Chereads / alt timeline blue bird / Chapter 1 - Ep 26. misteri Ultraman baru

alt timeline blue bird

DaoistTrFHqG
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 126
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Ep 26. misteri Ultraman baru

Sebuah monolog dari ren senjyu yang Sebuah monolog dari orang misterius berlatar di bandara internasional jepang "ada sebuah suara aneh yang terus memanggilku kesini, "aku tidak tahu apa itu tapi setiap kali aku mengabaikannya dorongan itu semakin kuat" latar belakang berubah menjadi kuil milik Ultraman dimana orang misterius itu kemudian melihatnya secara seksama dari kejauhan "apakah ini adalah takdir?, sebuah konsep yang awalnya aku sendiri tidak percaya".

Opening song, aoi kajitsu

Di tempat lain, di sebuah terowongan

"aduh melelahkan sekali, kenapa kita harus mengerjakan pembuatan aspal ini dimalam hari" keluh pekerja pertama, pekerja kedua menjawab "yah mau bagaimana lagi, proyek ini harus selsai 3 Minggu lagi kalau lebih dari waktu yang dijadwalkan bisa bisa gaji kita yang dipotong" orang ketiga muncul ikut obrolan di truknya "sudah sudah, mengeluh tidak akan bisa menyelesaikan apapun, kita selesaikan dulu nanti kita akan pulang jam 10.00 malam, besok kita akan melanjutkannya lagi jam 10.00 pagi" "siap bos!" Seru mereka berdua, bos mereka pun tersenyum "bagus, kalau begitu aku akan mengambil aspalnya lagi" kataya sebelum kembali melanjutkan perjalanan, saat di perjalanan orang ketiga itu pun mendengar suara aneh seperti teriakan binatang buas dan tiba tiba ban belakang kananya serasa amblas, mengetahui hal itu ia pun turun dari truknya dan memeriksa, benar saja ternyata ban belakang kananya itu mengalami kebocoran "yang benar saja, tadi suara teriakan aneh sekarang ban truk ini yang malah bocor" tiba tiba sebuah capit raksasa mencuat dari tanah "hah apa itu?" Katanya sambil mendekat, saat dirasa dekat capit itu tiba tiba menerkam sang pekerja membuat sang pekerja berteriak dengan keras.

Di tempat ren

Matanaya menyipit "dia sudah datang" katanya sebelum akhirnya berlari ke tempat serangan beast.

Di markas night rider

Komon masih merenungi perkataan himeya "cahaya tidak akan pernah hilang" tiba tiba alarm berbunyi "peringatan siaga tingkat 3, night rider - night rider bergerak" mendengar hal itu semua anggota night rider bersiap siap "bergerak!" Seru kapten wakura sebelum akhirnya mereka masuk ke Chester masing masing, Chester alpha, beta, gamma dan delta pun keluar dari bendungan dan segara menuju ke TKP.

Kembali ke TKP

Seekor space beast berbentuk kalajengking keluar dari tanah dan menuju ke terowongan para pekerjaa, para pekerja yang panik pun berpikir untuk lari melewati terowongan, tapi hanya satu pekerjaa yang masih berada diluar karna dia panik dan tidak bisa memutuskan pergi untuk kabur kemana, tapi malangnya terowonagan itu langsung dihancurkan oleh space beast itu membuat para pekerja dalam terowongan itu mati menyisakan satu perkerja itu yang mengalami serangan trauma "aghh" sebelum sang space beast itu dapat menyerang dan memakan pekerja yang tersisa satu itu sebuah cahaya misterius muncul dan menabrak sang space beast dengan sangat keras membuatnya terlempar ke belakang, cahaya itu kemudian bermanisfestasi menjadi Ultraman, night rider datang beberapa saat setelahnya, mata komon pun terbelakak "himeya?" Ilustrator menyangkal "bukan dia bukan himeya" perkataan ilustrator dibuktikan dengan sang Ultraman berubah menjadi warna biru berbeda dengan himeya yang berwarna merah.

Di tempat ilustrator

Ilustrator pun melihat ke monitor "ada satu gelombang osilasi lagi?" Sebelum akhirnya menyadari "jangan jangan".

Kembali ke tempat TKP

Misawa melihat dari kejauhan "selamat datang the third kau yang ketiga, kita lihat seberapa jauh kau bisa bertahan dengan fisik yang lebih lemah dari pada pendahulumu", Ultraman pun menggunakan metafield dan memerangap space beast itu masuk kesana, Ultraman menyerang terlebih dahulu dengan berlari sekencang mungkin sebelum akhirnya melompat ke udara dan menendangnya membuat space beast itu jatuh tersungkur sedangkan sang Ultraman berhasil mendarat dengan agak sedikit kasar.

Ending song, akkaku atsui kodou