Chereads / Kronik Jurang Kegelapan / Chapter 15 - Keputusan yang Mengguncang Dunia

Chapter 15 - Keputusan yang Mengguncang Dunia

Setelah pertarungan sengit melawan Jareth dan upaya mereka untuk menutup Gerbang Terlarang, kelompok Van terperangkap dalam keheningan yang mengerikan. Meskipun gerbang itu akhirnya tertutup, kesan yang ditinggalkan adalah sesuatu yang jauh lebih besar dan menakutkan daripada yang mereka bayangkan. Van masih terbaring lemah, tubuhnya tak lagi mampu menahan beban energi yang telah dia lepaskan.

Lyria meraih tubuh Van, memeriksa pernapasannya. "Van, kamu harus bangun," katanya dengan cemas, mencoba memberi semangat meskipun dirinya juga tak yakin apa yang telah terjadi.

Eren memeriksa sekeliling mereka dengan waspada, matanya menyapu area tersebut, memastikan tidak ada lagi ancaman yang mengintai. "Kita harus cepat pergi dari sini, sebelum pasukan kegelapan yang tersisa datang."

Tapi sebelum mereka bisa melangkah lebih jauh, suara berat dan penuh ancaman datang dari belakang mereka.

"Apakah kalian pikir kalian telah menang?" suara itu menggelegar di udara. Mereka semua menoleh dan melihat Jareth yang berdiri kembali, meskipun lebih hancur daripada sebelumnya. Energi kegelapan yang mengalir di tubuhnya tampaknya semakin kuat, bahkan setelah kekalahan sebelumnya.

Jareth meraih pedangnya dengan tangan gemetar, namun wajahnya menunjukkan kegigihan yang tak bisa dipadamkan. "Gerbang itu memang tertutup, tapi itu hanya sebagian dari rencana yang lebih besar. Outsider tidak akan terhalang begitu saja. Mereka sudah mulai bangkit, dan kalian hanya memperlambat takdir yang sudah ditentukan."

Van berusaha bangkit, meskipun tubuhnya merasa sangat lemah. "Kami tidak akan membiarkanmu membangkitkan mereka. Jika harus, kami akan menghentikanmu, Jareth!"

Jareth tertawa dengan dingin. "Kalian bahkan tidak tahu apa yang kalian hadapi. Outsider bukan hanya musuh kita mereka adalah bagian dari takdir dunia ini. Dan kalian tidak akan bisa mengubah takdir."

Lyria berdiri dengan tegas, mencoba menguasai sihirnya, meskipun kekuatannya juga mulai menipis. "Kami mungkin tidak tahu segalanya, tapi kami tahu satu hal: Kami tidak akan menyerah pada kegelapan."

Eren mendekat ke sisi Van, memberikan dukungan moral meski tidak tahu pasti bagaimana pertempuran ini akan berakhir. "Jareth, jika kamu benar-benar percaya bahwa kita tidak bisa mengubah takdir, maka kamu hanya mengingkari kenyataan. Takdir bisa berubah, dan kami akan membuktikan itu."

Van mengangkat pedangnya, walau terasa berat. "Aku akan mengalahkanmu, Jareth. Kali ini, tidak ada yang bisa menghentikan kami."

Jareth hanya tertawa, dan dengan gerakan cepat, dia mengayunkan pedangnya ke arah mereka. Sebuah serangan yang seakan mampu menghancurkan seluruh dunia. Van, yang hampir tak mampu bergerak, tahu bahwa ini akan menjadi ujian terakhir mereka.

---

Pengorbanan Terakhir untuk Melindungi Dunia

Saat serangan Jareth hampir mencapai mereka, Van merasakan sebuah kekuatan yang tiba-tiba bangkit di dalam dirinya. Fragment keenam, yang sebelumnya menyatu dengan pedangnya, kini memberi tahu Van sesuatu yang sangat penting: satu-satunya cara untuk mengalahkan Jareth dan menghentikan kebangkitan Outsider adalah dengan mengorbankan sesuatu yang sangat berharga.

