"Menglong, bagaimana liburan 1 Oktober-mu?" Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, Zhang Menglong menerima panggilan dari seniornya, Zhu Mengchao.
"Tidak buruk, bagaimana denganmu, senior?"
"Kami, para mahasiswa PhD yang malang, tentu saja hanya mengocok botol dan toples di laboratorium," kata Zhu Mengchao dengan putus asa. "Saya tidak tahu apa yang ada di kepala saya, menyelesaikan sekolah pascasarjana lalu mendaftar program PhD. Rambut saya semakin menipis setiap hari, tapi kantong saya tidak pernah menggelembung."
"Apakah kamu tidak mendapatkan subsidi bulanan yang layak?" tanya Zhang Menglong dengan penasaran.
"Subsidi? Lupakan saja! Subsidi tiga ribu dari universitas hampir tidak cukup untuk hidup, pembelian kecil oleh pacar dan semua itu habis. Tahun ini, dana penelitian Guru Han terlalu ketat; honor kami sudah dipotong dari empat ribu sebulan menjadi delapan ratus. Lebih banyak air mata daripada kata-kata!"
