Chereads / awal dari perubahan / Chapter 5 - Bagian 5 :Akhir kekacauan

Chapter 5 - Bagian 5 :Akhir kekacauan

Eka berusaha menghadapi wyvern yang datang ke kota, eka terlempar karena serangan wyvern, saat terlempar eka menabrak dinding bangunan, dia melesat hingga ke dalam bangunan dan jatuh di lantai, beberapa petarung yang mencoba melawan monster itu juga sudah tumbang dan sebagian hangus karena semburan api, di dalam bangunan eka bangkit dan dan langsung berlari keluar, setelah keluar dari bangunan eka menerjang ke arah wyvern, wyvern melihat eka yang mendekat langsung menyemburkan api, eka berusaha menerobos api semburan wyvern, setelah keluar dari api eka langsung melompat dan menyerang kepala wyvern dengan pedangnya, serangan eka mengenai rahang atas wyvern akan tetapi sisik keras monster itu hanya tergoles setelah menerima serangan eka, melihat serangannya hanya menggores sisik monster itu eka langsung mengangkat pedangnya dengan kedua tangan, sambil mendarat ke tanah eka menghantam tubuh besar wyvern dengan pedangnya, lagi lagi sisik keras wyvern hanya tergores saat menerima serangan eka, wyvern yang menerima sarangan tidak tinggal diam monster itu langsung menyemburkan api ke arah eka, sambil menyemburkan api monster itu mengangkat sayapnya dan terbang, eka berusaha menghindari semburan api wyvern, walau semburan itu tidak sampai mengenai eka, tapi kobaran api itu menyebar dengan cepat di jalanan, seketika jalanan menjadi lautan api karena semburan wyvern, eka yang belum sempat menyelamatkan diri kini terjebak dalam kobaran api, di dalam api yang panas eka berlari dengan cepat ke arah bangunan, sesampainya eka di dalam bangunan eka bersembunyi dari api semburan wyvern, bangunan yang eka gunakan untuk bersembunyi pun di tiap lubangnya juga di penuhi api, eka merasa tidak dapat menunggu semburan itu berhenti, dia langsung berlari menaiki tangga menuju ke atap bangunan, sesampainya di atap eka menemukan wyvern yang terbang tidak terlalu tinggi, eka langsung melompat ke arah wyvern yang sedang menyemburkan api, eka mengayunkan pedangnya dan menyerang leher wyvern, serangan eka hanya menggores sisik leher monster itu, melihat serangan pedangnya hanya dapat menggores sisik keras wyvern eka pun menjadi kesal, dengan kuat eka melesatkan pukulan ke tubuh wyvern saat monster itu terbang di udara, pukulan eka langsung membuat wyvern kehilangan keseimbangan saat terbang, eka berusaha meraih sayap wyvern sebelum dia jatuh dari ketinggian, saat eka berhasil meraih sayap wyvern dia langsung menaiki wyvern dan menjadikan monster itu sebagai pijakan saat jatuh, eka berusaha memegangi kaki depan wyvern agar monster itu tidak dapat mengepakkan sayapnya, wyvern yang kehilangan keseimbangan dan kesulitan untuk mengepakkan sayapnya langsung melesat jatuh ke tanah, sebelum monster itu menghantam tanah eka melompat dan melesatkan pukulan kuat ke kepala wyvern, monster itu jatuh ke tanah dan kepalanya menghatam tanah dengan kuat akibat pukulan eka, sebelum eka mengangkat kepalan tangannya dari kepala monster, tiba tiba wyvern membuka mulutnya dan menyemburkan api, eka kaget dan berusaha menjauh menghindari semburan, monster itu menyemburkan api sambil bangkit dari tanah, setelah monster itu bangkit semburan api langsung mengarah ke eka, melihat semburan yang mendekat eka malah berlari menerjang ke arah semburan, dalam api yang panas eka terus berlari ke arah wyvern, eka berusaha menyerang monster itu dengan pukulan kuatnya, akan tetapi setelah keluar dari semburan api eka malah terkena hantaman dari ekor wyvern, eka menahan hantaman ekor itu dengan pedangnya, eka terdorong ke belakang beberapa langkah, wyvern langsung mengarahkan semburannya ke arah eka, merasa api semburan itu semakin panas eka berusaha lari dan menghindar, eka merasa tiap kali monster itu menyemburkan api daya panas dari api itu meningkat, saat api mengenai tanah api menyebar dengan cepat, kini eka terjebak kembali dalam lautan api, dengan cepat eka berusaha keluar dari api dan memasuki bangunan, kini eka percaya pada firasatnya kalau api itu menjadi semakin panas setiap kali monster itu menyemburkannya, baju yang eka pakai hangus terbakar dan celana panjangnya kini hanya tersisa setengah, perban yang tadi membalut tubuh eka sebagian telah hangus, eka berusaha melepas semua perban di tubuhnya yang masih terbakar, terlihat beberapa bagian kulit eka melepuh karena api, di luar wyvern terus mengamuk dan menyemburkan api ke bangunan yang eka gunakan bersembunyi, eka duduk beristirahat menunggu wyvern berheti menyemburkan api, sambil menunggu eka melihat lihat pedangnya, dia merasa kalau pedangnya tidak dapat memotong sisik keras monster itu, eka pun menggunakan jarinya untuk merasakan bilah pedangnya, eka merasa kalau bilah pada pedangnya sedikit tumpul, eka mengambil sarung pedang yang ada di punggungnya, eka berfikir untuk tidak menggunakan pedangnya lagi, sebelum pedang di masukkan kembali ke dalam sarung, eka melihat ada besi di bagian sarung pedang, eka mulai memikirkan sesuatu, setelah berfikir eka langsung memanaskan pedangnya dengan semburan api wyvern, setelah pedangnya memanas eka langsung menggesek pedangnya dengan besi pada sarung pedang, eka terus menggesek pedangnya tanpa peduli dengan sekitarnya, kini bangunan yang eka gunakan untuk bersembunyi sudah di gerogoti api, api wyvern terlihat sangat aneh, api itu dapat membakar semua yang mengenainya, pada saat eka sedang mengasah pedangnya wyvern berhenti menyemburkan api, merasa lawannya telah hilang wyvern pun kembali terbang, monster itu membakar tiap bangunan yang masih belum terkena api, semua orang di kota telah pergi menjauh dari lokasi wyvern, hewan hewan yang merasakan bahaya dari wyvern kini berlarian mencari tempat untuk bersembunyi, para petarung yang melihat wyvern berkeliaran di udara langsung mengejar monster itu dan berusaha menyerangnya, para petarung yang mengejar wyvern langsung di sembur dengan api dan langsung terbakar, penduduk kota hanya dapat melihat kota yang mereka huni kini di penuhi dengan api, para petarung yang berdatangan menghentikan wyvern pun hanya dalam sekali semburan langsung terbakar, para penduduk kota menjadi putus asa, beberapa saat berlalu eka keluar dari bangunan yang terbakar dengan pedangnya, bilah pedang eka terlihat mengkilap, sekarang eka mencari di mana monster berbahaya yang tadi dia lawan tadi, eka melihat bangunan bangunan di sekitarnya telah terbakar, bangunan yang eka gunakan berlindung saat mengasah pedang juga tiba tiba roboh, eka melihat ke mana wyvern pergi dan berusaha mengejarnya.

