Sinar matahari menembus awan tipis, menyinari kota yang mulai sibuk. Lana berdiri di depan Falcon-X yang kini terlihat lebih siap dari sebelumnya. Mobil itu adalah gabungan dari warisan keluarganya dan kerja kerasnya selama ini. Namun, di balik rasa bangga, ada kekhawatiran yang menghantuinya sejak pertemuan terakhir dengan Rai.
"Lana, kau baik-baik saja?" tanya Vera, menyadari kegelisahan di wajah Lana.
"Ya, aku hanya merasa… ada sesuatu yang salah. Seperti badai yang akan datang," Lana menjawab dengan nada pelan.
---
Musuh Baru di Lintasan
Hari perlombaan tiba. Arena tempatan itu dipenuhi dengan penonton yang bersorak riuh. Nama Lana kini menjadi sorotan, tetapi bukan hanya karena kemampuannya. Berita tentang Falcon-X dan masa lalunya yang penuh misteri menarik perhatian semua orang, termasuk mereka yang berniat buruk.
Sebuah mobil hitam mengkilap memasuki arena, menarik perhatian semua orang. Mobil itu besar, cepat, dan terlihat seperti senjata di atas roda. Dari dalamnya keluar seorang pria bertubuh besar dengan wajah dingin. Dia adalah Victor Kain, salah satu pembalap terbaik dari geng mafia yang dikenal sebagai "Raven Syndicate."
"Itu mereka," bisik Cyrus, melihat logo kecil di mobil Victor yang menjadi tanda khas geng mafia.
"Kenapa mereka di sini?" Lana bertanya, jantungnya berdegup kencang.
"Untuk menunjukkan siapa yang berkuasa," jawab Cyrus.
---
Ketakutan yang Menghantui
Lana tidak bisa menahan rasa takut yang mulai menyelimuti hatinya. Raven Syndicate bukan hanya kelompok balap biasa; mereka dikenal menggunakan taktik kotor untuk menang, bahkan tidak ragu-ragu mencelakai lawannya.
"Kau tidak harus melakukan ini," kata Vera, menyadari ketakutan Lana.
"Tidak," Lana menjawab dengan tegas, meskipun tangannya gemetar. "Aku sudah sejauh ini. Aku tidak akan mundur sekarang."
Namun, keberanian itu diuji ketika dia menyadari satu hal: Rai menghilang lagi. Tidak ada pesan, tidak ada tanda-tanda kehadirannya. Seolah-olah dia lenyap dari dunia.
---
Perlombaan Dimulai
Perlombaan dimulai dengan gemuruh mesin yang memekakkan telinga. Victor langsung memimpin di depan, menunjukkan kekuatan mobilnya yang jauh lebih unggul secara teknis. Sementara itu, Lana mencoba tetap tenang, memanfaatkan pelajaran yang dia dapat dari Vera dan Cyrus.
Namun, lintasan itu penuh kejutan. Rintangan-rintangan yang tidak wajar mulai muncul di tempat-tempat tertentu—penghalang yang diletakkan di tikungan tajam, minyak yang tumpah di jalan, dan bahkan serpihan kaca yang tersebar di beberapa titik.
"Ini sabotase!" Cyrus berteriak melalui alat komunikator.
"Aku tahu," jawab Lana, mencoba mengendalikan mobilnya di tengah kondisi yang semakin berbahaya.
---
Tekad yang Tidak Goyah
Di tengah lintasan, Victor mencoba menyingkirkan Lana dengan menabrakkan mobilnya ke Falcon-X. Lana hampir kehilangan kendali, tetapi berhasil menyelamatkan dirinya dengan teknik precision drifting yang baru ia kuasai.
"Ayo, Lana! Kau bisa melakukannya!" seru Vera dari pit stop, suaranya penuh semangat.
Meskipun rasa takut terus menghantui, Lana fokus pada satu hal: menyelesaikan balapan. Baginya, mundur bukanlah pilihan.
---
Pertarungan di Tikungan Terakhir
Ketika balapan mendekati garis akhir, hanya ada tiga pembalap yang tersisa: Victor, Lana, dan seorang pembalap lokal lainnya. Victor jelas memimpin, tetapi Lana berada cukup dekat untuk menantangnya di tikungan terakhir.
Namun, tepat saat Lana hendak menyalip Victor, lintasan di depannya runtuh sebagian, meninggalkan lubang besar yang hampir tidak bisa dilewati. Sabotase ini membuat Lana harus memutuskan: apakah dia akan berhenti atau mengambil risiko melompatinya.
Dengan tekad penuh, Lana menekan pedal gas hingga maksimal dan melompat melewati celah itu. Falcon-X mendarat dengan keras, tetapi tetap utuh. Penonton bersorak, tetapi Victor tidak tinggal diam.
Victor mencoba menutup jalan Lana dengan manuver terakhirnya, tetapi tiba-tiba mobilnya berhenti. Asap hitam keluar dari kap mesin, membuatnya harus menepi.
---
Pengunduran Raven Syndicate
Lana melesat melewati garis finis sebagai pemenang. Namun, suasana di arena menjadi tegang ketika beberapa anggota Raven Syndicate memasuki lintasan, tampak berdiskusi dengan Victor.
Setelah beberapa menit, Victor dan anggota gengnya tiba-tiba pergi tanpa penjelasan. Mereka meninggalkan arena seperti tidak pernah ada.
"Apa yang baru saja terjadi?" tanya Vera, bingung dengan situasi itu.
"Aku tidak tahu, tapi aku tidak akan mengeluh," jawab Cyrus sambil mengangkat bahu.
---
Kemenangan yang Penuh Makna
Meski penuh ketegangan, Lana keluar sebagai pemenang. Namun, kemenangan ini tidak hanya soal balapan. Itu adalah bukti bahwa dia bisa mengatasi ketakutan dan rintangan terbesar dalam hidupnya.
Saat dia berdiri di podium, Lana menatap kerumunan yang bersorak untuknya. Namun, di tengah keramaian itu, dia melihat seseorang yang familiar—bayangan Rai yang menghilang di antara kerumunan.
"Apa kau yang menghentikan mereka, Rai?" Lana bertanya dalam hati.
---
Langkah Menuju Masa Depan
Perlombaan ini adalah ujian terbesar Lana sejauh ini, tetapi juga membuka pintu untuk tantangan yang lebih besar. Dengan Falcon-X yang semakin tangguh dan dukungan dari Vera dan Cyrus, Lana tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai.
"Ini bukan tentang menang atau kalah," Lana berkata pada dirinya sendiri. "Ini tentang terus maju, apa pun yang terjadi."
---