Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Ascendant of the Cultivation Realm

🇮🇩Jerry_Lauw
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.7k
Views
Synopsis
Xian Yu, pemuda dari keluarga rendah, memiliki potensi luar biasa dalam dunia kultivasi. Dalam perjalanan untuk mencapai kekuatan tertinggi, ia menghadapi berbagai tantangan, bertarung melawan sekte besar, dan bertemu dengan wanita-wanita kuat yang menjadi bagian dari hidupnya. Di tengah konflik antar keluarga dan sekte, Xian Yu tidak hanya mencari kekuatan, tetapi juga cinta dan kedamaian. Namun, untuk mencapai puncak, ia harus mengalahkan musuh-musuh yang mengancam dunia dan menghadapi takdir yang jauh lebih besar dari yang ia bayangkan.
VIEW MORE

Chapter 1 - Jejak Dendam di Balik Senja

Pagi yang Tenang di Desa Qinghe

Mentari pagi menyusup melalui celah-celah daun, memandikan Desa Qinghe dengan sinar lembutnya. Di sebuah kebun di tepi desa, Xian Yu bersama kedua orang tua angkatnya, Xian Feng dan Xian Mei, sibuk mencabut gulma di antara tanaman. Xian Yu, remaja berusia 16 tahun dengan rambut hitam legam dan mata tajam, tersenyum saat mendengar candaan ayah angkatnya.

"Yu'er, kau harus lebih cepat kalau ingin makan malam hari ini!" seru Xian Feng sambil tertawa kecil, mengusap peluh di dahinya.

"Ayah, kalau begitu bantu aku! Tangan ini seperti ingin kabur dari pekerjaannya," balas Xian Yu sambil mengangkat segenggam gulma, mencoba bercanda meski tubuhnya lelah.

Xian Mei tersenyum dari kejauhan, membawa sekeranjang sayuran hasil panen. "Kalian berdua selalu saja. Kalau begini terus, kapan ladang ini selesai?" ujarnya lembut.

Bagi Xian Yu, ini adalah dunianya—kesederhanaan, cinta, dan kehidupan damai bersama mereka yang menerimanya tanpa syarat.

Senja yang Berdarah

Saat hari mulai gelap, Xian Feng mengajak keluarganya pulang. Langit jingga berubah suram ketika mereka mendekati desa. Suasana hening menyambut, tak seperti biasanya. Xian Mei menghentikan langkah, menggenggam lengan suaminya.

"Feng, kenapa sunyi sekali?" bisiknya.

Saat mereka melangkah lebih jauh, bau anyir darah menusuk hidung. Di jalan utama desa, tubuh-tubuh penduduk tergeletak tanpa nyawa. Xian Yu terpaku, tubuhnya gemetar melihat salah satu tetangga mereka terjatuh dengan pedang menembus dadanya. Di depannya, seorang pria bertopeng hitam berdiri dengan pedang berlumuran darah.

"Siapa itu, Ayah?" tanya Xian Yu dengan suara bergetar.

"Tidak ada waktu! Lari ke hutan!" seru Xian Feng, menarik tangan istrinya dan Xian Yu.

Pelarian ke Dalam Hutan

Hutan di tepi desa adalah tempat perlindungan terakhir mereka. Di bawah bayangan pepohonan, mereka berlari sekuat tenaga. Tapi langkah berat mereka tak secepat langkah pembunuh bayaran. Xian Feng berhenti tiba-tiba, menyuruh istri dan anaknya terus berlari.

"Aku akan menghalanginya!" katanya dengan tegas. Namun, Xian Mei menolak meninggalkannya.

Sayangnya, upaya mereka sia-sia. Pembunuh bayaran itu mengejar dan menebas Xian Feng hingga tersungkur. Xian Mei mencoba melindungi Xian Yu, tapi ia juga berakhir sama.

"Lindungi Yu'er…," adalah kata terakhir yang diucapkan Xian Mei sebelum pedang merenggut nyawanya.

Xian Yu terduduk, tubuhnya tak dapat bergerak. Air matanya mengalir deras, dan amarah bercampur kesedihan memuncak. Tubuhnya terasa panas, lalu tiba-tiba… gelap.

Bangkitnya Kekuatan Warisan

Saat Xian Yu kehilangan kesadaran, kekuatan luar biasa yang tertanam dalam dirinya bangkit. Fenomena misterius terjadi: bayangan hitam berbentuk cakar naga muncul dari tubuhnya, menerjang pembunuh bayaran.

"Apa ini?! Tidak mungkin!" jerit pembunuh bayaran itu sebelum tubuhnya dihancurkan hingga remuk oleh bayangan cakar.

Ketika kekuatan itu surut, tubuh Xian Yu kembali terbaring lemas di tanah, dikelilingi mayat-mayat.

Kedatangan Master Sekte Tianzhu

Di kejauhan, tiga sosok mendekat. Mereka adalah Master Sekte Tianzhu, Wu Liang, bersama dua muridnya, Liu Feng dan Mei Ling. Wu Liang, seorang pria paruh baya dengan jubah ungu, berhenti sejenak, merasakan sisa aura fenomena luar biasa tadi.

"Aura ini… luar biasa. Cepat periksa tempat itu," perintahnya.

Ketika mereka tiba, hanya Xian Yu yang masih hidup. Wu Liang mendekati tubuhnya dan memeriksa denyut nadinya. "Anak ini… kita harus membawanya ke sekte. Cepat!" ujarnya dengan nada penuh kewibawaan.

Pertemuan dengan Naga Emas

Dalam keadaan tak sadar, Xian Yu merasa berada di tempat asing, dikelilingi oleh langit emas. Di hadapannya berdiri seekor naga emas raksasa dengan mata yang berkilauan.

"Anak manusia, akhirnya kita bertemu," kata sang naga dengan suara yang menggema.

"Aku adalah warisan yang diwariskan keluargamu. Kau adalah satu-satunya penerusku. Bangkitlah, dan gunakan kekuatan ini untuk memenuhi takdirmu."

Sebelum Xian Yu dapat bertanya lebih lanjut, ia tersentak sadar.

Bangkit dan Sumpah Balas Dendam

Xian Yu mendapati dirinya berada di sebuah ruangan di Sekte Tianzhu. Wu Liang menjelaskan bahwa ia ditemukan di tengah kekacauan di desanya. Setelah mendengar bahwa pembantaian itu dilakukan oleh pembunuh bayaran, Xian Yu menggertakkan giginya, berjanji akan mencari tahu siapa dalang di balik semua ini.

Wu Liang, yang tidak tahu tentang warisan Xian Yu, menawarkan bantuannya untuk menguburkan kedua orang tua angkatnya di halaman belakang sekte. Di depan kuburan mereka, Xian Yu bersumpah untuk membalas dendam.

Awal Perjalanan Kultivasi

Wu Liang menawarkan Xian Yu menjadi muridnya, melihat potensi besar dalam diri pemuda itu. Dengan tekad yang membara, Xian Yu menerima, memulai langkah awal menuju kekuatan yang tak terbayangkan.