dalam keputusasaan tiba tiba sebuah harapan kecil terlihat, eka berlari menuju wyvern yang sedang terbang membakar bangunan, melihat tingginya wyvern saat terbang membuat eka memasuki bangunan yang terbakar, di dalam bangunan eka terus berlari, dia menyerang dinding bangunan dengan pukulannya, kobaran api membuat bangunan menjadi rapuh, hanya dengan sekali pukul eka sudah bisa menghancurkan dinding yang menghalanginya, eka membuat lubang di setiap dinding dan melompat dari bangunan ke bangunan, eka menerobos setiap bangunan yang di penuhi api dan berusaha mengejar wyvern, saat posisi eka telah dekat dengan wyvern, eka langsung pergi ke atap bangunan, saat eka sudah berada di atap sebuah bangunan, api sudah memenuhi semua bagian atap, tak peduli dengan api yang ada di sekelilingnya eka dengan cepat berlari mengejar wyvern, monster itu terus bergerak di udara membakar semua bangunan yang ada, saat eka merasa posisinya sudah tepat dia langsung melompat dan menyerang wyvern dengan pedangnya, serangan eka berhasil mengenai tubuh wyvern dan membuat luka sayatan di tubuh monster itu, saat melompat eka berusaha meraih wyvern dengan lengan kirinya, lengan kiri eka meraih kaki belakang wyvern saat di udara, eka berusaha menaiki lagi monster itu, eka menggigit pedangnya dan berusaha naik ke punggung wyvern, setelah bersusah payah eka menaiki monster itu kini akhirnya eka berada di punggung wyvern, eka langsung menancapkan pedangnya ke punggung wyvern, monster itu merasakan kesakitan dan mulai hilang keseimbangan, wyvern mulai berhenti menyemburkan api dan meraung di udara, eka semakin kuat menancapkan pedangnya ke punggung wyvern, merasa kesakitan wyvern pun langsung jatuh ke tanah, sebelum wyvern jatuh ke tanah eka mencabut pedangnya dan melompat dari wyvern, di saat eka sudah mendarat terlebih dahulu dia melihat wyvern jatuh dan terguling di tanah, eka yang melihat kesempatan dengan cepat berusaha menyerang kembali monster itu dengan pedangnya, sebelum eka dapat mendekati monster itu tiba tiba ekor wyvern berayun dan menghempaskan semua yang kena ayunan, eka menghindari ekor wyvern dan langsung berlari ke arah kepala monster itu, sebelum eka bisa mendekati kepala wyvern monster itu sudah mengangkat kepalanya terlebih dahulu dan langsung menyemburkan api ke arah eka, eka berusaha menghindari api semburan dan langsung memasuki bangunan, wyvern yang melihat eka masuk kedalam bangunan terus menyemburkan api ke arah bangunan, tiba tiba saat wyvern menyemburkan api eka melompat dari salah satu bangunan, dia langsung mengayunkan pedangnya ke kepala wyvern, wyvern menghindari serangan yang mengarah ke kepalanya, setelah menghindar monster itu membuka mulunya dan akan mengeluarkan api yang akan membakar eka di depannya, eka melihat kalau dia akan di sembur dengan jarak yang sangat dekat, dengan cepat eka melesatkan tendangan dengan kaki kanannya, tendangan eka mengenai rahang bawah wyvern dan membuat mulut monster itu menutup, api semburan wyvern tertahan karena mulut monster itu menutup, saat eka jatuh dari ketinggian dia mengayunkan pedangnya ke leher wyvern, leher wyvern terkena sayatan pedang eka dan mengeluarkan darah, setelah berhasil menyerang wyvern eka berusaha menggunakan tubuh monster itu sebagai pijakan, eka berusaha mendarat dengan baik menggunakan tubuh wyvern, setelah itu eka kembali berlari, dia turun dari tubuh wyvern dam langsung memasuki sebuah bangunan, wyvern yang melihat eka kembali masuk kedalam bangunan kini mengangkat sayapnya dan kembali terbang di udara, baru beberapa langkah monster itu di udara eka melompat dari bangunan dan menyerang wyvern, eka mengayunkan pedangnya dengan lengan kanan dan mengincar kepala wyvern, monster iru menghindari serangan eka dengan mudah, akan tetapi walau bisa menghindar tetap saja, eka sudah memperkirakan kemana arah ayunanya agar dapat mengenai wyvern walau tidak tepat di kepala monster itu, ayunan eka kembali mengenai leher wyvern, sebuah sayatan kembali menembus sisik keras monster itu, setelah berhasil menyayat monster itu, dengan cepat eka melesatkan pukulan dengan lengan kirinya, pukulan eka membuat keseimbangan hewan itu terganggu dan sulit untuk terbang lebih tinggi lagi, eka kembali menggunakan tubuh wyvern sebagai pijakan lalau turun ke tanah, setelah eka mendarat di tanah dia dengan cepat kembali berlari memasuki bangunan, wyvern tidak tinggal diam monster itu berusaha membakar eka dengan semburan apinya, wyvern menyemburkan api dan mengarahkannya ke ek yang sedang berlari, sebelum semburan wyvern mengenai, eka sudah memasuki bangunan, dengan cepat eka menaiki tangga di lantai atas eka langsung berlari ke jendela lalu melompat dan kembali menyerang wyvern, eka dengan cepat menyerang wyvern dia berlari masuk ke dalam bangunan lalu melompat menyerang monster itu, sebuah pertarungan yang sengit pun terjadi di tengah kota, eka dengan gerakan cepatnya berusaha menyerang wyvern dan menggangu hewan itu untuk terbang, sedangkan wyvern terus menyemburkan api ke arah eka, lama kelamaan tubuh wyvern di penuhi dengan luka sayatan pedang eka, sedangkan eka setelah melakukan berkali kali gerakan yang cepat kini terjatuh di tanah karena kehabisan nafas, eka kelelahan setelah berlari lari dan kini nafasnya terengah engah, wyvern yang melihat eka sedang tak berdaya langsung menyemburkan api, eka berusaha kembali bangkit dan berlari di jalanan, wyvern yang ada di udara langsung turun dan mengejar eka dengan ikut berlari sambil menyemburkan api, eka melihat api yang terus mengejarnya di belakang, dia yang masih terengah engah berusaha melompat dan memasuki bangunan, wyvern terus berlari menerjang semua yang ada di jalanan, api yang di semburkan langsung memenuhi jalanan, eka berusaha bernafas dengan baik, eka memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum kembali menyerang wyvern, wyvern yang berlari langsung mengambil posisi dan terbang, setelah berhasil terbang monster itu mengambil ancang ancang yang sangat tinggi di udara, setalah sampai pada posisi tertinggi, tiba tiba hewan itu turun menukik dan langsung menyemburkan api ke semua atap bangunan, dengan kondisi masi terengah engah eka mengeluarkan rokoknya, saat percikan semburan dari wyvern jatuh eka menggunakannya untuk menyalakan rokok, setelah beberpa kali menghisap rokoknya mulai dapat bernafas dengan baik, walau pun sulit untuk dapat mengatur pernafasannya tapi eka sudah bisa kembali menyerang, eka keluar dari bangunan dan langsung berlari menuju bangunan yang atapnya belum terkena semburan wyvern, saat wyvern menukik dan menyemburkan api eka sudah menunggu kedatangan monster itu di atap sebuah bangunan, eka menggenggam pedangnya dengan kedua tangan, saat hewan itu telah dekat eka melompat sambil menyiapkan ayunan pedangnya, wyvern yang melihat eka melompat langsung mengarahkan semburannya pada eka, semburan panas wyvern membuat eka kesulitan melihat, walau tidak dapat melihat eka tetap mengayunkan pedangnya, mulut wyvern tertebas dan api yang di semburkan keluar kemana mana, wyvern langsung menghentikan semburan apinya, kulit eka banyak yang melepuh setelah menerima semburan wyvern, sebelum bisa mendarat eka tertabrak sayap wyvern, eka berusaha mepertahankan posisinya pada sayap wyvern, eka mengangkat pedangnya lalu merobek sayap monster itu di udara, setelah berhasil merobek sayap wyvern, monster itu pun langsung jatuh dan eka pun melompat, eka jatuh dan terguling di atap bangunan yang belum terbakar, tubuh eka tertahan puing puing sebelum terguling jatuh dari atap, pedang eka ikut jatuh bersama wyvern ke tanah, wyvern pun terguling di tanah dan menghantam bangunan, eka tergeletak di atap melihat wyvern yang ada di bawahnya, eka kembali bangkit sambil berkata,

