Matahari pagi pertengahan September terang dan memikat, karena gerimis malam yang lembut baru saja reda, membuat udara menjadi sejuk dan nyaman.
Di Universitas Normal, Presiden Yang Jianguo menemani sekelompok hampir seratus orang, yang berkerumun mengelilingi pemuda di tengah saat mereka berjalan perlahan menuju pintu masuk utama sekolah.
Pada saat itu, di antara kerumunan yang menyambut, seorang pemuda yang berpakaian rapi berusia pertengahan dua puluhan tiba-tiba berbicara:
"Apakah itu benar-benar Chu Mo barusan? Dia telah berubah banyak. Dulu saya sering bermain basket dengannya."
Begitu pria berjas itu selesai berbicara, seorang wanita cantik dengan bintik-bintik kecil di hidungnya mengangguk setuju:
"Dia telah berubah banyak, jauh lebih tampan dari sebelumnya. Seandainya Chu Mo tampak sebagus ini dulu, saya sudah mengejarnya jauh-jauh hari; dia tidak jauh berbeda dari si paling populer di sekolah kita."
Tetapi pria berjas itu menggelengkan kepala:
