3 Jam setelah Noah menjalani pengobatan, dia mulai membuka matanya, badannya terasa sangat sakit seperti terbakar. Dia membuang nafas dan meletakkan satu tangannya di wajah, Noah bersyukur dia masih hidup walau sudah terkena racun. Dia merasakan hawa keberadaan yang mendekati kamarnya, itu Leon dan Vienna. "kreek.." Pintu kamarnya terbuka, Noah kembali menutup matanya, dia pura-pura belum sadarkan diri. Leon dan Vienna mendekati tempat tidur Noah dan duduk disampingnya. keduanya tampak gelisah karena Noah yang masih belum sadarkan diri. "fyuhhh.." Vienna menghela nafas dan menyilangkan tangannya, dia melihat kearah Leon. Wajah Leon tampak sangat gelisah karena merasa bersalah, ia tak bisa melindungi adiknya sendiri. Dia mengepalkan kedua tangannya dengan kencang.
cih, andai saja aku datang lebih cepat, pasti ini tak akan terjadi!
Noah ingin tertawa mendengar kata-kata dari Leon, ia membuka sedikit satu matanya untuk melihat bagaimana ekspresi Leon tapi Vienna tak sengaja melihatnya, Noah panik, dia mengatakan sesuatu di dalam hati.
Ya ampun! habislah dirimu Noah..
Meminta Vienna hanya tersenyum ketika melihat Noah membuka satu matanya, sepertinya dia sedang merencanakan sesuatu. Vienna berdiri dari tempat tidur, dia menghadap Leon sambil menggenggam tangannya dengan kencang. Leon merasa kebingungan karena tak biasanya Vienna marah.
ada apa denganmu Vienna?!
Vienna menampar Leon dengan keras hingga Leon tersungkur dan jatuh.
Leon! kau sungguh sangat tak berguna! lihatlah, karena kau sangat lambat, saudaramu jadi terbaring tak berdaya!
Vienna membalikkan badannya,dia tersenyum lalu pargi meninggalkan Leon. braakk.. Vienna menutup pintu dengan sangat keras. namun dibalik itu, dia tertawa sepanjang ruangan. Sementara itu Leon yang masih berada di lantai karena jatuh saat ditampar oleh Vienna tak berani menaikan kepalanya, dia sangat merasa bersalah atas semua kejadian kemarin malam. Namun semua itu hanya bagian dari lelucon kedua saudaranya. Noah sangat menikmati pertunjukan itu, sampai tak sengaja
Hei Leon, kau benar-benar terlihat bodoh kali ini, ahahaha..
Leon merasa malu, dia sungguh tak menyadari sedang dibodohi oleh kedua adiknya, dia berdiri dan duduk disamping Noah, dia tak menganggap serius candaan kedua adiknya itu.
dasar! kalian ini memang suka melihatku kelihatan bodoh ya..
huhh.. Noah membuang nafas sambil berusaha duduk, Leon membantunya karena tau adiknya masih dalam tahap penyembuhan.
hufh..Untuk apa kau kemari?
hmm,,Noah, apa kau tau identitas orang yang menyerangmu semalam?
Noah menyilangkan tangannya lalu menggelengkan kepala. Tentu saja dia tak tau siapa yang menyerangnya, ketiga orang itu memakai jubah yang menutupi seluruh tubuh hingga kepala mereka, ditambah itu adalah malam hari yang membuat berkurangnya penglihatan Noah. Leon sedang memikirkan hal lain setelah mengetahui Noah tak mengetahui identitas tiga orang itu, dia mengingat 2 orang yang memiliki karakteristik yang mungkin saja adalah komplotan tiga orang penjahat yang menyerang Noah. Menyadari hal itu, Leon langsung bergegas untuk memberikan informasi kepada jendral kerajaan. sebelum itu dia menyarankan Noah agar beristirahat karena tubuhnya belum pulih sepenuhnya. Namun, Noah tak pernah menyia-nyiakan waktu luangnya untuk beristirahat, dia memejamkan matanya dan membuang semua isi pikiran nya, tak lama kemudian aura Noah mulai menyebar, seluruh ruang kamarnya menjadi sedingin es, tidak, bahkan jika orang biasa memasuki kamarnya, dia akan membeku secara instan. Sementara itu Vienna sedang berjalan menuju ruangan ayahnya untuk memberikan informasi bahwa Noah telah sadarkan diri, tepat didepan pintu ruangan kerja ayahnya, dia melihat ayahnya sedang membaca sekertas surat, dilihat dari segelnya, surat itu berasal dari Kekaisaran Vermont. Elsdon memejamkan matanya dan menaruh surat itu, ekspresi Elsdon terlihat tak senang setelah membaca surat itu. Itu adalah surat pemberitahuan Kematian Kaisar Vermont.