eka "monster sialan, pertarungan ini sangat panjang, pantas tadi airin terburu buru lari saat berada di sarangnya"

eka langsung bangkit dan mengambil sarung pedang di punggungnya, eka melompat turun dari atap bangunan, eka menancapkan sarung pedangnya ke dinding bangunan untuk mengurangi kecepatan jatuhnya, sebelum eka mendarat di tanah tiba tiba eka menggunakan dinding sebagai pijakannya melompat, eka mendarat ke tanah dengan baik, di saat yang sama wyvern pun bangkit setelah menghantam bangunan, monster itu berusaha kembali terbang akan tetapi tidak bisa, salah satu sayapnya robek karena serangan eka tadi, eka melihat pedangnya jatuh menancap di tanah dekat dengan wyvern, eka berlari mencoba mengambil pedangnya, wyvern tidak tinggal diam monster itupun mendekati eka sambil menyemburkan api, eka melihat semburan wyvern yang mendekat padanya, dia berfikir apabila pedang itu ia dapatkan maka tubuhnya akan hangus terkena api semburan, eka berbalik dan menghindari semburan api, eka langsung berlari masuk ke dalam bangunan, melihat eka yang berbalik wyvern langsung mengarahkan semburannya pada eka, saat eka sudah memasuki bangunan wyvern membelokkan semburannya ke arah bangunan bangunan lainnya, walau semburan wyvern telah terhenti tapi mulut monster itu masih mengeluarkan api kecil, sepertinya tebasan eka pada mulut wyvern membuat hewan itu kesulitan mengendalikan apinya, merasa eka ada di dalam bangunan wyvern langsung mengangkat kaki depannya dan langsung menghancurkan semua yang ada di lantai bawah, setelah semua yang di bawah telah hancur, wyvern menyemburkan api dan membakar semua yang ada di lantai bawah, semua yang terkena semburan wyvern pun terbakar, lama kelamaan dinding itu menjadi rapuh karena api dan bangunan pun roboh, eka menikmati rokoknya sambil melihat wyvern menghancurkan bangunan, setelah bangunan hancur tiba tiba sebuah batu eka lempar ke arah wyvern, lemparan itu membuat wyvern melihat eka, eka berkata pada wyvern,

eka "hei hewan sialan, kau sudah membakar rokokku, aku rugi besar karenamu, kau harus membayar apa yang telah kau lakukan"

wyvern menyerang eka dengan kaki depannya, serangan wyvern dapat eka hindari dengan mudah, melihat serangannya tidak dapat mengenai eka monster itupun berputar dan menghantamkan ekornya pada eka, eka melompat menghindari ekor wyvern, setelah menyerang dengan kaki dan ekornya wyvern menyemburkan api ke arah eka, eka berlari menerjang ke arah wyvern dan melewati api semburan, wyvern terus mengarahkan semburannya kepada eka, eka pun melesat kebawah wyvern dan berlari kearah pedangnya, wyvern menghentikan semburan saat eka berada di bawah tubuhnya, dan saat wyvern melihat eka keluar dari bawah tubuhnya monster itu langsung menyemburkan dengan lebih kuat, setiap kali hewan itu menyemburkan apinya, api semburan menjadi semakin melebar, sepertinya luka di mulut hewan itu semakin parah setiap kali menyemburkan api, kini eka sudah berada dekat dengan pedangnya, wyvern berlari mengejar eka sambil menyemburkan api, hewan itu berusaha membakar eka sebelum dia mendapatkan senjatanya, gerakan eka yang cepat membuat api wyvern sulit mengenainya, setelah eka mendapat pedangnya eka langsung bersembunyi ke dalam bangunan, wyvern terus menyemburkan api ke arah bangunan tempat eka bersembunyi, lama kelamaan api menyebar ke dalam bangunan, sebelum tubuhnya hangus karena kobaran api eka berusaha pergi ke lantai atas, di lantai atas eka menebas dinding dengan pedangnya, setelah dinding tertebas tidak terjadi apa apa pada dinding, eka langsung memukul dinding dengan lengan kirinya, dinding hancur dan puing puingnya hancur dengan potongan yang rapi, dari lubang di dinding itu eka melompat ke bangunan lain, eka melakukan hal yang sama saat melompat untuk melubangi dinding, hanya saja jarak tebasan eka lebih jauh dan pedangnya pun tidak sampai mengenai dinding, tapi saat eka melesatkan pukulan pada dinding, dinding pun hancur dengan potongan rapi juga, wyvern yang melihat eka melompat ke bangunan lain langsung mengarahkan semburan ke bangunan tempat eka berada, semburan api dengan cepat merembet membakar bangunan, eka berlari dengan cepat sambil melubangi dinding dan melompat ke bangunan lain, melihat eka yang terus berpindah tempat wyvern pun berlari mengejar sambil menyemburkan api, semakin lama wyvern mengejar dengan semakin cepat, eka yang berlari di dalam bangunan melihat kalau monster itu bergerak dengan cepat ke arahnya, tiba tiba saat eka berada di salah satu bangunan dia berhenti berlari dan membuang putung rokoknya, di saat wyvern sudah mendekati eka, eka pun melompat ke arah wyvern yang sedang menyemburkan api, langkah kaki wyvern yang cepat membuat hewan itu tidak dapat berhenti, eka melompat dengan tinggi melewati semburan api tanpa mengenai api sedikit pun, setelah eka melewati semburan api kini tibalah waktunya untuk mengahiri wyvern, eka langsung menebas kepala wyvern dari belakang, setelah menebas monster itu eka jatuh dan terguling di tanah, api semburan berhenti keluar dari mulut wyvern, tiba tiba kepala wyvern terpenggal dan jatuh ke tanah, seketika tubuh wyvern roboh dan tidak bergerak lagi, eka bangkit dari tanah dan berjalan mendekati wyvern, melihat kepala monster yang telah terpenggal membuat eka merasa lega, diapun langsung berjalan pergi sambil menyarungkan pedangnya, eka mengeluarkan kotak besi di sakunya lalu menyalakan rokok sambil berkata,

eka "hewan yang merepotkan, untung rokok yang ada di dalam kotak ini tidak ikut terbakar, sepertinya satu masalah telah terselesaikan, hanya tinggal mengurus masalah yang tersisa"

kini eka berjalan pergi menuju pabrik, walau wyvern telah tumbang tapi kota masih penuh dengan api, banyak bangunan yang hangus dan roboh karena wyvern, jika tidak segera di tangani mungkin kota akan rata karena api, eka sudah tidak peduli dengan api yang membakar kota, dia hanya berharap setelah pertarungan panjang yang terjadi semoga tidak adalagi masalah yang harus dia hadapi hingga sampai di pabrik, akan tetapi apa yang eka pikirkan berbanding terbalik, tiba tiba berseker berdiri di hadapan eka, berseker terlihat di penuhi dengan darah, ternyata dia telah membunuh banyak hewan buas yang ada di kota, dengan tatapan senang berseker berkata,

berseker "selama aku membereskan hewan hewan ini ternyata monster berbahaya itu telah kau habisi, sekarang aku tau kalau kau itu orang yang kuat jadi hadapi aku sekarang dan jangan lari lagi seperti pengecut"

eka "ooh sial, padahal aku ingin segera pergi dari tempat ini, apa boleh buat, aku sudah menghadapi banyak masalah dan pertarungan hari ini, menambah satu lagi tidak akan membuatku mati"

berseker "hehehe, akhirnya aku mendapat lawan yang pantas untuk ku hadapi"

eka "huuff, semoga ini cepat berakhir"

berseker langsung menyerang eka, dengan pedang besarnya berseker hantamkannya pada eka, eka menghindari hantaman dengan melompat ke samping, saat pedang besar berseker menghantam tanah eka langsung melesatkan pukulan ke perut berseker, pukulan eka mengenai tepat di perut berseker, berseker tidak bergeming sedikitpun dengan pukulan yang dia terima, dan eka merasa dia seperti memukul sebuah besi, berseker mengangkat pedangnya yang menghantam tanah dan langsung mengayunkannya ke arah eka, eka menunduk menghindari ayunan berseker, setelah pedang besar melewati eka tiba tiba berseker melesatkan tendangan, eka mencoba menjauh dari tendangan berseker, tetapi dia sudah terlambat, sebelum eka terkena tendangan dia menggunakan tangannya untuk menahan tendangan berseker, eka langsung kembali bangkit, melihat eka yang telah bangkit berseker pun mengangkat pedang besarnya, dia langsung menerjang menyerang eka sambil berkata,

berseker "pukulanmu tidak terasa sama sekali, jika tenagamu sudah habis gunakan saja pedangmu untuk menebasku"

