Dia terburu-buru meninggalkan Lu Xinghe dan tersandung menuju bandit Pedang Mo.
Dia mendorong tubuhnya dengan segenap tenaganya: "Naga Hitam, Naga Hitam..."
Saat dia terus mendorong, dia menemukan matanya berkabut, dipenuhi dengan ketidakmauan yang mendalam.
Luka di lehernya diselimuti dengan lapisan darah kering.
Darah ada di mana-mana di bawahnya.
Namun, dia telah lama menjadi dingin.
Dia seketika menjadi linglung, dan kemudian cepat merangkak menuju jasad ketiga bandit Lapisan Ketujuh Pendirian Yayasan lainnya.
"Kepala Besi!"
"Tangan Patah!!"
...
Dia bergegas memeriksa satu per satu.
Berharap bisa menyelamatkan setidaknya satu saudara.
Namun tanpa terkecuali.
Semua mati.
Matinya bersih dan rapi, semua terbunuh dengan satu serangan, tidak memberi kesempatan bertahan hidup.
"Apa yang terjadi?"
"Ada yang bisa memberitahuku apa yang terjadi?"
"Mengapa semua saudaraku mati?"
Dengan air mata di matanya, Melati Hitam meraung ke langit.
