PEMBERITAHUAN PENTING "NOVEL INI DI BUAT DENGAN BANTUAN AI"
Chapter 1 Kebangkitan Sang Gladiator
**Kematian Lavor**
Lavor mendapati dirinya terjepit di sudut jalan yang gelap. Hujan deras mengguyur kota itu, menyapu aspal dengan air yang dingin. Napasnya teresa esa, sementara tubuhnya penuh dengan luka lebam dan luka tusukan. Keputusasaan menguasainya, karena ia tahu bahwa dirinya tidak akan lolos dari bahaya kali ini. Sekelompok orang bertopeng mengelilinginya, membawa senjata tajam yang berkilauan di bawah deras nya hujan dan kilatan menyambar.
"Jadi ini akhirnya?" pikirnya. Lavor adalah seorang yatim piatu, seorang pekerja keras yang telah menghabiskan hidupnya untuk bertahan hidup di dunia yang kejam dan penuh ketidak adilan. Namun, semua usahanya sia sia ketika ia menjadi target salah seorang bos mafia besar, karna ketidak tauan nya.
Kemudian salah satu orang bertopeng itu menusuk kan Sebuah pisau menembus dadanya, membuatnya terhuyung. Pandangannya menjadi kabur, dan rasa sakit menyebar ke seluruh tubuh. "Apakah ini... kematian?" pikirnya saat tubuhnya terjatuh ke tanah, darahnya mengalir bercampur dengan genangan air hujan.
Namun, dalam detik detik terakhirnya, sebuah suara asing bergema di dalam kepalanya. **"Kamu telah dipilih. Bangkitlah, Lavor. Sebuah takdir baru menantimu."**
Dan segalanya menjadi gelap.
---
**Kebangkitan di Dunia Baru**
Ketika Lavor membuka matanya, ia tidak lagi merasakan dinginnya hujan atau pun rasa sakit di tubuhnya. Sebaliknya, ia berdiri di tengah tengah padang pasir dengan matahari yang menyilaukan di atasnya. Pemandangan di sekitarnya benar benar asing, menara menera tinggi dari batu hitam, pepohonan yang bercahaya magis, dan makhluk makhluk aneh yang terbang di kejauhan.
"Apa ini... mimpi?" gumamnya, mengangkat tangannya untuk melindungi matanya dari sinar matahari.
Sebuah suara tiba tiba terdengar di dalam pikirannya
**"Sistem Gladiator aktif. Selamat datang di Dunia Gladiator."**
"Sistem Gladiator? Dunia Gladiator? Apa apaan ini?!?" tanya Lavor dengan super duper kebingungan.
Tiba yiba, sebuah antarmuka holografik muncul di depan matanya, seolah olah terpancar dari udara. Di dalamnya terdapat informasi
- **Nama**: Lavor
- **Level**: 1 (Bronze)
- **Kelas Awal**: Tidak Ditentukan
- **Peringkat**: Tidak Ditempatkan
"Sistem ini .... apakah aku masuk sebuah game??" pikir Lavor.
Belum sempat ia memahami situasi sepenuhnya, seorang pria tinggi dengan jubah kasar muncul dari balik bukit pasir. Wajahnya kasar dan penuh bekas luka, matanya tajam menatap Lavor.
"Heh, kau terlihat seperti petarung baru," kata pria itu. "Siapa namamu, bocah?"
"Lavor..." jawabnya ragu.
"Bagus!!! Aku mencari seseorang untuk didaftarkan ke arena. Kau tampak cukup sehat bocahh."
Tanpa menunggu persetujuan, pria itu meraih tangan Lavor dan menyeretnya menuju sebuah bangunan besar di kejauhan yang berbentuk seperti stadion kolosal. Lavor hanya bisa mengikuti, masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.
---
**Sistem Gladiator Aktif**
Ketika mereka tiba di depan stadion, pria itu menyerahkan beberapa koin emas kepada seorang penjaga bersenjata. "Daftarkan dia ke pertandingan pemula!" katanya dengan suara lantang.
"Apa maksudmu?!? Aku ga pernah setuju untuk menyerahkan nyawaku!!!" protes Lavor.
Pria itu hanya tertawa. "Jika kau ingin bertahan hidup di dunia ini, kau harus bertarung, dan bertarung itu mempertaruhkan nyawa. Lagipula, kau tampak seperti orang yang tangguh, yaa lumayan terlihat cukup tangguhh. Anggep ini ujian keberuntunganmu, kalo ga mati" dengan nada kecil
Saat itulah sistem kembali aktif, dan sebuah pemberitahuan muncul di hadapan Lavor
**"Misi Awal: Bertahan di Gladiator Arena Pemula."**
**"Hadiah: Aktivasi Fitur Dasar Sistem Gladiator."**
"BAN#S#T!!! masa ini satu satunya cara untuk bertahan hidupp??, bukannya ini jalur kematian?" pikir Lavor, menghela napas berat. Ia tidak punya pilihan lain.