"tok tok tok.." Vienna mengetuk pintu tiga kali karena ayahnya tak menyadari kehadirannya, Vienna kebingungan karena ayahnya tak memperhatikan sekitarnya, tak biasanya Elsdon bersikap seperti itu. Vienna langsung masuk kedalam ruangan.
Ayah,, aku hanya ingin memberikan informasi bahwa Noah sudah sadar.
Vienna langsung pergi setelah memberitahu ayahnya soal keadan Noah. Namun Elsdon kelihatan tak terlalu peduli, dengan itu. Dia berdiri dari kursinya.
Tunggu Vienna! aku sudah tau mengenai Noah, aku juga merasakan energi miliknya, tapi aku tak dapat menjenguknya sekarang..
Elsdon menceritakan secara lengkap soal kematian Kaisar pada Vienna, dia berencana pergi ke Kekaisaran Vermont malam nanti. Dia juga memberi perintah pada Vienna untuk memberitahu Leon agar mengurus kedua saudaranya, dia juga menyampaikan pesan pada Noah agar tak membuat ulah dan merepotkan Leon lagi ketika di akademi.
Hmm,, jadi ayah ingin pergi ke kerajaan Vermont? baiklah, akan kusampaikan semuanya pada Leon dan Noah.
Vienna langsung pergi saat menerima perintah dari Elsdon, walaupun dia sering bersikap kekanak-kanakan, namun dia masih memiliki sikap yang serius jika mengenai masalah kerajaan. Elsdon lega karena memiliki anak yang hormat pada aturan kerajaan. Dia memberitahu Marchel untuk menyiapkan pasukan elite kerajaan Forsky karena mereka akan pergi ke Kekaisaran Vermont malam nanti.
... '10 Menit Kemudian
Vienna masih mencari Leon hingga seluruh ruangan istana, tapi dia masih belum menemukan Leon. Vienna mengingat kalau setelah dia meninggalkan kamar Noah, Leon masih berada disana, Vienna berpikir kalau Leon hingga saat ini masih berada di kamar Noah, dia segera bergegas lari menuju kamar Noah. Saat ini dia berada di lantai 1 istana, sedangkan kamar Noah berada di ujung ruangan lantai 3, butuh waktu sekitar 5 menit untuk sampai kesana dari posisi Vienna saat ini. Namun Vienna memikirkan cara lain, dia memejamkan matanya
FlameSword!..
Sebuah pedang muncul di tangannya, lalu Vienna mengayunkan pedangnya secara vertikal, ruang yang terkena tebasan pedangnya terbelah, dia membuat portal dengan membelah ruang. tu adalah skill yang baru-baru ini dia pelajari, dengan memfokuskan pikiran pada satu tujuan, lalu mengayunkan senjatanya secara Vertikal, maka ruang akan terbelah dan menjadi portal ketempat tujuan, Vienna masih memiliki keterbatasan pada skill ini, dia hanya bisa membuat tujuan pada jarak 5Km. Vienna masuk kedalam portal dan langsung sampai tepat didepan pintu kamar Noah. Dia merasakan hawa dingin yang tak biasa. "braakk!!.." dia langsung membuka pintu dan masuk kedalam karena khawatir pada Noah, tapi saat dia masuk, sepertinya dia yang berada dalam bahaya karena darahnya mulai membeku ketika masuk. Brukk.. dia terjatuh, kakinya tak dapat digerakkan karena membeku. Dalam waktu kurang dari satu detik, dia sudah dalam posisi yang hampir mati. Untungnya dia adalah pengguna elemen api, dia masih bisa menahan hawa dingin itu untuk beberapa menit.
No-noah,, henti-hentikan it-u kau bi-sa membunuhku!!
Noah membuka matanya, hawa sekitar mulai menjadi normal, dia turun dari tempat tidur untuk membantu Vienna, dia melihat kondisi tubuh Vienna, dan ketika melihat kakinya, Noah terkejut, tak disangka Aura dari Es nya sudah bertambah kuat, jika itu orang biasa mungkin akan langsung mati karena darahnya membeku. Noah duduk di samping Vienna yang masih dalam keadaan jatuh, dia tak bisa menggerakkan kakinya, dengan ekspresi tak senang Vienna menatap Noah.
