Shi Hao tidak peduli dan terus berjalan sendirian.
Istana itu sangat luas, dengan lantai yang dilapisi dengan ubin hitam dan putih bergantian dengan jelas, seolah-olah itu adalah papan catur.
Dan di atasnya, jelas berdiri patung-patung batu, kuda, kereta, dan tentara.
Eh, ini benar-benar permainan catur.
Namun, pihak hitam kehilangan satu pion.
Dengan sebuah pikiran, Shi Hao berjalan ke posisi di mana pion hitam itu hilang.
Segera, bidak putih bergerak, maju meriam, dan menempatkannya di depan raja.
Meriam dua rata lima.
Shi Hao belum pernah bermain catur Cina, tetapi dalam kenangan Yuan Chengmie, ada banyak manual catur dan pengalamannya yang kaya dalam catur.
—Yuan Chengmie adalah seorang jenius serba bisa, mahir dalam catur, kaligrafi, dan lukisan. Tidak ada yang tidak dia kuasai.
Tapi bagaimana cara memindahkan bidaknya?
"Kuda delapan maju tujuh," katanya.
Begitu kata-katanya jatuh, kuda hitam segera bergerak ke posisi yang sesuai.