Tanpa kata-kata, Van merasakan sesuatu yang lebih besar, lebih murni, dan lebih kuat daripada sebelumnya. Dia tahu, saat itu, dia harus mengambil keputusan yang sangat berat menggunakan kekuatan fragment terakhir untuk menghancurkan kekuatan gelap yang dimiliki Jareth. Namun, harga yang harus dibayar adalah kehilangan kekuatan yang selama ini ia andalkan.

Dengan gerakan cepat, Van mengangkat pedangnya sekali lagi, mengarahkan kekuatan fragment yang tersisa ke pedangnya. Namun kali ini, bukan hanya energi fisik yang mengalir, melainkan keinginan untuk melindungi dunia ini yang memberinya kekuatan untuk bertindak.

"Tidak ada lagi waktu, Jareth," kata Van, suaranya penuh tekad, meski lemah. "Jika harus mengorbankan segalanya, aku akan melakukannya."

Jareth, yang melihat perubahan ini, menyeringai, seakan tahu apa yang akan terjadi. "Kau benar-benar memilih jalan itu? Baiklah, maka buktikanlah!"

Van menutup matanya untuk sesaat, merasakan aliran energi dalam dirinya menguat dengan keinginan untuk melindungi dunia ini dari kehancuran. Dengan satu tebasan yang sangat kuat, pedang Van terbelah menjadi dua, dan cahaya putih yang murni keluar dari dalam dirinya, langsung menuju Jareth. Ini adalah serangan terakhir, yang akan menentukan nasib mereka semua.

---

Kemenangan Penuh Pengorbanan

Serangan itu melesat dengan sangat cepat, menghancurkan segala sesuatu yang ada di depannya, termasuk tubuh Jareth yang mencoba menahan serangan tersebut dengan segala kekuatan gelap yang dimilikinya. Namun, energi dari fragment keenam, yang menyatu dengan energi murni Van, jauh lebih kuat dari apa pun yang Jareth miliki.

Ledakan cahaya yang luar biasa terjadi, mengirimkan gelombang energi ke seluruh penjuru dunia, mempengaruhi setiap sudut alam ini. Jareth yang terhantam oleh serangan itu akhirnya jatuh, tubuhnya terbelah oleh kekuatan luar biasa yang dipancarkan oleh Van. Setelah beberapa detik, hanya sisa-sisa energi gelap yang menghilang begitu saja, dan dunia kembali tenang.

Van terjatuh ke tanah, tubuhnya kelelahan. Ia merasa kekuatan fragment keenam akhirnya meninggalkan dirinya, menghilang dalam cahaya yang menyelimuti alam semesta. Semua rasa sakit, kekuatan, dan beban yang ia pikul selama ini lenyap.

Lyria dan Eren berlari menghampiri Van, merasa cemas namun juga lega. "Van, kamu berhasil. Jareth sudah tidak ada lagi," kata Lyria dengan suara penuh haru.

Eren memeriksa Van dengan cepat. "Tapi kamu... kamu sudah mengorbankan kekuatanmu."

Van hanya tersenyum lemah. "Kekuatanku mungkin telah hilang, tetapi dunia ini telah diselamatkan. Itu yang terpenting."

Namun, dalam ketenangan yang tiba-tiba muncul setelah pertempuran, mereka tahu bahwa ancaman dari Outsider belum sepenuhnya berakhir. Walaupun Gerbang Terlarang berhasil ditutup, kekuatan kegelapan yang diciptakan oleh Outsider masih mengintai dunia ini. Kebenaran baru mulai terungkap masih ada lebih banyak misteri yang harus mereka hadapi. Dengan hati yang penuh tekad, mereka tahu bahwa petualangan mereka belum selesai. Dunia masih memerlukan mereka.