mendengar perkataan berseker eka pun langsung bersiap, tanpa berseker sadari gerakan eka tiba tiba menjadi lebih cepat, eka pun langsung melesat ke arah berseker, berseker yang kaget langsung mengayunkan pedangnya, eka yang berada dekat dengan berseker langsung melompat menghindari ayunan berseker, eka melompat sambil melesatkan tendangan dengan kedua kakinya ke wajah berseker, berseker yang terkena tendangan eka langsung terdorong beberapa langkah kebelakang, eka mendarat di tanah dengan kedua tangannya dan langsung kembali berdiri, sambil menghisap rokoknya eka berkata,

eka "huuff sebaiknya jaga wajahmu, seranganku hanya akan mengincar satu titik hingga kau tidak dapat bertarung lagi"

mendengar perkataan eka membuat berseker semakin bersemangat untuk bertarung, urat di tubuh berseker kini mulai terlihat menghitam, kini berseker mengangkat pedang besarnya hanya dengan lengan kanannya, berseker langsung melompat ke arah eka sambil mengayunkan pedangnya, eka melompat menghindari serangan berseker, disaat eka menghindar serangan, berseker dengan cepat kembali mengayunkan pedangnya, eka merasa kalau ayunan kali ini akan mengenainya, dengan cepat eka melesatkan tendangan ke arah pedang berseker, tendangan eka membuat ayunan pedang berseker sedikit naik ke atas, dan ayunan itupun tidak sampai mengenai eka, hanya beberapa inci lagi eka sudah terkena ayunan pedang berseker, setelah ayunan berseker melewati eka tiba tiba berseker melesatkan pukulan dengan lengan kirinya, eka hanya dapat menahan pukulan itu dengan kedua tangannya, eka terdorong dan terguling di tanah setelah menerima pukulan berseker, eka kembali berdiri sambil berkata,

eka "julukan petarung terkuat itu sepertinya bukan abal abal rupanya"

setelah mengatakannya eka tersenyum lalu berlari ke arah berseker sambil melesatkan pukulannya.

di sisi lain para penduduk kota melihat kalau wyvern sudah berhenti mengamuk, para penduduk tidak mengetahui kalau monster yang membakar kota telah binasa, setelah menghabisi hewan hewan buas penduduk kota mulai memberanikan diri pergi kembali menuju wyvern, penduduk berfikir untuk memusnahkan monster itu saat kelelahan setelah membakar kota, mereka yang telah membulatkan tekad kini langsung berjalan menuju ke tempat wyvern.

insting para hewan buas merasakan kalau bahaya telah menghilang, hewan hewan yang tadinya bersembunyi kini mulai keluar mencari mangsa, jumlah hewan yang memasuki kota telah berkurang sangat banyak, sebagian berlari memasuki hutan karena kedatangan wyvern, sebagian di habisi oleh penduduk dan sebagian di hajar oleh para petarung, kini sisa sisa hewan hewan di kota mulai kembali berkeliaran.

para petarung yang ada di kota kini sudah berkurang sangat banyak, sebagian di tumbangkan wyvern dan sebagian lagi tumbang karena efek samping dari obat yang telah mereka gunakan, walau jumlahnya sedikit tapi mereka mulai kehilangan kesadaran dan hanya mencari pertarungan untuk mengahiri hidup mereka, sisa sisa petarung berjalan menuju ke tempat petarungan eka dengan berseker, mereka merasa di sana akan ada sesuatu yang akan memuaskan hasrat bertarung mereka.

kembali ke pertarungan eka dengan berseker, kedua orang itu masih bertarung di tengah bangunan kota yang terbakar, mereka tidak merasa kalau sisa sisa bahaya sedang mendekati mereka, tubuh berseker yang di penuhi darah segar dari hewan hewan yang telah dia bantai mengundang para hewan buas berdatangan ke tempat pertarungan, sebelum hewan hewan datang petarungan sengit masih berlangsung, eka menerjang ke arah berseker, melihat eka mendekat berseker langsung mengayunkan pedang besarnya, saat berseker mengayunkan pedangnya, eka menunduk menghindari ayunan berseker, setelah ayunan pedang melewati eka, sebuah pukulan langsung eka lesatkan dengan lengan kirinya ke wajah berseker, pukulan eka yang mengenai wajah berseker tidak membuat berseker bergeming sedikit pun, berseker langsung melesatkan pukulan dengan lengan kirinya, eka menghindar ke samping sambil melesatkan pukulan dengan lengan kanannya, pukulan eka mengenai tepat di pipi kiri berseker, dan pukulan itu membuat berseker sedikit terdorong, berseker langsung menggenggam pedangnya dengan kedua tangan dan langsung menghantam eka dengan pedangnya, eka melompat menghindari hantaman pedang berseker, hantaman kuat berseker membuat pedangnya menancap di ke tanah, sebelum berseker mengangkat pedangnya eka langsung melesatkan pukulan pada wajah berseker, berseker kembali terdorong dan hampir roboh karena pukulan eka, akan tetapi genggaman kuat pada pedang besarnya membuatnya tertahan sebelum roboh, berseker berusah mengangkat pedangnya dengan kedua tangan tapi eka menginjak pedang dengan kedua kakinya, pedang berseker semakin dalam menancap ke tanah dan pukulan eka kembali di lesatkan dengan bertubi tubi ke wajah berseker, berseker yang terus menerima serangan dari eka kini mulai kesal, tiba tiba otot di tubuh berseker membesar, berseker yang tampak kesal kini melepas genggaman pada pedang dan langsung memukul eka, eka menahan pukulan berseker dengan kedua tangannya, tapi pukulan kuat berseker membuat eka terpental hingga menabrak dinding bangunan yang terbakar, eka terbaring setelah menahan serangan kuat berseker, saat eka bangkit tiba tiba hewan hewan buas berdatangan ke lokasi pertarungan, melihat berseker yang di penuhi darah segar membuat nafsu hewan meluap, berseker segera mengangkat pedang besarnya yang menancap kedalam tanah, di saat para hewan buas menyerang berseker, tiba tiba hanya dengan sekali ayunan saja membuat hewan buas terbelah, eka langsung keluar dari bangunan yang terbakar dan menerjang ke arah berseker, selagi berseker sibuk dengan hewan hewan yang menyerangnya eka melompat dan menendang berseker, berseker yang merasa eka telah mendekat langsung berbalik, saat berseker berbalik sebuah tendangan pun langsung mendarat di wajah berseker, berseker tidak bergeming setelah menerima tendangan eka, berseker langsung meraih kaki eka dengan lengan kirinya, berseker mengayunkan eka ke arah hewan buas yang menyerangnya, beberapa hewan buas menghantam eka, setelah mengayunkan eka berseker pun melemparnya ke arah hewan buas lain yang mencoba mendekat, sebelum eka menghantam hewan buas dia berputar di udara, eka melesatkan tendangan kuat dengan kaki kirinya, hewan buas hewan buas yang terkena tendangan eka terpental, dan eka mendarat di tanah dengan kaki kanannya, walau dapat mendarat dengan baik tapi eka masih terdorong karena lemparan kuat berseker, setelah dorongan terhenti eka langsung berlari, beberapa hewan buas yang melihat eka langsung menyerangnya, dengan pukulannya eka langsung menumbangkan hewan hewan buas yang mencoba menyerangnya, berseker melihat eka mendekat langsung mengayunkan pedangnya, eka menghindari ayunan dan memukul berseker, di saat berseker dan eka akan saling menyerang, tiba tiba hewan hewan buas mengepung mereka, eka menghindari serangan lalu menjauhi berseker, dia lalu melihat sekelilingnya sudah banyak hewan buas, eka berkata pada berseker,

