"Chu Senior itu ada di dapur, Tuan Lu, silakan masuk!"
Wajah Tang Tang sedikit memerah saat dia beranjak ke samping, matanya yang berbinar diisi dengan kegembiraan dan kegirangan yang hampir tak bisa disembunyikan.
Di Kota Sihir, generasi muda mungkin tidak akrab dengan julukan Tuan Lu, tapi bagi para lansia setempat, nama ini bergema layaknya guntur.
Kebetulan, Tang Tang adalah warga lokal dari Kota Sihir. Sejak kecil, dia tumbuh dengan mendengarkan cerita neneknya tentang Tuan Lu. Bagi neneknya, sosok yang sangat dihormati di seluruh Kota Sihir ini sangat dikagumi, dan akibatnya, Tuan Lu menjadi seperti pahlawan di mata Tang Tang.
Sebelumnya, di gerbang Universitas Normal, ketika Chu Mo bertanya padanya apakah dia mengenal Tuan Lu, Tang Tang secara naluriah mengangguk. Sulit untuk tidak mengenal sosok yang terkenal itu, tapi kenyataannya, Tuan Lu tidak mungkin mengenal orang sepele seperti dirinya.