Zhen Yi merasa hatinya dipenuhi oleh tekad yang membara. Setelah bertahun-tahun berlatih keras, ia akhirnya berhasil mencapai Ranah Pembangunan Inti. Meskipun perjalanan kultivasinya masih panjang, pencapaian ini memberikan kepastian bahwa ia tidak akan berhenti di sini. Ia telah memurnikan energi dalam tubuhnya, mengasah kekuatan fisik dan spiritualnya hingga mencapai tingkat yang lebih tinggi, namun ada satu tujuan besar yang masih terlewatkan.
Turnamen 7 Praktisi Hebat. Itu adalah kesempatan langka yang akan membuka jalan bagi kultivator muda untuk membuktikan diri mereka di depan sekte-sekte besar yang menguasai wilayah ini. Diceritakan bahwa setiap tahun, 7 praktisi hebat terpilih dalam turnamen tersebut. Mereka yang berhasil bertahan hingga babak final akan dipilih oleh sekte-sekte besar untuk menerima bimbingan dan kesempatan untuk bergabung dengan mereka, memperoleh sumber daya tanpa batas, dan melangkah lebih jauh dalam perjalanan kultivasi mereka.
Zhen Yi tahu bahwa jika dia ingin mencapai tingkat yang lebih tinggi, ia harus menarik perhatian sekte besar. Ia telah lama mendengar tentang kehebatan praktisi yang telah mengikuti turnamen tersebut dan menjadi murid di sekte-sekte ternama. Kesempatan ini tidak bisa dilewatkan.
Namun, untuk masuk ke turnamen ini bukanlah hal yang mudah. Hanya kultivator yang telah mencapai Ranah Pembangunan Inti atau lebih tinggi yang diizinkan untuk mengikuti. Dengan pencapaian yang baru saja ia raih, Zhen Yi merasa siap untuk mengambil langkah besar pertama menuju dunia yang lebih luas. Tapi, ia tahu bahwa tantangan yang ada di depan akan sangat berat. Banyak kultivator muda yang memiliki bakat luar biasa juga akan berlomba untuk tempat tersebut.
Pada malam hari, Zhen Yi mempersiapkan dirinya. Ia memeriksa perlengkapan dan senjatanya, sebuah pedang panjang yang telah ia bentuk dari energi inti. Pedang itu adalah manifestasi dari kekuatan spiritual yang ia miliki, dan merupakan simbol dari tekad dan perjuangannya. Senjata itu sangat tajam dan mampu menembus energi lawan dengan mudah. Ia merasa nyaman memegangnya, tetapi lebih dari itu, pedang tersebut adalah bagian dari dirinya, bagian dari perjalanan yang ia tempuh.
Zhen Yi tahu, selain kemampuan fisik dan spiritual, ia juga harus cerdas dalam menghadapi taktik dan strategi di medan pertempuran. Turnamen ini tidak hanya menguji kekuatan, tetapi juga kecerdikan dan ketenangan mental. Jika ia gagal menjaga ketenangannya, maka semua pencapaian dan latihan keras yang telah ia lakukan selama ini akan sia-sia.
Esok hari, Zhen Yi pergi ke arena utama tempat turnamen diadakan. Tempat itu terletak di sebuah pulau besar yang terletak jauh di tengah lautan. Pulau ini dikenal sebagai Pulau Tianyu, tempat di mana seluruh praktisi hebat dari berbagai belahan dunia berkumpul. Di sana, Zhen Yi akan bertemu dengan pesaing-pesaing yang sangat kuat, yang bahkan telah menguasai Essence Refining atau lebih tinggi.
Setibanya di Pulau Tianyu, Zhen Yi merasakan aura yang berbeda. Udara di sini dipenuhi dengan energi kultivasi yang sangat kuat, hampir dapat dirasakan di setiap sudut. Ribuan kultivator berkumpul, sebagian besar dari mereka mengenakan jubah sejenis yang menunjukkan bahwa mereka adalah peserta turnamen. Semua orang tampak tenang, tetapi Zhen Yi bisa merasakan ketegangan yang tersembunyi di bawah permukaan.
Di antara kerumunan, Zhen Yi melihat beberapa wajah yang familiar, praktisi dari sekte-sekte kecil yang sudah ia temui sebelumnya. Namun, di antara mereka juga tampak praktisi yang memiliki aura sangat kuat. Beberapa dari mereka sudah dikenal luas, dan Zhen Yi bisa merasakan bahwa mereka sudah jauh melampaui dirinya dalam hal kekuatan. Salah satunya adalah Luo Jian, seorang kultivator muda yang berasal dari sekte besar Sekte Langit Biru. Luo Jian dikenal dengan teknik pedang yang sangat cepat dan kuat, serta keberanian luar biasa dalam bertarung. Zhen Yi tahu bahwa ia harus sangat berhati-hati jika bertemu dengannya di medan pertempuran nanti.
Turnamen dimulai dengan serangkaian ujian fisik dan tes kekuatan spiritual. Selama beberapa hari, para peserta diuji dalam berbagai aspek: dari pertempuran satu lawan satu, uji ketahanan, hingga tes kecerdikan yang menguji kemampuan mereka untuk memanipulasi energi dalam keadaan tertekan. Zhen Yi tampil dengan sangat baik, mengalahkan lawan-lawannya dengan cepat, meskipun beberapa pertarungan sangat sulit. Ia mengandalkan kombinasi dari teknik bertarung yang ia pelajari selama bertahun-tahun dan ketenangan mental yang ia jaga dengan sangat hati-hati.
Namun, di babak final, Zhen Yi akhirnya menghadapi Luo Jian. Pertarungan ini akan menentukan siapa yang berhak mendapatkan perhatian dari sekte-sekte besar. Dalam pertempuran ini, Zhen Yi menyadari bahwa Luo Jian memiliki kemampuan yang luar biasa. Kecepatan pedangnya sangat sulit untuk dihindari, dan setiap serangannya bisa menembus pertahanan Zhen Yi.
Namun, Zhen Yi tidak menyerah. Ia menggunakan segala pengetahuannya dalam seni bela diri dan kultivasi untuk melawan Luo Jian, memanfaatkan gerakan-gerakan cepat dan mengalihkan fokus musuh. Dalam sekejap, Zhen Yi berhasil menemukan celah dalam serangan Luo Jian dan menyerang dengan pedangnya, memaksa lawannya mundur.
Saat pertarungan berakhir, kedua praktisi terlihat kelelahan, tetapi Zhen Yi tahu bahwa ini baru permulaan dari perjalanan panjang yang akan datang. Meskipun ia tidak berhasil memenangkan turnamen, keberhasilannya mencapai final dan bertahan melawan Luo Jian telah membuatnya dilirik oleh beberapa sekte besar.
Saat Zhen Yi berdiri di tengah arena, pandangan semua orang terfokus padanya. Meskipun belum menang, ia telah membuktikan bahwa ia memiliki kekuatan dan tekad untuk maju lebih jauh dalam dunia kultivasi. Langkah Zhen Yi menuju masa depan baru dimulai, dan dunia kultivasi kini terbuka lebar di hadapannya.