Noah menatap wanita itu dengan ekspresi menakutkan dan mulai mendekatinya karena takut tamu yang lain mengetahui keberadaan mereka "kutanya sekali lagi, siapa kau?!". Wanita itu menjerit karena ketakutan sekaligus tersipu, tentu saja karena noah tiba-tiba mendekatinya, Noah menutup mulut mulut wanita itu "apa yang kau lakukan bodoh, cukup katakan namamu saja". Gadis kecil itu mengedipkan matanya dan menganggukkan kepalanya. Noah melepaskan tangannya dari mulutnya, gadis kecil itu menundukkan kepalanya dan memberi salam hormat pada Noah.
Nama saya Sera Valentine, putri pertama Count Fernand Valentine, mohon maaf karena bertindak tidak sopan sebelumnya..
Noah terkejut, karena dirumorkan keluarga Valentine memiliki putri yang berbakat, namun yang berada di depannya hanya terlihat seperti gadis polos "ouh, rupanya kau putri keluarga Valentine ya, tapi kau sepertinya berbeda dari yang dirumorkan", dia baru saja mengejek gadis yang baru pertama kali ia temui.
Namaku Noah Forsky, anak kedua dari Duke Elsdon..
Sera terkejut, dia mengira bahwa orang yang didepannya hanya sekelas count "ughh? anda tuan muda Noah?, tapi kenapa anda disini sendiri?". Noah menghela nafas sambil memasukkan satu tangannya ke saku dan menepuk pundak Sera, "kau tak perlu tau gadis kecil", Noah membalikkan badannya lalu melompat dari balkon, Serra terkejut, dia berjalan mendekati pagar pembatas untuk melihat keadaan Noah di lantai bawah. "dia terlihat baik baik saja", Sera mengedipkan kedua matanya karena tak percaya apa yang ia lihat, kegelapan mulai muncul di sekitar badan Noah, Noah menolehkan kepala dan tersenyum, kegelapan mulai menyelimuti dirinya dan dia menghilang bersama dengan kegelapan, hanya meninggalkan udara dingin yang membuat Sera takut dan menelan ludahnya sendiri.
Dia benar-benar pangeran yang gila-
"Sera? sedang apa kamu disini, ayah mencarimu kemana-mana, cepat kemari, jamuannya sudah mau selesai" Sera tak mendengarkan panggilan dari Count Fernand karena masih terkejut dengan kejadian barusan, Count Fernand merasa bingung dengan putrinya, dia mulai mendekati Serra "Sera? apa yang terjadi?". Akhirnya gadis polos itu sadar kalau ayahnya memanggilnya, dia menggelengkan kepalanya dan tersenyum sambil memegang bagian belakang kepalanya "ah, tak ada apa apa ayah, Sera hanya melamun tadi, baiklah ayo pergi"
***
Di depan sebuah toko kecil, bayangan hitam muncul, itu Noah dengan skill shadow steps nya, dia bahkan bisa ber-teleport ke mana saja secara instan. Noah berjalan menuju toko kecil itu, dia membuka pintu sambil lalu masuk sambil menggaruk bagian belakang kepalanya
huft, hei pak tua,, kenapa tempatmu ini selalu sepi..
Ternyata tempat itu adalah Bar, namun tempat itu memiliki banyak perlengkapan tingkat tinggi yang tak pernah dijual. Ada seorang pak tua yang duduk dengan ekspresi tak senang akan kedatangan Noah, itu adalah Gerry, pemilik bar. Noah membalikkan kursi lalu duduk tepat didepan Gerry.
hei pak tua, kau dengar tidak..
Gerry menghela nafas "huh, kenapa anak bangsawan sepertimu selalu datang ketempat kecilku ini".. Noah tersenyum, dia berdiri dan melihat kearah relic relic antik.
haha, kau benar pak tua,, tapi disini aku bisa melihat harta yang tak ternilai harganya... apa kau tak berniat menjual satupun?
Gerry kelihatan semakin kesal "hei bocah, mau kau tawarkan berapapun aku tak akan pernah menjual relic suci itu, jadi jika tak ingin minum jangan ke tempat ini lagi!" Noah kembali duduk, dia tersenyum pada Gerry lalu memesan 1 minuman tanpa alkohol. yah karena Gerry sudah sering didatangi Noah, dia juga mulai mempersiapkan minuman tak ber-alkohol di bar miliknya.
***
Sementara itu di Kerajaan Forsky, acara jamuan sudah selesai, para tamupun sudah berada di penginapan vip milik Forsky. Elsdon Leon dan Vienna sedang berkumpul di ruang tengah, Elsdon kelihatan tak senang, dia duduk sambil memegang kepalanya.
Aku benar benar tak mengerti apa yang diinginkan Noah,, dia selalu saja membuatku kerepotan!..
Elsdon keliatan sangat marah pada Noah, tentu saja karena Noah yang tak hadir dalam acara yang dibuat untuknya. Vienna keliatan tidak peduli dengan keadaan, dia pergi meninggalkan ruangan. namun tidak dengan Leon, karena dia sangat memperdulikan keluarganya.
