****Sambungan dari episode 2****
Di tengah hutan lebat, Sam Uley duduk di atas batu besar, menatap ke arah laut. Matahari sore bersinar di wajahnya yang tampan dan tatapannya yang tajam penuh dengan pikiran yang mendalam. Dia mendengar langkah kaki dan berbalik, menghadap seorang gadis dengan senyum lembut yang membuat jantungnya berdebar-debar. "Cindy," bisiknya, usahanya untuk menyembunyikan perasaannya semakin sulit.
"Hai Sam, apa yang kau lakukan di sini?" kataku lembut, aku berjalan mendekati Sam yang tengah duduk di atas sebuah batu besar.
"Hai Cindy," jawab Sam dengan nada tenang, tetapi masih dengan sedikit kekhawatiran. "Aku hanya berjalan-jalan sebentar di hutan, menikmati keindahan alam. Apa pekerjaanmu sudah selesai?" Ia berdiri dari batu besar, berdiri di dekat aku dengan tatapan dalam.
Aku tersenyum lembut dan mengangguk. "Ya, aku sudah selesai. Aku ingin menemanimu jalan-jalan di hutan. Aku suka melihatmu berjalan santai." Aku berjalan di samping Sam, menatap wajah tampannya dan tatapan tajamnya. Sam tidak menyadari betapa jantungku berdebar lagi saat mendengar ucapannya. "Baiklah, aku senang kau mau menemaniku." Ia meraih tanganku dan berjalan bersama.
Kami berdua berjalan melewati hutan yang tenang, menikmati keindahan alam dan waktu kami bersama. "Menurutku hari ini indah sekali," kataku dengan suara lembut. "Aku sangat senang bisa bersamamu." Sam tersenyum dan mengangguk.
"Aku juga," jawab Sam dengan nada yang penuh perasaan. "Hari ini indah sekali. Aku senang kau bisa menemaniku. Kau membuat hari ini lebih menyenangkan." Ia berhenti berjalan dan menatapku, menatap wajahku yang lembut dan senyumku yang menawan. Tatapan mata Sam semakin dalam.
"Bagaimana kalau kita lanjutkan perjalanan dan singgah sebentar di tepi sungai?" usul Sam sambil tersenyum hangat. Kami berdua melanjutkan perjalanan dan akhirnya sampai di tepi sungai yang indah itu.
"Aku suka tempat ini," kataku sambil tersenyum lembut.
"Airnya jernih dan suasananya yang tenang membuatku merasa tenang." Sam mengangguk senang, menatap wajahku. Seketika, Sam merasa hampir tidak dapat menahan perasaannya lagi.
"Cindy," bisiknya dengan suara lembut dan penuh perasaan. "Aku... aku menyukaimu." Ia menatap wajahku dengan tatapan yang dalam dan penuh harap.
Aku terkejut dengan kata-kata Sam, tetapi kemudian tersenyum lembut. "Aku juga menyukaimu, Sam," kataku dengan suara lembut. "Aku selalu menyukaimu, tetapi aku tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaanku." Aku menatap wajah Sam dengan tatapan yang dalam dan penuh harap. "Aku senang kau mengakui perasaanmu." Aku meraih tangan Sam dan memeluknya erat.
Seketika, Sam merasa sangat senang dan puas. "Aku juga senang," jawab Sam dengan nada lega. "Aku selalu menginginkanmu, Cindy." Ia memelukku erat dan menatap wajahku dengan tatapan yang dalam. "Aku tidak pernah menyangka kau juga merasakan hal yang sama." Sam tersenyum lembut dan membelai rambutku dengan lembut. Kami berdua berpelukan erat, menikmati kebersamaan kami. "Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu," kata Sam dengan nada lembut. "Aku ingin menjadikanmu pasangan hidupku." Ia menatap wajahku dengan tatapan yang dalam dan penuh harap. "Kau juga menginginkannya, Cindy?" tanya Sam dengan nada lega dan penuh harap.
Aku tersenyum lembut dan mengangguk. "Ya, aku juga menginginkannya," kataku dengan suara lembut. "Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu, Sam." Aku memeluk Sam erat dan menatap wajahnya dengan tatapan yang dalam. "Aku mencintaimu, Sam. Aku ingin menjadi pasangan hidupmu." Aku mengucapkan kata-kata itu dengan suara lembut dan penuh perasaan. Seketika, Sam merasa sangat bahagia dan puas. "Aku juga mencintaimu, Cindy," jawab Sam dengan suara lega. "Aku tidak pernah menyangka akan menemukan cinta sejati sepertimu." Dia memelukku erat dan menatap wajahku dengan tatapan yang dalam. "Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu, Cindy. Aku ingin menjadi pasangan hidupmu." Sam tersenyum lembut dan membelai rambutku dengan lembut.
Kami berdua berpelukan erat, menikmati kebersamaan kami. "Aku ingin membawamu ke tempat yang indah," kata Sam dengan suara lembut. "Tempat di mana kita bisa hidup bahagia bersama." Ia menatap wajahku dengan tatapan yang dalam dan penuh harap. "Aku ingin membawamu ke La Push, tempat aku dilahirkan." Sam tersenyum lembut dan mengangguk.
"La Push adalah tempat yang indah," kata Sam dengan suara lembut. "Aku ingin kau melihatnya bersamaku." Ia memelukku erat dan menatap wajahku dengan mata yang dalam. "Aku ingin kau tahu tentang kehidupanku di La Push." ​​Sam mengangguk dan meraih tanganku. "Ayo kita pergi ke La Push, Cindy. Aku ingin mengajakmu ke sana." Ia menuntunku ke arah laut, menatap wajahnya dengan mata yang dalam.
****
Wah kira-kira bagaimana dengan kelanjutannya ya? Penasaran kan?
Buat para jomblo berharap bersabar :v
Sampai jumpa di episode berikutnya!! jangan lupa like dan comment, share ya kawan! Thanks 💗✨🌼🦋🤗