eka "sepertinya para pengganggu mulai berdatangan"

berseker "hewan hewan ini tidak terlalu mengganggu bagiku"

tiba tiba para petarung tiba di lokasi pertarungan, mereka mengikuti jejak dari hewan hewan buas, para petarung langsung menyerang hewan hewan buas yang mengepung eka dan berseker, eka yang melihat kedatangan petarung berkata,

eka "ooh sial, pertarungan ini akan penuh dengan gangguan"

sebagian petarung yang telah menumbangkan hewan buas melihat ke arah eka, para petarung pun langsung berlari berusaha menyerang eka, berseker yang berada dekat dengan eka langsung mengayunkan pedangnya, dengan cepat eka menjauh menghindari serangan berseker dan para petarung, para petarung yang mencoba menyerang eka langsung terkena yunan berseker dan terlempar, beberapa petarung yang berdatangan langsung berlari ke arah eka, para petarung menyerang eka dengan pukulan, di saat eka menghindari serangan para petarung tiba tiba berseker kembali mengayunkan pedangnya ke arah eka, eka merunduk menghindari ayunan kuat berseker, para petarung yang menyerang eka terlempar karena ayunan berseker, mereka terlihat terluka parah karena serangan berseker, eka dengan cepat kembali menyerang berseker, dia melesatkan pukulan ke wajah berseker sambil berkata,

eka "mereka teman temanmu, kenapa kau menyerang mereka"

pukulan eka mengenai tepat di wajah berseker, berseker langsung memukul eka dengan lengan kirinya, eka menghindari pukulan dengan melompat kebelakang, setelah pukulannya di hindari berseker berkata,

berseker "tidak ada teman di antara para petarung, bagiku semua orang adalah musuh"

eka membuang putung rokok lalu berkata,

eka "huuff aku tidak tau apakah kata katamu itu karena efek samping dari obat yang kau gunakan atau tidak, (suara eka menjadi berat) tapi hasrat bertarungmu itu membuatku muak sialan"

berseker langsung berlari dan menyerang eka dengan tebasan pedangnya, eka menghindar dengan melompat kesamping, melihat serangannya di hindari berseker langsung memukul eka dengan lengan kirinya sebelum eka melesatkan pukulan, eka menangkap pukulan berseker dengan kedua lengannya, eka menarik lengan kiri berseker hingga membuat berseker sedikit meringkuk kedepan, eka yang merasa mendapat posisi yang tepat langsung melesatkan pukulan ke wajah berseker, berseker merasa kalau serangan eka sebelumnya tidak dapat membuatnya bergeming sama sekali, dia pun berfikir kalau pukulan yang akan dia terima kali ini pasti sama seperti sebelumnya, akan tetapi apa yang berseker pikirkan salah, pukulan eka yang sekarang menjadi lebih kuat dari sebelumnya, berseker yang terkena pukulan terdorong hingga hampir membuatnya roboh ke tanah, saat berseker terdorong eka menarik lengan kiri berseker, setelah berseker kembali sebuah tendangan melesat ke wajah berseker, tendangan itu langsung merobohkan berseker ke tanah, petarung yang melihat berseker roboh langsung berlari mendekati eka, setelah dekat dengan eka para petarung itu melesatkan pukulan ke eka, eka menghindari pukulan dan langsung meraih wajah petarung dengan tangannya, dengan kuat eka langsung membanting petarung dan menghantamkan kepala mereka ke tanah, berseker bangkit dan melihat eka yang membanting petarung, hidung berseker mengeluarkan darah setelah menerima beberapa serangan eka, berseker mengusap darah dari hidungnya, dan dia terlihat senang setelah sekian lama baru kali ini ada orang yang bisa membuatnya berdarah seperti ini, eka berbalik melihat berseker yang sudah berdiri, berseker mengangkat pedangnya dengan kedua tangan dan menghantamkannya pada eka, eka melihat berseker yang akan menyerangnya, merasa belum siap eka pun meraih pedang yang ada di punggungnya, tiba tiba seekor serigala besar menggigit berseker yang akan menyerang eka, berseker langsung mengayunkan pedangnya dan menyerang serigala, eka tidak jadi menggunakan pedangnya dan menjauh dari berseker, berseker tampak marah dan berkata,

berseker "gara gara hewan sialan itu, padahal kau sudah hampir menggunakan pedangmu"

eka "sedikit keberuntungan untuk ku mungkin"

beberapa petarung kembali mendekati eka dan menyerangnya, berseker ikut mendekat sambil bersiap mengayunkan pedangnya, beberapa langkah berseker mendekat tiba tiba hewan hewan buas melompat ke arahnya, terkaman hewan buas pun menghentikan berseker, eka melihat berseker sedang mengurusi hewan, dia pun tidak menyia-yiakan kesempatan ini, eka langsung menumbangkan petarung yang mendekatinya, beberapa petarung yang eka tumbangkan langsung tidak bergerak, sepertinya efek samping obat sudah mencapai puncaknya, sebagian petarung yang bertarung melawan hewan buas juga sudah mulai roboh satu persatu, kini hanya tersisa sedikit petarung dan beberapa hewan saja di lokasi pertarungan.