Cih, dasar kakak biadab, kau hampir saja membunuh adikmu sendiri!..
Noah tak memperdulikan omongan Vienna, dia fokus mengamati kaki Vienna. Vienna merasa semakin kesal karena Noah tak memperhatikannya, Noah mulai teringat satu hal, dia pernah mempelajari tentang Skill Es yang menyerang jiwa, pembekuan Darah adalah tahap 1 dari Skill itu, Namun Noah melakukannya dengan tak sadar, dia juga tak tahu cara untuk menyembuhkan kaki Vienna. Noah menghembuskan nafas lalu tak sengaja tangannya menyentuh kaki Vienna. Vienna sudah tak merasakan rasa sakit dikakinya.
Huh? kau sudah menyembuhkan kaki-ku?
Noah terkejut karena dia tak melakukan apapun, dia hanya tak sengaja menyentuh kaki Vienna dengan tangannya. Noah mulai menyadari hal itu, lalu tersenyum sambil berdiri dan berjalan menuju keluar.
Terimakasih Jidat lebar, karenamu aku bisa mendapatkan sesuatu yang bagus..
Vienna merasa bingung, dia tak memahami apa maksud perkataan Noah. Dia berdiri, lalu teringat kalau belum menyampaikan pesan dari Elsdon, dia bergegas lari untuk menyusul Noah, seharusnya masih belum jauh dari kamarnya, tapi setelah Vienna keluar dari kamar Noah, dia tak melihat siapapun, hanya terasa hawa dingin yang lama kelamaan memudar.
Ap-apaan sih? dia itu hantu ya?
Vienna tak terlalu memikirkan hal itu setelah melihat berapa kuatnya aura yang dikeluarkan Noah, dia tak pernah melihat itu sebelumnya karena Noah selalu menekan Aura miliknya, Vienna pergi dan memutuskan untuk mencari Leon lebih dulu.
Noah telah berada diluar istana, dia menggunakan ShadowSteps untuk pergi dari istana, saat ini dia sudah berada didekat bartender milik Gerry. Gerry terlihat sedang sedikit sibuk karena rumahnya terkena dampak pertarungan antara Noah dan tiga orang berjubah waktu itu.
Yo Pak tua, bagaimana kabarmu?!
Gerry mengabaikan perkataan Noah, dia merasa kesal karena Bar sekaligus rumahnya miliknya 0 hancur karena terkena tekanan Aura Noah. Noah mendekati Gerry sambil memegang kapak yang terbuat dari Es miliknya dan mulai mmebatu memotong kayu bersama Gerry.
Apa yang kau lakukan? aku tak butuh bantuan dari pengacau sepertimu!
Noah tersenyum, dia mengabaikan perkataan Gerry dan tetap membantu. Gerry terkejut karena Noah memiliki sifat seperti itu, dia mengira kalau Noah hanyalah bangsawan yang ingin mengacaukan usaha miliknya, namun sepertinya dia salah menilai Noah. Gerry menghembuskan nafas.
Terserah kau sajalah, tapi aku tak akan memberimu upah apapun!
Noah hanya membalas itu dengan senyuman.
Sementara itu, Vienna masih mencari Leon, dia diberikan informasi oleh salah satu pelayan kalau Leon sedang bertemu dengan Jendral kerajaan, setelah mendapatkan informasi itu Vienna langsung bergegas untuk ketempat Jendral Hardt, dia adalah salah satu pasukan kuat yang dimiliki oleh kerajaan Forsky. Setelah 5 menit, dia sampai dirumah Jendral Hardt. "Braakk.. "dia langsung masuk kedalam rumah tanpa mengetuk pintu, Leon yang sedang menjelaskan ciri-ciri dan dua orang yang ia malam itu pada Hardt terkejut karena mendengar pintu depan dibuka dengan tidak sopan, mereka mendengar langkah kaki orang berlari dengan nafas yang terengah-engah, Leon dan Hardt waspada, mereka memegang pedang mereka.
Leon!
Leon dan Hardt terkejut karena orang itu ternyata Vienna, Leon menghampiri Vienna dan menanyakan keperluannya sampai lari tergesa-gesa seperti itu. Vienna menjelaskan semuanya pada Leon. Setelah mendengar penjelasan dari Vienna, Leon merasa kesal dengan informasi yang diberitahu Vienna, Hardt juga tertawa karena mendengar informasi itu.
Pangeran pertama, kau memang harus menjaga adik adikmu, hahaha...