Tak usah khawatir ayah, saya akan pergi mencari Noah..
Elsdon menghela nafas.
Baiklah Leon, mungkin hanya kau yang peduli dengan reputasi keluarga,, temukan Noah,, bawalah beberapa pengawal untuk menjagamu.
Leon menundukkan kepalanya dan pergi menuju keluar. Elsdon menghela nafas dan berdiri lalu pergi meninggalkan ruangan, dia keliatan kesal.
Leon berjalan menuju pintu keluar istana, Vienna sudah menunggu disamping pintu. Dia mengikuti Leon.
hei Leon, biarkan aku ikut dong~
Untuk apa kau ikut? kau hanya ingin pergi keluar istana bukan.
Vienna tersenyum'
kamu peka sekali, aku ikut ya~
Leon menghela nafas sambil memejamkan matanya'
terserah kau saja deh, toh kalau aku nolak kau tetap ikut diam diam.
Vienna tersenyum, mereka berjalan menuju gerbang keluar istana dan memberitahu beberapa pengawal untuk mencari Noah. Mereka mulai mencari diseluruh area Forsky, mulai dari perkotaan hingga tempat kumuh, namun selama 1 jam mereka tak menemukan Noah. Leon mulai merasa kesal, dan secara tak sadar memukul dinding rumah. ada dua orang yang keluar, sebelah kanan memiliki tubuh besar tinggi dan memakai jubah hitam. sebelah kiri terlihat seperti kakek tua memakai tongkat pembantu jalan, karena kabut, Leon tak dapat melihat siapa mereka. dia mencoba mendekati kedua pria itu, namun Vienna memanggilnya dari arah belakang.
Leonn, cepat kemari!
tak biasanya Vienna bicara dengan suara keras, Leon bergegas lari menuju Vienna. saat sampai dia terkejut karena 2 pengawal sudah tewas, satu terkena luka bakar, dan terkena racun dari tebasan pedang.
apa yang terjadi Vienna? dan siapa yang melakukan ini?!
aku juga nggak tau Leon, saat sampai kesini, kondisi mereka sudah seperti ini..
cepat panggil seluruh pengawal, kita akan pulang ke istana untuk menyelidiki ini.
ta-tapi bagaimana dengan pencarian Noah?
Leon memejamkan matanya, lalu menghela nafas.
dia sudah cukup kuat, mungkin tak seharusnya kita mengkhawatirkan dia
Duarr' tiba tiba terdengar suara ledakan yang cukup kuat dari arah kiri, jaraknya sekitar 200 meter, Vienna dan Leon terkejut karena itu adalah area hutan yang seharusnya tak memiliki penduduk.
ap-apa itu? eh, hei Leon kau mau kemana?!
Leon bergegas lari menuju sumber suara, namun karena jarak yang lumayan jauh, dia akan memakan waktu lama.
cih, jika berlari begini, aku akan terlambat sampai disana, light steps!
Leon memancarkan cahaya dari matanya, aura tubuhnya mulai memadat dan dia mulai terbang ke arah ledakan itu, butuh waktu 3 detik, dia mendarat dengan kencang hingga membuat Shockwave. Dia mulai berlari kearah depan, tepat beberapa langkah dia terkejut karena tempat itu sudah berubah menjadi es. itu ulah Noah, ada 3 orang berjubah didepannya, mereka tak dapat bergerak karena kaki mereka terjebak dalam es. Leon mendekat untuk membantu namun kakinya malah ikut terjebak dalam es Noah, Noah tersenyum, dia menyadari keberadaan Leon.
hei singa karatan, cepat serang mereka dong, aku mulai lelah nih..
Leon memejamkan matanya dan mengambil nafas dalam. es yang mengikatnya mulai hancur karena tekanan aura milik Leon.
Light steps..
dalam 1 detik dia sudah menebas tiga orang secara horizontal dengan pedangnya. mereka semua terbelah menjadi dua.
huft, kau kuat juga ya singa karatan.
Noah terjatuh, dia muntah darah lalu pingsan di tempat. Leon bergegas menolongnya, dia baru menyadari kalau Noah terkena serangan pedang yang dilapisi racun.
sial, kenapa aku tak menyadari ini dari awal..
Terdengar suara langkah kaki, itu Vienna dan beberapa pengawal, mereka terkejut karena area sekitar sudah berubah menjadi es.
Apa yang kalian lihat? cepat bawa Noah! dia kena racun!
pengawal bergegas membawa Noah dan mayat tiga orang itu untuk dibawa kembali ke istana. Leon terlihat kecewa, dia tak dapat melindungi adiknya. Vienna menghela nafas dan menepuk pundak Leon.
hei singa karatan, tak usah merasa bersalah, lebih baik kita cepat kembali ke istana untuk memberi laporan pada ayah.
kau benar Vienna, yah setidaknya kali ini kau benar.
Leon berdiri, Vienna tersenyum lalu mereka berlari menuju istana. Matahari mulai muncul, tak disangka mereka sudah melewati malam yang begitu misterius sebelum mereka masuk akademi.
- -