.

Setelah melewati perjalanan yang panjang akhirnya kapal tersebut mencapai tujuannya, yaitu Benua Barat. Di malam yang gelap, para budak dituntun oleh anggota bajak laut menuju tempat pelelangan budak. Tempat itu adalah awal dari siksaan yang perih terhadap setiap budak. Akari dijual ke suatu kesatuan assassin keluarga Takazawa dengan harga yang cukup tinggi. Kesatuan assassin itu bernama Hunting Dog Unit (HDU). Myoma dan budak lain dipaksa berlatih tanpa henti di berbagai arena yang berbahaya. Banyak korban yang berjatuhan karena mereka sudah tak sanggup menanggung penderitaan itu.

Mereka semakin diajarkan untuk tidak memilki hati nurani dan perasaan. Semua pekerjaan kotor telah mereka lakukan tanpa membantah, karena jika mereka membantah, mereka akan langsung dibunuh. Mereka juga di penjarakan di sebuah sel khusus, terkadang para penjaga memasukkan ular ke dalam sel untuk melatih fisik para budak.

Di dalam sel terdapat banyak mayat, menimbulkan bau yang tak sedap. Setiap malam pasti terdengar suara teriakan dan rintihan.

Di setiap anggota HDU pasti terdapat sebuah kutukan yang terpasang ditubuh mereka. Kutukan itu membuat mereka tidak bisa kabur dari organisasi ini.

Kutukan ini bernama Binding Slaves. Kutukan ini sering digunakan oleh para penjual budak. Jika ada budak yang mencoba melarikan diri maka kutukan itu akan di aktifkan. Kutukan ini dapat menyebabkan korban kejang kejang dan muntah darah. Banyak orang telah mati karena kutukan ini.

__________________♡____________________

15 tahun telah berlalu, sekarang Akari menjadi salah satu assassin terkuat di antara assassin lainnya. Dengan begitu, Akari pun diangkat menjadi Wakil HDU dibawah kendali Pangeran Kedua Takazawa yang bernama Nomori. Ia dikenal sebagai salah satu kastria terkuat di Benua Barat. Setelah diangkat menjadi wakil organisasi, Akari diwajibkan melaksanakan misi yang berbahaya bersama dengan Pemimpin pertama dan kedua HDU.

Saat sedang menjalankan misinya, Akari mendapatkan banyak informasi yang sangat penting. Setelah kembali ke istana, akhirnya Akari memutuskan untuk bertemu dengan Pangeran Nomori secara rahasia. Pangeran sangat terkejut atas apa yang sudah Akari katakan. Ternyata informasi-informasi itu sangat berguna untuk kemajuan keluarga Takazawa. Pangeran Nomori sangat berterima kasih kepada Akari atas apa yang sudah dilakukannya.

Keesokan harinya, Pangeran Nomori menemui Akari dan berkata,

"Hei Akari, aku mendapat kabar yang baik untukmu."

"Benarkah tuan?"

"Tentu. Kamu adalah salah satu anggota assassin yang paling loyal dan berdedikasi tinggi di organisasi ini. Sebagai balasannya, aku akan memberikanmu satu hadiah, dan itu adalah Eksekusi. "

"Apa?! Apakah aku tidak salah dengar??Tuan sudah melupakan apa yang telah saya lakukan untuk kesatuan assassin ini? Bahkan aku telah menemukan informasi yang sangat berguna untuk kemajuan keluarga Takazawa ini. Jadi, kenapa?!" tanya Akari dengan nada yang meninggi.

"Yaa itu masalahnya.. Kamu sudah terlalu banyak mengetahui informasi yang seharusnya tidak kamu ketahui, Akari... Sekarang terimalah nasibmu dengan tegar wahai budakku." Ucap Pangeran sambil menyeringai.

Akari pun tertunduk lesu setelah mendengar jawaban itu. Beberapa pelayaran keluarga Takazawa pun mendatangi Myoma untuk membawa Akari ke tempat eksekusi. Saat sudah berada di tempat eksekusi, Akari sempat menebas tangan Pangeran Nomori dengan belatinya, dan ia berhasil mengenainya. Akari terus berusaha melepaskan dirinya dari penjaga, tapi usahanya sia-sia.

"Aku tidak akan melupakan kejadian ini! Kau nantikan saja, aku akan membalasmu!" Pangeran pun menarik pedangnya dan menebas kepala Akari.

Darah bercucuran ke mana-mana, Pangeran meletakkan pedangnya kembali.

Setelah kejadian itu, sorakan dari para anggota assassin lain pun bergemuruh memenuhi ruang eksekusi. Ternyata, selama ini Akari telah dibenci oleh sebagian besar anggota assassin lain.

Hal itu disebabkan karena Akari mendapatkan gelar wakil organisasi di usia mudanya. Sebenarnya mereka menunggu waktu yang lamanya untuk melihat Myoma mati, tapi apalah daya, Akari jauh lebih kuat dari yang mereka bayangkan.

__________________♡____________________

Akari Pov :

Sekarang aku ada dimana..? Kenapa gelap sekali...

Apakah aku sudah mati!? Haah... Padahal aku sudah mengabdikan seluruh hidupku untuk organisasi ini, dan inilah yang aku dapatkan? Haha sungguh konyol. Kenapa sih harus aku? Kenapa tidak orang lain saja. Dah gapunya orang tua. Dikhianati organisasi. Mending kalau begini dulu aku bundir aja.

Kalau dipikir-pikir kenapa ya ayah mati? Dari dulu aku cuma denger ayah mati karena terbunuh saat menjalankan tugasnya. Ibu juga jarang cerita tentang ayah. Eh, ayah mati karena dibunuh? Siapa yang bunuh ayah? Dan kenapa!? Gara gara orang itu hidupku sekarang hancur!! Hah... Ingin rasanya aku balas dendam. Aku juga sudah muak melihat Pangeran sialan itu.

__________________♡____________________

Author Pov :

Tiba tiba sebuah cahaya menerangi kegelapan membuat mata Akari sakit dibuat nya. Ketika Akari sudah membuka mata, dia terkejut akan apa yang dilihatnya.

"Eh?ehhh!! Aku ada dimana!?"

Ada begitu bayak gedung gedung yang tinggi menjulang ke angkasa. Saat sedang takjub melihat bangunan itu Akari mendengar suara sirine.

Banyak orang mulai berlari menghindari suatu tempat. Tanpa sadar Akari terbawa oleh kerumunan itu. Akari sampai di suatu tempat pengungsian, disana ia dapat melihat banyak orang yang sedang menangis dan terluka.

Akari memutuskan untuk pergi ke gedung terbengkalai yang letaknya tidak jauh dari tempat pengungsian. Kini ia sedang melamun, memikirkan apa yang telah terjadi pada dirinya. Rasa marah, sedih, dan khawatir menyelimuti pikiran Akari.

Saat sedang menyendiri tiba tiba ia didatangi oleh seorang pria misterius. Pria itu seumuran dengan akari, rambutnya berwarna coklat dan matanya berwarna coklat juga. Dia menatap Akari selama beberapa menit. Namun, Akari mengabaikan kedatangannya.

"Siapa kamu sebenarnya? Apa yang membawamu ke tempat ini? "

Akari tidak menggubris pertanyaan pria itu, ia sekarang sedang tidak mau diganggu.

Akari lebih memilih untuk menikmati pemandangan bulan purnama yang sedang menyinari gelap malam.

Bersambung...