setelah selesai mengurusi hewan hewan yang mengganggunya berseker kembali mendekati eka sambil mempersiapkan serangannya, melihat berseker mendekat eka pun berkata,

eka "kau tadi menginginkan aku menggunakan pedangku bukan, baiklah akan aku turuti permintaanmu"

eka mengambil pedangnya yang masih tersarung, berseker langsung menebas eka, dengan pedangnya eka menahan tebasan berseker, perlahan eka membelokkan arah pedang berseker dengan memiringkan pedangnya, setelah pedang berseker berbelok menghantam tanah eka memukul wajah berseker dengan lengan kirinya, setelah memukul eka berputar lalu melesatkan pedangnya yang masih tersarung ke wajah berseker, serangan eka sepertinya tidak berefek sama sekali pada berseker, setelah menerima serangan berseker langsung mengayunkan pedangnya, eka menancapkan pedangnya ke tanah dan menahan ayunan berseker, berseker dengan kuat terus mengayunkan pedangnya dan membuat eka terdorong saat menahan ayunan kuatnya, eka pun terdorong beberapa langkah saat menahan ayunan berseker, setelah berhasil mendorong eka berseker langsung mengangkat pedangnya lalu menghantamkannya dengan kuat ke arah eka, eka berkata saat berseker menyerang,

eka "pertarungan isi sudah tidak menarik bagiku, sebaiknya segera ku selesaikan saja"

eka menggenggam sarung pedang dengan lengan kananya, saat pedang berseker akan menghantamnya eka langsung mengeluarkan pedangnya menggunakan lengan kiri, bilah mengkilap pedang eka langsung berhantaman dengan pedang berseker, saat kedua pedang itu beradu pedang eka langsung memotong pedang besar berseker, setelah pedang besar berseker terpotong eka menghindar dari bagian pedang berseker yang masi tersisa, sambil menghindar eka melepaskan sarung pedang yang dia genggam, eka melompat dan memukul dagu berseker dengan lengan kanannya, pukulan eka membuat wajah berseker menghadap ke atas dan dia kehilangan keseimbangan, sebelum berseker bergerak eka kembali melompat dan melesatkan menghantamkan kakinya ke wajah berseker, berseker yang kehilangan keseimbangan langsung jatuh dan kepalanya menghantam tanah dengan kuat, seketika tendangan eka membuat berseker kehilangan kesadaran, melihat berseker yang telah roboh dan tidak bergerak lagi eka pun mengambil sarung pedang yang dia jatuhkan tadi, eka menyarungkan kembali pedangnya setelah melihat berseker yang tak berdaya, eka merasa pertarungan ini telah usai setelah berseker tumbang, akan tetapi eka lupa dengan para petarung dan hewan buas yang bertarung di sekitarnya, beberapa petarung yang melawan hewan buas melihat eka berjalan pergi, seketika mereka langsung menumbangkan hewan buas yang mereka lawan, dan langsung berlari menyerang eka, eka melihat para petarung berlari ke arahnya, saat para petarung mendekati eka tiba tiba mereka roboh dengan sendirinya, para petarung yang tersisa kini telah tumbang akibat efek samping obat, sudah tidak ada lagi petarung di kota yang bisa bertarung, kini hanya tersisa beberapa hewan buas yang akan menyerang eka, akan tetapi tiba tiba hewan buas itu berlari menjauh seperti melihat sesuatu yang menakutkan,

eka "sepertinya hewan hewan itu tau kalau mereka tidak akan bisa menghabisiku"

eka tidak menyadari seseorang berbadan besar berdiri di belakangnya, sebuah pukulan dilesatkan ke arah eka, eka yang merasakan sebuah bahaya langsung melompat menjauh, setelah melompat eka melihat sebuah pukulan kuat yang menghantam tanah, orang berbadan besar yang menyerang eka ternyata adalah berseker, sepertinya efek samping obat membuat tubuh berseker membesar, tubuh berseker terlihat seperti pereman yang dia hadapi saat memasuki kota tadi, eka tidak mengira kalau orang yang dia lawan akan kembali bangkit dan menjadi seperti ini, dia mengira kalau semua telah usai setelah berseker kalah, akan tetapi pertarungan yang sebenarnya baru akan dimulai.

berseker dengan ganasnya menyerang eka, eka menghindari setiap serangan berseker, sembari menghindar eka bertanya pada berserker,

eka "berapa lama lagi kau akan hidup ?"

berseker yang telah kehilangan akal sama sekali tidak menanggapi eka dan terus menyerang,

eka "kekutan dari obat itu telah membuatmu seperti ini, kau sudah tidak peduli dengan nyawamu dan hanya menginginkan pertarungan, baiklah akan ku tunjukkan bagaimana pertarungan yang sesungguhnya padamu"

setelah mengatakannya eka langsung menghirup nafas sangat dalam,

eka "charge"

saat eka sedang bersiap sebuah pukulan kuat dari berseker melesat, pukulan kuat itu menghantam tanah dan eka sudah menghindar sebelum mengenai dirinya, kini eka sudah berada di belakang berseker, eka melompat dan menendang kepala berseker, tendangan eka membuat berseker hampir roboh, sebelum roboh berseker menoleh kebelakang dan melihat eka yang sedang menendangnya, dengan cepat berseker menahan dirinya yang akan roboh lalu melesatkan pukulan ke arah eka, eka menahan pukulan berseker dengan kedua tangannya tapi eka terdorong dan jatuh terguling di tanah, berseker langsung berlari ke arah eka sambil melesatkan pukulannya, dengan cepat eka kembali bangkit dan bersiap dengan pukulan berseker, saat pukulan berseker di lesatkan, eka menghindar dan pukulan itu menghantam tanah, eka menggunakan tangan berseker yang berada di tanah sebagai pijakan untuk melompat dan melesatkan pukulan ke wajah berseker, pukulan eka kembali membuat berseker kehilangan keseimbangan, eka merasa tubuh berseker menjadi lebih kuat daripada pereman yang dia hadapi sebelumnya,

eka "pukulan seperti ini tidak akan mungkin bisa menumbangkanmu"