Leon menghela nafas, dia menanyakan pada Vienna apakah ada informasi lain. Vienna menggelengkan kepalanya.
hufh~Baiklah, aku harus pulang, jendral mohon untuk segera menyelidiki kasus penyerangan ini..
Leon dan Vienna pergi dari rumah Jendral Hardt dan menuju Istana Forsky, jaraknya tak terlalu jauh, hanya sekitar 100 meter dari Istana. Kebetulan mereka melewati pasar, jadi mereka memutuskan untuk membeli buah-buahan dan mereka juga mengunjungi toko penjual senjata, mereka mendapatkan barang yang cukup bagus, mereka berdua membeli tiga pedang yang terbuat dari sisik ular Viper raksasa, itu setidaknya bisa memotong berlian. Mereka pulang saat sore hari, Leon merasa menyesal karena menuruti perkataan adiknya itu, dia sudah menghabiskan setidaknya 1,5 M gold, itu setara dengan gaji Jendral selama 1 tahun dan dia disuruh membawa semua barang yang telah mereka beli. Leon menghela nafas sambil menatap Rooftop Istana, terlihat Duke Elsdon yang sedang menatap ke langit. Leon tiba-tiba berlari meninggalkan Vienna.
Heh? hei tunggu Leon! ada apa sih?! ughh benar-benar deh..
Vienna lari menyusul Leon, tapi karena Leon lebih sering berlari dan olahraga, Vienna tak dapat mengikuti kecepatannya, tiba tiba bayangan hitam muncul didepan Vienna, lalu orang keluar dari bayangan, itu Noah, Vienna yang sedang kesal terkejut dan tak bisa mengendalikan kakinya.
"bruukk~!" Vienna menabrak Noah, dan mereka berdua terjatuh. Vienna merasa sangat kesal karena Noah muncul secara tiba-tiba tepat didepan pintu istana. Noah juga merasa kesal, dia yang sedang lelah karena telah membantu Gerry membangun rumah malah ditabrak oleh adiknya ketika pulang.
Duh, kau ini apa apaan sih?!
Namun Noah masih saja bersikap dingin, walau memang agak sedikit kesal, dia tetap mengabaikan Vienna, Dia berdiri lalu membersihkan pakaiannya dan masuk kedalam meninggalkan Vienna.
He-hei! setidaknya bantu aku bangun!..
Vienna menghembuskan nafas dan mencoba untuk sabar dan beradaptasi dengan sikap Noah yang menjadi semakin dingin padanya, dia berdiri dan menyusul Noah dari belakang sambil membersihkan pakaiannya. Vienna masih merasa kesal karena kejadian barusan, dia tak menanyakan apapun lagi pada Noah dan fokus membersihkan pakaiannya. Tapi tiba-tiba Noah berhenti berjalan ketika sampai di ruang tengah lantai dua, Vienna yang sedang fokus membersihkan pakaian tak menyadari hal itu dan menabrak Noah.
ughh~,, Apa lagi sih!?
Noah keliatan bingung, Vienna tak tahu apa yang dipikirkan Noah, dia terus terusan melihat pedang yang terbuat dari sisik Ular Viper Raksasa. Vienna yang menyadari hal itu langsung memberitahu Noah kalau itu adalah pedang yang dibeli khusus untuk mereka bertiga saat pergi ke Akademi Omega. Tapi sepertinya Noah bukan sedang memikirkan hal itu karena dia tak menjawab sepatah katapun. Lima menit berlalu, Noah hanya pindah posisi, dia duduk di sofa sambil mengamati pedang itu, Vienna kebingungan dengan situasi saat ini, dia sedari tadi hanya melihat Noah. Lalu Leon datang dari lantai tiga menghampiri mereka, dia duduk disebelah Vienna.
Apa yang sedang diamati Noah? keliatannya serius sekali..
Huhh, entahlah, aku juga tak mengerti dia sedang berbuat apa, dari tadi hanya melihat pedang itu..
Vienna menghembuskan nafas lalu memberitahu Leon. Mereka kembali menunggu Noah mengatakan sesuatu, mungkin ada informasi penting yang dia ketahui soal pedang itu. 10 Menit berlalu, akhirnya Noah meletakkan pedang itu kembali ke meja, dan menghadap ke Leon dan Vienna.
Leon, Vienna, darimana kalian mendapatkan pedang ini?..