Penjaga membawa Lavor ke ruang persiapan. Di sana, ia diberi peralatan sederhana sebuah pedang tumpul dan perisai kayu yang retak. "Ini senjatamu," kata penjaga itu dingin. "Kau akan menghadapi seekor "Direwolf" Serigala raksasa yang telah melahap banyak pemula seperti dirimu."
"Direwolf? Serigala raksasa?? Kau bercanda, kan???" tanya Lavor panik.
Namun, penjaga itu hanya tersenyum kecil sebelum meninggalkannya sendirian.
Sistem tiba tiba berbicara lagi
**"Latihan Pertempuran Diaktifkan. Panduan Akan Dimulai."**
Antarmuka holografik muncul, menampilkan instruksi tentang cara menggunakan pedang, menangkis serangan, dan memanfaatkan perisai. Tubuh Lavor mulai bergerak secara otomatis, mengikuti gerakan yang diajarkan oleh sistem.
"Jadi ini semacam tutorial... tapi ini layaknya tutorial di mode nerakaa!!" gumam Lavor, merasa sedikit tertipu dan masih merasa takut di tubuhnya.
---
**Pertarungan Pertama di Arena**
Arena itu dipenuhi dengan sorakan penonton. Dinding dindingnya yang tinggi bergema oleh suara ribuan orang yang meneriakkan nama nama gladiator favorit mereka. Namun, nama Lavor tidak ada di antaranya. Ia hanyalah seorang pendatang baru yang akan menjadi santapan bagi makhluk buas, rawrr.
Pintu besar di ujung arena terbuka, dan dari dalamnya keluarlah seekor Direwolf. Makhluk itu setinggi dua kali manusia biasa, dengan taring panjang yang berkilauan tajam. Matanya yang merah menyala menatap Lavor dengan lapar.
"Kau pasti bercanda..." desis Lavor, menggenggam pedangnya erat erat dengan mata yang tidak percaya.
"PERTARUNGAN DIMULAI!" teriak seorang komentator dari atas.
Direwolf melompat ke arah Lavor dengan kecepatan luar biasa. Lavor dengan panik mengangkat perisainya, namun hantaman cakar makhluk itu menghancurkannya menjadi serpihan.
**"Sistem Aktif Analisis Kelemahan Musuh."**
Tiba tiba, titik lemah Direwolf muncul di depan mata Lavor, ditandai dengan warna merah. Itu ada di leher makhluk tersebut, tepat di bawah rahangnya.
"Oke okee, aku akan fokus," pikir Lavor, sambil mengambil napas dalam dalam.
Saat Direwolf menyerang lagi, Lavor berguling ke samping, menghindari cakar yang mengarah ke padanya. Dengan cepat, ia mengayunkan pedangnya ke arah leher makhluk itu, namun hanya berhasil melukai leher makhluk itu sedikit.
**"Meningkatkan Refleks Gladiator Awal."**
Tubuh Lavor terasa lebih ringan, dan gerakannya menjadi lebih cepat. Ia melompat ke belakang, menghindari serangan demi serangan, hingga akhirnya menemukan celah. Dengan satu serangan yang kuat dan tekat yang suangattt besarr, ia menusukkan pedangnya ke titik lemah Direwolf.
Makhluk itu melolong kesakitan sebelum jatuh ke tanah, tak bernyawa, dengan darah yang mengalir dari leher makhluk itu.
Sorakan penonton menggema di seluruh arena.
---
Awal Baru
Lavor berdiri dengan napas terengah engah, darah Direwolf mengalir di pedangnya. Sistem muncul lagi dengan pemberitahuan
"Pertarungan Pertama Selesai. Hadiah Aktivasi Fitur Dasar Sistem Gladiator."
"Fitur Baru Gladiator Tier dan Skill Dasar Terbuka."
"Jadi ini baru permulaan" gumam Lavor, menyeka keringat di dahinya.
Pria yang membawanya ke arena muncul di pinggir lapangan, tersenyum lebar dan sangat puas. "Kau punya bakat, bocahh!!!. Aku tahu kau akan bertahan, HAHAHAHA."
"Tapi ini hanya kebetulan," jawab Lavor dengan lelah,
(aslinya merendah).
"Kebetulan atau tidak, selamat datang di Dunia Gladiator!. Dan ingat, jika kau ingin bertahan, kau harus terus bertarung. Dunia ini tidak memberi ampun pada yang lemah."
Lavor menatap kerumunan yang bersorak, lalu ke langit. Ia tahu, ini baru awal dari perjalanan panjangnya. Tujuannya jelas yaitu mencapai puncak dari segala puncak di dunia ini, dan memahami mengapa ia dipanggil ke dunia ini(opsional).
---
**Akhir Chapter 1**