saat berseker kehilangan keseimbangan dia langsung membalas serangan eka, berseker menghempaskan eka dengan lengan kirinya, eka menahan hempasan dengan kedua tangannya akan tetapi dia terlempar hingga menabrak dinding bangunan yang terbakar, eka terjatuh di dalam bangunan dan mulutnya mengeluarkan darah setelah terlempar, eka kembali bangkit dan berlari keluar dari dalam bangunan, berseker yang melihat eka mendekat langsung memukul eka dengan lengan kananya, sebelum pukulan berseker mengenai eka, eka melesatkan pukulannya ke arah lengan berseker, pukulan berseker langsung berbelok karena pukulan eka, eka berfikir untuk merobohkan berseker terlebih dahulu dan mengakhirinya, eka bergerak ke samping berseker dan menendang kakinya, tendangan eka membuat berseker setengah terduduk, dengan cepat eka melesatkan pukulan kuat ke wajah berseker, sebelum pukulan eka mengenai berseker lengan berseker menghantam eka, eka pun tidak melanjutkan memukul wajah berseker dia langsung menahan hantaman dengan tanganya, eka terdorong beberapa langkah kebelakang berseker, berseker kembali berdiri dan berlari ke arah eka, melihat berseker yang mendekat membuat eka langsung dengan serangan dari yang akan di lesatkan berseker, berseker yang sudah dekat dengan eka langsung melesatkan pukulan kuat, eka menghindari pukulan berseker, saat menghindari serangan berseker eka tersenyum, setelah berkali kali menghindar eka belum juga melakukan serangan, eka tidak merencanakan sesuatu tetapi dia menunggu waktu yang tepat untuk menyerang, sejak tadi eka terus mengepalkan tangannya sambil menghindari serangan berseker, entah apa yang akan eka lakukan tapi sepertinya apa yang eka persiapkan akan mengahiri semua ini, serangan berseker berkali kali di hindari membuatnya semakin mengamuk, tiba tiba lengan kanan berseker menjadi semakin besar, eka merasa jika pukulan berseker sampai mengenainya dialah yang akan tamat terlebih dahulu, di waktu yang sama eka merasa kalau sudah saatnya untuk menumbangkan berseker, berseker melesatkan pukulan dengan lengan kananya yang membesar, eka menghindari pukulan kuat itu, hantaman dari pukulan itu langsung membuat tanah yang rata menjadi penuh retakan, dengan cepat lengan kanan berseker terus menyerang eka, di saat eka melihat kesempatan dia langsung menggunakannya dengan baik, saat pukulan berseker menghantam tanah, eka menggunakannya sebagai pijakan untuk melompat, berseker menyerang eka saat melompat dengan lengan kirinya, sebelum serangan berseker mengenai eka, eka berkata

eka "sudah waktunya mengahiri pertarungan panjang ini, kau sudah cukup menghiburku"

eka "37 charge, charge punch"

eka melesatkan pukulan kuatnya ke wajah berseker, tubuh besar berseker terpental karena pukulan kuat eka, berseker terpental hingga menabrak bangunan yang terbakar, saking kuatnya pukulan eka, berseker terpental hingga menembus keluar bangunan yang dia tabrak, setelah berseker berhenti dia langsung terbaring tak berdaya di tanah, sepertinya kepalanya remuk akibat pukulan eka dan seketika berseker pun tidak bergerak lagi, setelah melesatkan pukulan kuat tangan eka kembali sakit, tapi eka berusaha menahan rasa sakit itu sambil berjalan ke arah berseker yang terbaring, eka melihat tubuh berseker yang mulai kembali mengecil, sepertinya kali ini berseker sudah benar benar kalah, setelah melihat berseker tumbang eka memegangi tangannya yang sakit lalu berjalan pergi menuju pabrik, saat eka berjalan tiba tiba saja awan mendung menutupi langit kota, suara gemuruh petir menggelegar, eka menatap langit sambil memegangi tangan kananya, tiba tiba hujan turun setelah kekacauan panjang ini, bangunan yang terbakar kini mulai padam, di tengah hujan penduduk kota berdatangan membawa senjata, mereka yang mengira wyvern masih hidup kini menemukan monster itu telah terpenggal, banyak berserakan mayat hewan buas dan para petarung yang tumbang di jalanan, berseker petarung terkuat di kota pun sudah di tumbangkan dalam kekacauan ini, para penduduk hanya melihat seseorang yang berdiri di tengah kekacauan, orang itu adalah eka yang sedang kehujanan dengan beberapa luka bakar di tubuhnya, bangunan kota yang terbakar kini telah padam sepenuhnya, penduduk bukannya terlihat senang malah terlihat ketakutan, dengan pandangan ketakutan mereka memanggil eka dengan sebutan monster, suara penduduk semakin lama semakin keras kepada eka, lama kelamaan penduduk mengusir eka dari kota, ketakutan penduduk terhadap sesuatu yang kuat membuat hati mereka tertutup, mereka menganggap eka yang telah menghabisi wyvern dan menumbangkan berseker adalah ancaman bagi mereka, melihat respon penduduk mengingatkan eka pada airin, eka langsung berjalan pergi di tengah hujan, penduduk mengambil benda benda berserakan di sekitarnya, sebelum eka pergi mereka melempari eka dengan benda benda itu, beberapa benda yang di lemparkan penduduk mengenai eka tapi dia tidak peduli dengan semua itu, daripada lukanya menjadi semakin parah karena lemparan penduduk eka pun berlari menuju pabrik, tidak ada rasa kecewa di wajah eka, dia hanya tersenyum setelah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari penduduk kota.

di tengah hujan eka kembali kesulitan mencari jalan menuju pabrik, merasa kebingungan eka melihat atap sebuah bangunan yang tinggi, tanpa pikir panjang eka langsung naik ke atap bangunan. di atap bangunan eka dengan mudahnya menemukan pabrik, dia memutuskan menuju pabrik melalui atap setiap bangunan, sambil menuju ke pabrik eka merah sebuah baju yang kehujanan, sambil berlari dan melompat eka mengenakan baju basah itu, setelah memakai pakaian yang ia temukan eka berkata,

eka "tunggu aku airin, sebentar lagi aku akan sampai"