Noah hanya menanyakan itu, Terkesan biasa namun sepertinya ini serius, karena ekspresi Noah yang keliatan tidak sedang bermain-main. Vienna menjawab dan menceritakan dari mana asalnya pedang itu pada Noah, lalu Noah hanya diam tak menjawab apapun, dia kembali berpikir, Leon menghela nafas dan memberitahu Noah, agar dia memberitahu jika mengetahui sesuatu yang bersangkutan dengan penyerangan tiga orang berjubah.
Huhhh,, Sebenarnya ini adalah pedang yang digunakan tiga orang itu saat melawanku, namun aku tak sengaja menghancurkannya..
Leon dan Vienna terkejut, itu adalah informasi yang berguna karena sekarang mereka tahu siapa yang bekerja sama dengan tiga orang berjubah itu.
Tapi kenapa kau menghancurkan pedang itu? seharusnya kau tidak sebodoh itu kan?..
Kamu tidak dengar ya jidat lebar? aku bilang tak sengaja,, itu karena mereka melemparkan senjata mereka secara bersamaan, itu membuat skill [ Auto Freeze ] ku aktif karena itu adalah Passive Skill milikku..
Vienna merasa kesal karena tak bisa menyalahkan Noah, dia memasang wajah cemberut. Namun berbeda dengan Leon, dia Terkejut karena Noah kelihatan sangat kuat di umurnya sekarang, tentu saja sebenarnya mereka bertiga adalah jenius, namun Noah berbeda, dia lebih dari jenius!. Apalagi dia memiliki skill yang akan aktif dengan sendirinya, itu setidaknya hanya bisa dilakukan oleh Penyihir tingkat 2. Namun, karena Leon tak pernah merasa iri pada Noah, dia sangat bangga karena memiliki adik yang dapat diandalkan.
Huh, baiklah, itu informasi yang sangat berguna Noah, sekarang mari kita makan malam, ayah akan pergi ke Vermont malam ini, jadi dia tak bisa memberi penghormatan pada keberangkatan kita besok..
Tunggu? ayah akan pergi ke Vermont? aku sama sekali tak tahu itu..
Tentu saja kau tak tahu bodoh! aku mencoba memberitahumu tapi malah keluyuran entah kemana..
Sudahlah, cepat mandi dan turun untuk makan..
Mereka menghormati perintah Leon karena dia adalah pewaris tahta kerajaan, mereka semua masuk ke ruangan masing masing dan membersihkan diri untuk datang ke makan malam bersama di lantai 1. Di kamarnya, Leon yang sedang berendam merasa senang karena Noah dan Vienna masih mematuhi aturan kerajaan, walaupun mereka sedikit kekanak-kanakan, namun mereka disiplin dan patuh pada aturan, tiba-tiba dia teringat pada ibunya yang sudah tiada, bagaimana ekspresinya jika melihat anak anaknya saat ini.
hufh, Apa yang kupikirkan sih..
Bulan begitu indah pada malam itu, namun tidak dengan suasana hati Elsdon, dia merasa gelisah karena kematian Kaisar Vermont yang dikabarkan tewas terkena Tusukan, namun juga terdapat racun. Dia mengingat salah satu dosa besar yang memiliki karakteristik yang sama persis dengan kejadian tersebut, yaitu Avarex [ Beast of Greed ]. Dia adalah keserakahan, karena itu Elsdon khawatir karena kematian Kaisar Vermont yang merupakan orang yang sangat serakah, dia gila akan segala hal, baik wanita, harta maupun kekuasaan. Jika dia terbunuh oleh Avarex, maka itu akan jadi sumber kekuatan yang sangat besar baginya.
Namun bagaimana caranya iblis itu menembus tembok dimensi? sepertinya aku terlalu berlebihan..
Elsdon masuk kedalam karena acara makan malam akan segera dimulai. 5 Menit setelahnya, acara makan malam dimulai, mereka sangat gembira karena jarang mengadakan perkumpulan seperti ini, seluruh pasukan penjaga dan pelayanan berkumpul untuk makan di satu ruangan, tidak itu bukan ruangan karena acara itu berada di luar Istana Forsky, tempat itu berada diatas awan jadi mereka bisa melihat pemandangan yang indah sambil menikmati hidangan. hingga pukul 12 malam, Elsdon sedang bersiap untuk pergi ke Vermont. Leon dan Vienna pergi untuk mengantar kepergian Elsdon dan beberapa pasukan elite Forsky hingga perbatasan, mereka akan pergi dari perbatasan menuju Vermont menggunakan Portal,Tidak seperti kedua saudaranya, Noah tak ingin membuang-buang waktu, dia segera pergi tidur karena besok pagi dia akan pergi ke Akademi.